LOGISTIKNEWS.ID – Gabungan Perusahaan Ekspor Indonesia (GPEI) dan Direktorat Pengembangan Pasar dan Informasi Ekspor (P2IE) Kementerian Perdagangan (Kemendag) RI, menandatangani Kontrak Swakelola ‘Ekspor Centre’ Surabaya, dalam rangka akselerasi pengembangan ekspor nasional.
Hal itu ditandai dengan penandatangan naskah kontrak kerjasamasa antara Ketua Umum DPP GPEI Benny Soetrisno dengan Direktur Pengembangan Pasar Dan Informasi Ekspor (P2IE) Kemendag Arief Wibisono, di Jakarta pada Kamis (25/1/2024).
Turut hadir menyaksikan, Sekjen GPEI Toto Dirgantoro dan jajaran pengurus GPEI serta sejumlah pejabat di lingkup Kemendag.
Usai penandatangan kontrak kerjasama tersebut, Toto Dirgantoro menyatakan, sangat mengapresiasi kepercayaan yang diberikan Kemendag kepada GPEI dalam upaya mendongkrak kinerja ekspor dan pengembangannya.
Adapun ruang lingkup kerjasama dalam MoU itu yakni; GPEI sebagai Pengelola ‘Ekspor Centre‘ di Surabaya yang meliputi Provinsi Jawa Timur dan Bali. Dalam hal ini, Sekjen GPEI Toto Dirgantoro dipercaya sebagai Kepala Kantor Ekspor Centre Surabaya (Swakelola 3).
“Sebagai pengelola Ekspor Centre, GPEI diberikan kepercayaan dalam rangka pembinaan konsultasi eksportasi dan sebagainya dalam rangka peningkatan ekspor nasional, termasuk dalam hal pengembangan pasar baru,” ucap Toto.
Dia juga menegaskan, peran Eskpor Centre juga dapat melakukan konsolidasi dan memacu program peningkatan usaha kecil menengah (UKM).
Toto mengatakan, hingga saat ini sudah merupakan tahun kedua eksistensi GPEI dalam mengelola Ekspor Centre.
“Keberadaan Ekspor Centre ini akan terus kami sosialiasikan agar masyarakat maupun pelaku usaha ekapor bisa memperoleh informasi maupun pendampingan serta pembinaan dalam rangka pengembangan ekspor nasional sebagaimana program Pemerintah,” ucap Toto.
Sebagaimana diketahui, Pemerintah RI juga telah membentuk Satuan Tugas (Satgas) Peningkatan Ekspor Nasional pada 20 September 2023 melalui Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2023.
Satgas tersebut dalam rangka mendorong peningkatan ekspor nasional guna mengantisipasi terjadinya penurunan permintaan pasar global.
Selain itu juga untuk memitigasi terjadinya penurunan industri padat karya yang berorientasi ekspor maupun potensi terjadinya resesi di negara lain di luar Republik Rakyat Tiongkok, Amerika Serikat, dan Uni Eropa.
Untuk memimpin Satgas tersebut, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto ditunjuk sebagai Ketua Tim Pengarah.
Adapun susunan keanggotaan Tim Pengarah terdiri dari Wakil Ketua I yakni Menteri Perdagangan dan Wakil Ketua II yakni Menteri Keuangan, kemudian Anggota terdiri dari Menteri Sekretaris Negara, Menteri Dalam Negeri, Menteri Perindustrian, Menteri Koperasi dan UKM, Menteri Luar Negeri, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Menteri Investasi/Kepala BKPM, Menteri Pertanian, Menteri Kelautan dan Perikanan, Menteri Badan Usaha Milik Negara, Sekretaris Kabinet, dan Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia.
Pembentukan Satgas tersebut juga dinilai akan memperkuat berbagai upaya dan strategi Pemerintah untuk memacu kinerja ekspor Indonesia dalam mengeksplorasi pasar tujuan ekspor baru seperti India, Afrika, dan Amerika Latin.
Selain itu mempercepat penyelesaian sejumlah perjanjian perdagangan, identifikasi potensi dan pemetaan produk ekspor potensial harus dilakukan serta daya saing produk dalam negeri juga harus terus ditingkatkan.[redaksi@logistiknews.id]