RI dan Singapura, Jalin Kerjasama Pengembangan SDM Logistik

  • Share
The Workshop of Envisioning ASEAN Logistics Connectivity.

LOGISTIKNEWS.ID– Sistem logistik nasional membutuhkan konektivitas transportasi yang lebih optimal agar berkontribusi signifikan pada pertumbuhan ekonomi.

Apalagi, Indonesia merupakan negara dengan belasan ribu pulau yang dihubungkan oleh lautan.

Deputi Bidang Perniagaan dan Industri Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Ali Murtopo Simbolon, mengemukakan, kompetensi sumber daya manusia (SDM) sektor logistik, juga menjadi tonggak penting dalam menyukseskan penataan ekosistem logistik nasional.

“Karena itu, Pemerintah RI akan menjalin kerjasama dengan Singapura dalam mengembangkan sumber daya manusia dan peraturan logistik,” ujarnya ketika membuka The Workshop of Envisioning ASEAN Logistics Connectivity: Indonesia yang digelar di Graha Sawala Kemenko Perekonomian, pada awal pekan ini.

Di dalam negeri, guna menghapus duplikasi dan sekat-sekat aturan, melalui digitalisasi dan kemudahan layanan single submission, telah diterbitkan Instruksi Presiden tentang Penataan Ekosistem Logistik Nasional (NLE).

Tidak hanya dari segi infrastruktur, Pemerintah juga berupaya menyiapkan SDM yang mumpuni untuk mengoptimalkan peran ekosistem logistik nasional bagi perekonomian.

“Hubungan erat Indonesia dengan Singapura selama ini telah terjalin dalam mengembangkan SDM dan peraturan logistik. Kita akan membuat beberapa program untuk beberapa pengembangan SDM dan digitaliasi logistik,” ucapnya.

Digitalisasi sudah sangat diterapkan di Singapura termasuk yang berkaitan bidang logistik.

Dia mengungkapkan, upaya pembenahan sistem logistik nasional yang tengah dilakukan Pemerintah juga telah memberikan dampak perbaikan yang besar.

Pada tahun 2023, NLE membuahkan hasil dengan dwelling time nasional mencapai 2,52 hari, atau melampaui target 2,9 hari, dan unggul di kawasan ASEAN.

“Kami ingin mengembangkan digitalisasi end-to-end dalam sistem logistik di Indonesia. Dan juga infrastruktur lain seperti dry port sudah diterapkan di Indonesia,” ucap Ali.

Perlu diketahui, imbuhnya, bahwa sebagai upaya membenahi ekosistem logistik nasional, upaya penurunan biaya logistik juga telah dilakukan Pemerintah.

Pada bulan September 2023, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto bersama Menteri PPN/Kepala Bappenas dan Plt. Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) pada September 2023 secara resmi telah meluncurkan Biaya Logistik Nasional dengan menggunakan basis data Tabel Input-Output yang dimiliki BPS.

Biaya logistik nasional tahun 2023 sebesar 14,29% dari PDB menjadikan Indonesia sebagai salah satu negara paling kompetitif di ASEAN dalam bidang logistik.

“Dalam 10 tahun kedepan, biaya tersebut diharapkan akan dapat diturunkan hingga berada di kisaran 10% dari PDB, dan ditargetkan turun dalam kisaran 8% dari PDB pada 2045,” ucapnya.[redaksi@logistiknews.id]

  • Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *