LOGISTIKNEWS.ID – Imbas rusaknya jembatan yang merupakan akses jalan dari dan ke kawasan Marunda Jakarta Utara menyebabkan kemacetan total sejak Minggu (19/6/2023) hingga saat ini.
Selain menimbulkan kerugian bagi para pelaku trucking dan logistik, kondisi tersebut juga menyebabkan biaya logistik melonjak karena dikawasan Marunda selain terdapat pelabuhan, juga bertebaran berbagai fasilitas pendukung logistik seperti, pergudangan, pusat logistik berikat (PLB), garasi trucking hingga fasilitas depo empty.
“Kondisi lalu lintas didalam KBN Marunda juga macet parah, bahkan sudah dua hari terkahir ini nyaris tak bergerak alias mampet,” ujar Karmin, salah seorang Sopir Truk di Marunda.
Menurut Pengamat Transportasi dan Kemaritiman dari Indonesia, Maritime Logistik & Transportation Watch (IMLOW) Achmad Ridwan Tento, instansi terkait perlu lebih cepat memperbaiki kerusakan jembatan di akses Marunda tersebut.
“Harus gerak cepat diselesaikannya perbaikanya, jangan terlalu lama karena biaya logistik sudah melonjak akibat macet tersebut,” ujar Ridwan, pada Selasa (20/6/2023).
Sementara itu, Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Truk Indonesia (Aptrindo) Gemilang Tarigan mengatakan, pihaknya menerima informasi bahwa jembatan Marunda yang alami rusak ini butuh sekitar 6 hari lagi dapat difungsikan.
“Karenanya diimbau gunakan alternatif termasuk lewat tol taruma jaya dan jembatan cilincing,” ucap Gemilang.
Ridwan maupun Gemilang mengamini bahwa kemacetan dijalur distribusi dan logistik seperti halnya yang kerap terjadi di Marunda berimbas pada merosotnya performance logistik nasional.
Seperti diketahui, peringkat Logistik Performace Index (LPI) Indonesia pada 2023 berada diangka 3.0 atau menempati posisi ke 63 di dunia berdasarkan data laporan World Bank, baru-baru ini.
Berdasarkan data itu, Score LPI Indonesia masih berada di bawah Chile, Vietnam maupun Brazil. Bahkan jauh tertinggal jika dibandingkan dengan Singapura yang menempati urutan score tertinggi LPI versi World Bank yakni 4.3 dan Hongkong dengan score 4.0.
Laporan itu juga merinci mengenai Custom Score, infrastruktur, International Shipments, Logistic Competent & Quality, serta Tracking and Tracing.[am]