LOGISTIKNEWS.ID – World Bank telah merilis bahwa logistics performance index (LPI) Indonesia menempati peringkat ke 63 dari total 139 negara yang dikaji dengan skor LPI 3,0. Catatan tersebut mengalami penurunan 17 peringkat dibandingkan pada 2018 saat Indonesia menduduki urutan ke-46 dengan skor LPI 3,15.
Kinerja LPI itu dihitung berdasarkan enam dimensi, yakni customs, infrastructure, international shipments, logistics competence and quality, timelines, dan tracking & tracing.
Terbitan LPI oleh World Bank yang dirilis 21 April 2023 itu merupakan penyajian data yang dikumpulkan dari 139 negara pada paruh kedua tahun 2022, atau lebih sedikit ketimbang LPI tahun 2018 yang mencapai 160 negara. Namun pada tahun 2020, Bank Dunia tidak merilis LPI.
Sejak diluncurkan pada 2007, LPI telah melakukan penilaian sederhana terkait logitik oleh sumber-sumber profesional tentang seberapa mudahnya mengekspor ke negara tujuan dalam hal kualitas infrastruktur, kualitas ketersediaan layanan logistik, dan hambatan sektor publik.
Ketua Umum DPP Imdonesia National Shipowners Association (INSA) Carmelita Hartoto, menegaskan LPI terbitan World bank yang mengacu pada 6 parameter itu juga sebagai ukuran bagaimana kelancaran untuk produk ekspor suatu negara.
“Jadi kalau mau menurunkan LPI versi World bank, ya diperbaiki saja dimana parameter yang tertinggi,” ujar Carmelita kepada Logistiknews.id, pada Jumat (21/7/2023).
Menurut Memei (panggilan akrabnya), jika kita benar-benar ingin menilai biaya logistik dan meninggikan nilai kompetisi kita untuk sesama negara Asean, maka kita harus berani membedah biaya logistik kita dari hulu sampai hilir pada produk-produk ekspor kita.
Seperti dilaporkan World Bank, jika dibandingkan dengan negara di kawasan Asia Tenggara, yang masuk dalam laporan LPI ini, peringkat pertama ditempati oleh Singapura dengan skor LPI mencapai 4,3, disusul oleh Malaysia yang berada di peringkat 31 secara global, dengan skor LPI 3,6.
Sayangnya, Indonesia masih tertinggal dari Thailand yang berada di urutan ke-37 secara global, dengan skor LPI 3,5. Sementara itu, Filipina dan Vietnam masing-masing berada di urutan ke-47 dan 50 dengan nilai LPI sama yaitu 3,3.
“Oleh karena itu hendaknya kini bagaimana kita bisa lebih fokus memperbaiki kekurangan-kekurangan atau hambatan logistik, termasuk dalam layanan ekspor itu supaya kedepannya score LPI Indonesia bisa lebih baik ketimbang sekarang,” ucap Carmelita▪︎ [redaksi@logistiknews.id]