LOGISTIKNEWS.ID – Ditengah kemelut belum ada titik temu antara manajemen TPK Koja dan perwakilan Pekerja terminal peti kemas tersebut, aktivitas dan layanan kapal dan bongkar muat peti kemas tetap berjalan lancar dan normal.
“Semua kegiatan layanan kepada customer di TPK Koja berjalan normal, tidak ada hambatan apapun. Seluruhnya lancar-lancar saja,” ujar General Manager TPK Koja Indra Hidayat Sani, kepada Logistiknews.id, pada Selasa Siang (11/4/2023).
Dia juga menegaskan bahwa fasilitas pelabuhan merupakan objek vital nasional dan tidak diperkenankan untuk melakukan aksi demo apapun di dalam areal pelabuhan.

GM TPK Koja menyampaikan hal itu menyusul adanya tuntutan SP TPK Koja terhadap Perjanjian Kerja Bersama (PKB) terutama berkaitan dengan Jasa Produksi (Jaspro) yang merupakan hak normatif para pekerja.
“Informasi yang saya peroleh bahwa mereka (pekerja) mintanya lebih, dan bagi manajemen hal seperti ini mesti didiskusikan lebih detail sesuai dengan pencatatan standarisasi akutansi keuangan. Kami selaku manajemen siap kok kalau mau bicara soal itu. Tetapi ingat jangan sampai ada yang terprovokasi untuk melakukan demo-demo di pelabuhan,” ucapnya.
Indra Sani mengingatkan, agar semua pihak bersama-sama menjaga kondusivitas iklim di pelabuhan yang merupakan kewajiban bersama guna menjaga kelangsungan perekonomian nasional.
TPK Koja merupakan salah satu terminal peti kemas ekspor impor di kawasan pabean pelabuhan Tanjung Priok.
Selain itu di pelabuhan tersibuk di Indonesia ini juga terdapat Jakarta International Container Terminal (JICT), New Priok Container One (NPCT-1), Mustika Alam Lestari (MAL) dan Terminal 3 Priok yang dioperasikan IPC TPK.[am]