LOGISTIKNEWS.ID – Pemilik barang ataupun pengguna jasa angkutan logistik kini disodori dengan berbagai alternatif layanan yang dinilai lebih efisien.
Menurut Pemerhati Kepelabuhanan, Bambang Sabekti, terobosan-terobosan untuk mendukung layanan logistik maupun jasa kepelabuhan yang semakin efisien sudah semestinya dilakukan guna meningkatkan daya saing produk dalam rangka memacu pertumbuhan perekonomian nasional.
Diapun mencontohkan, jika selama ini shipper di Semarang yang ekspor barang lewat Pelabuhan di Semarang (TPKS Semarang) untuk kemudian dimuat di kapal yang sandar di terminal peti kemas tersibuk di Jawa Tengah itu.
Namun, kata dia, baru-baru ini perusahaan rail way service provider yakni PT Bintang Laut Platinum, bekerja-sama dengan PT Kereta Api Indonesia (KAI) membuat terobosan baru dengan memuat kargo ekspor dari Stasiun Kereta Api Semarang Tawang kargo ke Transshipment Port di Tanjung Priok Jakarta atau Tanjung Perak Surabaya.
Dengan adanya layanan itu, maka Shipper di Semarang dapat mendapatkan multi-moda bill of lading (B/L) di Semarang atau on train B/L.
“Sekarang ini hampir semua kapal-kapal besar dari Main Line Operator sandar di Jakarta dan Surabaya. Terobosan ini dapat memaksimalkan load faktor kapal yang sandar di Semarang atau di Surabaya kalau mereka tidak punya kapal yang langsung sandar di Semarang dan hal ini keuntungan buat Main Line Operator,” ujar Bambang kepada Logistiknews.id, pada Rabu (29/11/2023).
Menurutnya, layanan ini juga akan menjadi trigger untuk kemudahan ekspor di sepanjang jalur kereta api Selatan/utara Jawa. Bahkan, pada dua pekan lalu, International shipment perdana dari Stasiun Kereta Semarang Tawang kargo dan sudah diberangkatkan 21 Twentyfoot Equivalent Units (TEUs) menuju transsipment port di Surabaya.
“Dalam waktu dekat juga akan diberangkatkan kontainer ekspor dari satisiun yang sema menuju Pelabuhan di Tanjung Priok Jakarta. Dan ini It’s the challenge fo TPKS Semarang,” ucap Bambang Sabekti.[redaksi@logistiknews.id]