Ketimbang Pindah, ALFI Jateng dukung Optimalkan Tanjung Emas

  • Share
Ketua DPW Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) Jawa Tengah & DIY, Teguh Arif Handoko.

LOGISTIKNEWS.ID – Pelaku usaha logistik di Jawa Tengah, sangat mendukung pembenahan infrastruktur yang lebih mumpuni di pelabuhan Tanjung Emas Semarang Jawa Tengah (Jateng) akibat kendala air rob saat ini, ketimbang mesti mengalihkan aktivitas logistiknya ke pelabuhan lain.

Hal itu ditegaskan Ketua DPW Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) Jawa Tengah & DIY, Teguh Arif Handoko, kepada Logistiknews, pada Rabu (26/6/2024).

Menurutnya, Pelabuhan Tanjung Emas saat ini masih mampu untuk beroperasi dengan baik untuk masa 30 tahun mendatang asalkan secara teknis penanganan rob-nya dilakukan dengan terukur dan baik.

“Jadi untuk membenahi pelabuhan itu bukan sekedar melakukan peninggian tanggul terus menerus, karena itu sifatnya sementara. Tetapi perlu siapkan infrastruktur pelabuhannya yang lebih baik,” ucapnya.

Karenanya, ujar Teguh, ALFI Jateng mendukung sepenuhnya langkah  Kemenhub dan Pelindo bahwa pelabuhan Tanjung Emas harus dibenahi infrastrukturnya khususnya dalam penanganan air rob.

Apalagi, imbuhnya, fasilitas pelabuhan tersebut secara eksisting mampu untuk melayani 1,5 juta twenty foot equivalent unit (Teus), meskipun saat ini baru mampu menghandle sekitar 800 ribuan Teus.

“Dibenahi saja infrastrukturnya, jangan pindahkan aktivitasnya dan jangan bangun pelabuhan baru tetapi volume kargonya tidak seimbang yang pada akhirnya berpotensi mangkrak,” tuturnya.

Ketua ALFI Jateng mengaku, dengan adanya kendala air rob di pelabuhan Tanjung Emas Jateng saat ini, menyebabkan aktivitas logistik terdampak.

“Sangat terganggu, karena air rob itu akan mengakibatkan armada truk berkarat dan perawatan truk menjadi tinggi, dan juga apabila saat air rob masuk ke komponen kampas rem truk, maka besoknya kita harus bongkar lantaran fubgsi remnya macet atau troubel. Dan ini menjadi biaya tinggi bagi pemilik armada logistik,” ucap Teguh.

Dia sangat berharap pelabuhan Tanjung Emas Semarang Jateng dapat terus lebih optimal melayani pengguna jasa karena letaknya yang sangat strategis di Jawa Tengah, ketimbang mesti mengalihkan kegiatan logistik dari wilayah itu ke lokasi lain.

“Selain itu, Pelabuhan Tanjung Emas memiliki peran penting dalam rantai distribusi logistik dan perekonomian Jateng,” ujar Teguh.

Siapkan Investasi

Sementara itu, PT Pelabuhan Indonesia (Persero)  Cabang Pelabuhan Tanjung Emas Semarang, merumuskan perencanaan dan investasi jangka panjang untuk mengantisipasi dan menangani dampak rob di kawasan pelabuhan Semarang.

Hal itu dilakukan Pelindo sebagai komitmen BUMN tersebut untuk meningkatkan layanan dan kelancaran operasional pelabuhan di tengah fenomena rob yang menghantam pesisir pantai utara Semarang.

Senior Manager Hukum dan Humas Pelindo regional 3 Karlinda Sari, mengemukakan, upaya Pelindo itu, sejalan dengan arahan Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi, yang mendorong percepatan penanganan rob di Pelabuhan Tanjung Emas untuk meminimalisir gangguan logistik dan perekonomian.

Karlinda menjelaskan, tidak hanya investasi jangka panjang, dalam hal penanganan banjir rob, Pelindo telah melakukan penanganan rutin untuk memastikan operasional pelabuhan tetap lancar ketika rob datang.

Diantaranya adalah penyiagaan 56 rumah pompa, kolam retensi di area pelabuhan hingga penggunaan sistem Early Warning System (EWS) dengan menggandeng BMKG dan BPBD setempat untuk mendeteksi dini potensi rob dan memberikan peringatan kepada pengguna jasa pelabuhan.

“Saat ini fasilitas kami mampu untuk mengantisipasi dan menanggulangi fenomena Rob dikawasan pelabuhan, namun persoalan lainnya adalah adanya fenomena penurunan tanah yang signifikan setiap tahunnya. Solusinya adalah investasi jangka panjang dan harus dilakukan dengan kajian dan waktu yang tepat”, ujar Karlinda, pekan lalu.

Dia menambahkan sejumlah pekerjaan yang berfokus pada penanganan rob jangka panjang di Pelabuhan Tanjung Emas telah selesai dilakukan pada Tahun 2022 hingga 2024 ini diantaranya adalah peninggian jalan, peninggian dermaga Samudera, peninggian tanggul dan lining sisi utara dermaga Terminal Petikemas Semarang.

Selain itu, peninggian Container Yard, pengerukan kolam pelabuhan dan revitalisasi breakwater.

Sementara itu, imbuhnya, investasi lanjutan jangka panjang lainnya, seperti pengadaan pompa portable, pengadaan pompa kolam retensi, serta pekerjaan-pekerjaan lanjutan peninggian Container Yard dan dermaga.

Adapun pekerjaan peninggian jalan akan terus dilakukan dan ditargetkan semua rampung pada tahun 2028. Hal ini sebagai upaya Pelabuhan Tanjung Emas adaptif dengan berbagai kondisi.

“Rob merupakan salah satu tantangan utama bagi Pelabuhan Tanjung Emas, namun dengan perencanaan dan investasi yang matang, kami yakin dapat mengatasinya secara efektif dan berkelanjutan”, ucap Karlinda.[redaksi@logistiknews.id]

  • Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *