OP Priok Paparkan Soal NLE hingga Kesiapan Angleb 2023

  • Share
Kepala Kantor Otoritas Pelabuhan (OP) Tanjung Priok Subagyo saat menyampaikan penjelasan kepada wartawan di Jakarta (5/4/2023)

LOGISTIKNEWS.ID – Kepala Kantor Otoritas Pelabuhan (OP) Tanjung Priok Subagyo menjelaskan beberapa point berkaitan dengan National Logistic Ecosystem (NLE), Indonesia National Single Window (INSW), Limbah, Tarif Kepelabuhan, dan Persiapan Angkutan Lebaran Tahun 2023, dalam kegiatan publik expose dengan Forwami, di Jakarta pada Rabu (5/4/2023).

“Dalam hal limbah, kami telah melakukan langkah perubahan yaitu 2018 terbit Surat Edaran Direktur Jenderal Perhubungan Laut, 2019 terbit Peraturan Kepala Kantor Otoritas Pelabuhan Utama Tanjung Priok yang berisi SOP pengelolaan limbah di Pelabuhan Tanjung Priok, hingga 2022 Kami telah melaksanakan Komitmen Bersama tentang rencana investigasi terpadu berbasis digitalisasi dan berwawasan lingkungan,” ujar Subagyo.

Dia mengungkapkan, Pada tahun 2023, OP Priok tengah melakukan inovasi dengan menerapkan sistem monitoring pengendalian limbah B3 operasional pelabuhan atau darat.

Sedangkan untuk tarif di Pelabuhan Tanjung Priok, imbuhnya, OP Priok mengacu pada Peraturan Menteri (PM) nomor 72 Tahun 2017 tentang jenis tarif kegiatan pengusahaan di pelabuhan.

“Ada 2 jenis tarif yaitu jenis tarif pelayanan jasa kepelabuhanan dan jenis tarif pelayanan jasa terkait dengan kepelabuhanan” ujar Mantan Direktur Kepelabuhanan.Kemenhub itu.

Adapun mengenai penataan Ekosistem Logistik Nasional (NLE), OP Priok mengaku telah melakukan beberapa inovasi layanan di antaranya Inaportnet, Single SubMission (SSm) Pengangkut dan Single Billing, Sistem Monitoring (SIMON) TKBM, Single Truck Identification Data (STID) dan Driver Identification Data (DID), serta Terminal Booking System (TBS).

Menurutnya, melalui Lembaga Nasional Single Window (LNSW) Kementerian Keuangan, kini sedang dilakukan proses integrasi beberapa layanan antar Instansi Pemerintah di Pelabuhan Tanjung Priok.

Proses integrasi ini dikoordinasikan oleh LNSW dengan Direktorat Jenderal Perhubungan Laut.

“Melalui SSm Pengangkut, dilakukan integrasi layanan kedatangan kapal yang meliputi layanan Kantor Otoritas Pelabuhan, layanan Kantor Kesyahbandaran, layanan Kantor Bea Cukai, layanan Kantor Kesehatan Pelabuhan dan layanan Imigrasi. Posisi saat ini adalah tahap piloting untuk  satu siklus dan single billing” ucap Subagiyo.

Angkutan Lebaran

Terkait Angkutan Laut Lebaran Tahun 2023 / 1444 Hijriyah, ujar Subagyo, pihaknya telah melakukan persiapan dengan mengadakan rapat persiapan dengan Instansi Pemerintah dan Stakeholders terkait di lingkungan Pelabuhan Tanjung Priok.

“Kami juga membuka Posko Angkutan Lebaran Tahun 2023 mulai 7 April 2023 hingga 8 Mei 2023. Kami memprediksi jumlah penumpang pada tahun 2023 akan mengalami kenaikan 130% dari jumlah pemudik pada 2022” lanjut Ka OP.

Dalam Angkutan Laut Lebaran Tahun 2023 ini, OP Priok menyediakan 14 armada kapal laut dengan total kapasitas 16.594 orang. Armada tersebut terdiri dari 9 kapal dari PT Pelni dan 5 kapal dari perusahaan pelayaran swasta.[am]

  • Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *