M Roy Rayadi, Kembali Pimpin Aptesindo 2024-2029

  • Share
H.M Roy Rayadi (Photo:Logistiknews.id)

LOGISTIKNEWS.ID – Peserta Musyawarah Nasional (Munas) ke III Tahun 2024, Asosiasi Pengusaha Tempat Penimbunan Sementara Indonesia (Aptesindo), akhirnya mayoritas kembali memilih M.Roy Rayadi, sebagai Ketua Umum Aptesindo untuk masa bakti tahun 2024-2029.

Periode kepemimpinan ini merupakan yang keduakalinya bagi M.Roy Rayadi yang kini juga menjabat sebagai Direktur Eksekutif PT Graha Segara.

Pemilihan tersebut dilaksanakan usai peserta Munas secara bulat menerima Laporan Pertanggung Jawaban (LPJ) Pengurus Aptesindo periode 2019-2024 yang juga dinahkodai M.Roy Rayadi.

Usai diterimanya LPJ Kepengurusan Aptesindo 2019-2024, Munas Aptesindo dilanjutkan dengan Sidang Pleno yang mendengarkan pandangan umum dan pendapat peserta Munas.

Kemudian Pembentukan Komisi untuk membahas Program Kerja serta Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga atau AD/ART organisasi.

“Setelah diterimanya LPJ Pengurus Aptesindo 2019-2024, maka seluruh pengurus periode tersebut kami nyatakan demisioner,” ujar Reza Dharmawan (Dirut PT Primanata Jasa Persada) yang memimpin Sidang Pleno pada Munas tersebut.

Reza Dharmawan (kedua dari kanan) menyerahkan LPJ yang diterima peserta Munas kepada M.Roy Rayadi.

Munas ke III Aptesindo yang dilaksanakan di Bandung Jawa Barat pada Kamis (12/9/2024) itu juga dibuka langsung oleh Kepala Kantor Syahbandar dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Tanjung Priok, Takwim Masuku.

Turut hadir pada kesempatan Munas itu antaralain: Executive General Manager Pelindo Regional 2 Tanjung Priok Adi Sugiri, dan Efan Sandy Akbar, Kepala Seksi Pabean dan Cukai I, Bidang Pelayanan Pabean dan Cukai II- Kantor Pelayanan Utama (KPU) Bea & Cukai Tanjung Priok, yang pada kesempatan itu mewakili Kepala Kantor Pelayanan Utama (KPU) Bea & Cukai Tanjung Priok, Ambang Priyonggo.

Kemudian, Ketua Umum BPP Gabungan Importir Nasional Seluruh Indonesia (GINSI) Capt Subandi, dan Ketua DPW Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) DKI Jakarta Adil Karim.

Juga dihadiri perwakilan manajemen terminal peti kemas di pelabuhan Tanjung Priok, antara lain; Amin dan Donald dari Jakarta International Container Terminal/JICT, dari TPK Koja (Yoga dan Beny), serta Bima dari New Priok Container Terminal One/NPCT-1.

Saat ini, Aptesindo beranggotakan 10 perusahaan tempat penimbunan sementara (TPS) di Pelabuhan Tanjung Priok yakni:  PT Graha Segara, Primanata Jasa Persada, Pesaka Loka Kirana,Wira Mitra Prima, Multi Terminal Indonesia (MTI), Indonesia Air & Marine Supply (Airin), Agung Raya, Dharma Kartika Bakti, Lautan Tirta dan Buana Amanah Karya.

Dalam sambutannya usai terpilih, M.Roy Rayadi, menyampaikan apresiasi atas pelaksanaan Munas Aptesindo dan menyampaikan terimakasih kepada seluruh pimpinan TPS yang hadir.

“Saya akan optimalkan kepengurusan Aptesindo kedepan. Dan ingin menjadikan Aptesindo sebagai kolega strategis dengan stakeholders goverment maupun swasta serta Pelindo,”ujar Roy.

Munas ke III Aptesindo

Dia juga menegaskan akan mendorong conecting bisnis  dengan berbagai pihak agar perusahaan anggota Aptsindo semakin kuat dan eksis.

“Kita tidak ingin Aptesindo hanya bergelut di kegiatan overbrengen saja. Disisi lain, kami juga akan mendorong adanya kepastian usaha pelaku TPS yang berkesinambungan. Dan hal ini juga sudah saya sampaikan ke pihak Pelindo, maupun asosiasi stakeholders di pelabuhan,” ucap Roy.

Akselerasi & Inovasi Bisnis

Dalam sambutannya, saat pembukaan Munas, M Roy Rayadi juga mengemukakan, dalam perjalanannya selama 18 tahun kehadiran Aptesindo, telah comply dengan digitalisasi dan tehnologi yang mumpuni dalam mendukung kelancaran arus barang ekspor dan impor di seluruh Indonesia.

“Kendati begitu, kedepannya kita mesti terus lakukan inovasi bisnisnya. Sebab Aptesindo jangan hanya identitik dengan kegiatan PLP (pindah lokasi penumpukan) peti kemas saja. Karenanya Aptesindo mesti solid dan berinovasi serta berkreasi bisnis agar bisa go global, bukan hanya urusan PLP saja,” tegas Roy.

Dia mengatakan, sarana dan prasarana tempat penimbunan sementara (TPS) di wilayah Pabean Pelabuhan sebagai penopang kelancaran arus barang dan logistik serta mitra strategis stakeholders maupun cargo owners.

Roy juga menegaskan bahwa kegiatan Aptesindo tidak menyebabkan high cost logistik, lantaran pengusaha Aptesindo hanya menjalankan perannya sebagai operator saja, sedangkan yang berhubungan dengan tarif pelayanan melalui kesepakatan asosiasi penyedia dan pengguna jasa yang kemudian ditetapkan oleh regulator.

Makanya, imbuhnya, kedepannya, eksistensi Aptesindo bisa lebih luas lagi untuk hadir di Belawan, Semarang, Surabaya, guna mendukung program Pemerintah menurunkan dwelling time dan cost logistik, serta percepatan arus barang secara nasional.

Roy juga mengatakan, Aptesindo tidak anti kritik. Justru ingin lebih maju dan mendapat kepercayaan dari cargo owners agar iklim bisnis di Indonesia bisa lebih tertib dan fairness.[redaksi@logistiknews.id]

  • Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *