LOGISTIKNEWS.ID – Kantor Syahbandar dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Tanjung Pandan, Bangka Belitung, terus mengajak para stakeholder dan masyarakat maritim untuk selalu menjaga kondusifitas di pelabuhan.
“Kami juga selalu bersinergi dengan stakehokder maupun para buruh bongkar muat pelabuhan. Kami kerapkali ingatkan jangan sampai ada demo-demo yang bisa menghambat pelayanan,” ujar Iswandi selaku Petugas Keselamatan Berlayar, Penjagaan dan Patroli (KBPP) Tanjung Pandan yang telah seizin KSOP Kelas IV Tanjung Pandan Syaiful Anwar, saat menyampaikannya kepada wartawan di ruang kerjanya, pada Rabu (27/9/2023).
Iswandi menjelaskan, pelabuhan Tanjung Pandan sebagai pintu gerbang perekonomian Belitung yang berperan mendukung ketersediaanya kebutuhan bahan pokok, bahan bangunan, maupun komoditi lainnya.
“Kalau dari sisi pergerakan kapal di Tanjung Pandan perhari 4-5 kapal. Mayoritas kapal-kapal kargo tersebut dari Pelabuhan Sunda Kelapa Jakarta yang angkut kebutuhan pokok secara reguler,” ucapnya.
Kendati begitu, dia mengaku bahwa kapal-kapal yang masuk di Tanjung Pandan sudah disetting sesuai karakteristik draft dan alur Pelabuhan Tanjung Pandan lantaran masih tergantung pada pasang surut air lautnya.
Akibat pendangkalan dan sedimentasi alur ataupun kolam pelabuhan Tanjung Pandan yang kini hanya -3,5 meter low water spring (LWs), sudah ada program rencana pendalaman melalui pengerukan kolam dan alur pelabuhan tersebut yang nantinya bisa mencapai -4 mLWs.
“Progres rencana itu, sekarang sudah pada tahap persiapan kelengkapan dokumen untuk pengerukan alur dan kolam pelabuhan terkait dokumen persyaratan tehnis dan amdal-nya,” ungkap Iswandi.
KSOP Tanjung Pandan juga telah melakukan integrasi layanan kapal dan barang dengan Inaportnet, penataan/registrasi trucking yang keluar masuk pelabuhan, sosialisasi sistem keselamatan dan keamanan kerja (K3) bagi buruh Pelabuhan, serta penerapan sistem 24/7 operasional pelabuhan Tanjung Pandan yang disesuaikan dengan komoditinya.[am]