LOGISTIKNEWS.ID – Indonesia Nasional Single Window atau INSW, masih diandalkan menjadi platform yang mendorong transformasi digital khususnya terkait layanan ekspor-impor dan logistik.
INSW saat ini dikelola oleh Lembaga National Single Window (LNSW) guna memperkuat sinergi dan kolaborasi antar Kementerian/Lembaga (K/L) dengan tujuan memberikan efisiensi layanan publik yang terintegrasi serta digitalisasi di bidang ekspor-impor.
“Kalau kita bicara INSW, saya kira sudah sejak tahun 2006 yang lalu, sudah cukup panjang perjalanan sejarah dan saya kira para pelaku sejarahnya juga ada di sini sejak awal dulu itu. Kita patut bersyukur ini merupakan salah satu platform paling penting dari sisi Pemerintah yang cukup berhasil terutama di dalam mengintegrasikan seluruh layanan dari seluruh Kementerian/Lembaga yang terkait,” tutur Sesmenko Susiwijono, melalui keterangan resminya dikutip Senin (8/7/2024).
Susiwijono menyampaikan hal itilu saat memimpin Rapat Koordinasi yang juga dihadiri oleh Kepala Lembaga National Single Window Oza Olavia serta sejumlah pejabat Eselon I dan Eselon II perwakilan 18 Kementerian/Lembaga yang terkait dengan INSW ini bertujuan untuk mendorong penyelesaian isu strategis tahun 2023 serta pembahasan rencana isu strategis tahun 2024.
Rapat tersebut juga membahas beberapa isu strategis tahun 2023 antara lain; harmonisasi kode pelabuhan/bandara, pembentukan dan penguatan Unit Layanan Single Window (ULSW), penyusunanService Level Agreement (SLA) dan Business Continuity Plan (BCP) atas layanan INSW, serta tata kelola data dan informasi.
“Tadi Kepala LNSW, Bu Oza, sudah menyampaikan laporan lengkapnya, progres yang sangat bagus sekali, beberapa fitur baru yang ada kita dorong untuk terus dikembangkan oleh LNSW dan seluruh K/L terkait,” ujar Sesmenko Susiwijono.
Kemudian, pembahasan dilanjutkan dengan usulan isu strategis tahun 2024 diantaranya yaitu mendorong K/L yang terintegrasi untuk melakukan penerapan manajemen risiko dalam memberikan pelayanan dan melakukan pengawasan menggunakan Indonesia Single Risk Management (ISRM), LNSW bersama K/L agar membangun kanal komunikasi terintegrasi untuk dapat memberikan layanan yang komprehensif kepada pelaku usaha.
Selain itu, LNSW agar menyusun Business Continuity Plan (BCP) terkait integrasi layanan SINSW dan K/L menyusun BCP atas masing-masing layanan yang terintegrasi dalam SINSW, penegasan posisi INSW pada Revisi PP Nomor 5 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Perizinan Berusaha Berbasis Risiko, serta penegasan posisi INSW pada konsep Rperpres Logistik.
Para perwakilan Kementerian /Lembaga yang hadir dalam rapat koordinasi tersebut turut menyampaikan apresiasinya atas kinerja LNSW yang telah mengintegrasikan sistem dan proses bisnis dari berbagai Kementerian /Lembaga di bidang ekspor, impor dan logistik, serta menyampaikan progres capaian isu strategis tahun 2023 dan bahasan isu strategis tahun 2024 di K/L masing-masing.
Ekspor
Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan, nilai ekspor Indonesia pada Mei 2024 mencapai US$22,33 miliar atau naik 13,82 persen dibanding ekspor April 2024. Namun jika dibanding Mei 2023 nilai ekspor naik sebesar 2,86 persen.
Adapun ekspor nonmigas pada Mei 2024 mencapai US$20,91 miliar, naik 14,46 persen dibanding April 2024, demikian juga naik 2,50 persen jika dibanding ekspor nonmigas Mei 2023.
Secara kumulatif, nilai ekspor Indonesia Januari–Mei 2024 mencapai US$104,25 miliar atau turun 3,52 persen dibanding periode yang sama tahun 2023. Sementara ekspor nonmigas mencapai US$97,58 miliar atau turun 3,84 persen.
Dari sepuluh komoditas dengan nilai ekspor nonmigas terbesar Mei 2024, hampir semua komoditas mengalami peningkatan, dengan peningkatan terbesar pada mesin dan perlengkapan elektrik serta bagiannya sebesar US$263,6 juta (26,66 persen). Sementara yang mengalami penurunan hanya lemak dan minyak hewani/ nabati sebesar US$268,0 juta (14,32 persen).
Menurut sektor, ekspor nonmigas hasil industri pengolahan Januari–Mei 2024 turun 0,63 persen dibanding periode yang sama tahun 2023, demikian juga ekspor hasil pertambangan dan lainnya turun 14,90 persen, sedangkan ekspor hasil pertanian, kehutanan, dan perikanan naik 5,90 persen.
Ekspor nonmigas Mei 2024 terbesar adalah ke Tiongkok yaitu US$4,73 miliar, disusul Amerika Serikat US$2,18 miliar, dan India US$1,95 miliar, dengan kontribusi ketiganya mencapai 42,39 persen. Sementara ekspor ke ASEAN dan Uni Eropa (27 negara) masing-masing sebesar US$3,79 miliar dan US$1,61 miliar.
Menurut provinsi asal barang, ekspor Indonesia terbesar pada Januari–Mei 2024 berasal dari Provinsi Jawa Barat dengan nilai US$14,99 miliar (14,38 persen), diikuti Kalimantan Timur US$10,39 miliar (9,97 persen) dan Jawa Timur US$10,35 miliar (9,93 persen).
Impor
Sedangkan nilai impor Indonesia pada Mei 2024 mencapai US$19,40 miliar, atau naik 14,82 persen dibandingkan April 2024. Namun jumlah itu mengalami penurunan 8,83 persen jika dibandingkan Mei 2023.
Adapun impor migas pada Mei 2024 senilai US$2,75 miliar, turun 7,91 persen dibandingkan April 2024 atau turun 12,34 persen dibandingkan Mei 2023.
Impor nonmigas Mei 2024 senilai US$16,65 miliar, naik 19,70 persen dibandingkan April 2024 atau turun 8,23 persen dibandingkan Mei 2023.
Dari sepuluh golongan barang utama nonmigas Mei 2024, hanya golongan serealia yang mengalami penurunan senilai US$49,5 juta (7,70 persen) dibandingkan April 2024. Sementara peningkatan terbesar adalah mesin/peralatan mekanis dan bagiannya US$670,3 juta (30,17 persen).
Adapun tiga negara pemasok barang impor nonmigas terbesar selama Januari–Mei 2024 adalah Tiongkok US$27,10 miliar (35,45 persen), Jepang US$5,35 miliar (6,99 persen), dan Thailand US$4,08 miliar (5,35 persen). Impor nonmigas dari ASEAN US$13,44 miliar (17,58 persen) dan Uni Eropa US$4,90 miliar (6,41 persen).
Sedangkan menurut golongan penggunaan barang, perkembangan nilai impor Januari–Mei 2024 terhadap periode yang sama tahun sebelumnya terjadi penurunan pada golongan bahan baku/penolong US$980,0 juta (1,45 persen).
Sementara golongan barang konsumsi dan barang modal naik US$465,2 juta (5,68 persen) dan US$128,6 juta (0,82 persen).[redaksi@logistiknews.id]