LOGISTIKNEWS.ID- Kementerian Perindustrian (Kemenperin) berkomitmen meningkatkan produksi dan daya saing produk turunan kakao, terutama produk cokelat artisan.
Apalagi, kini jumlah industri cokelat artisan mengalami peningkatan, yakni dari 31 perusahaan menjadi 39 perusahaan pada tahun 2023.
Direktur Jenderal Industri Agro Kemenperin, Putu Juli Ardika mengungkapkan, dalam lima tahun ke depan, diharapkan industri ini terus dapat berkembang hingga 120 industri.
Putu juga menyampaikan, potensi nilai tambah biji kakao jika diolah menjadi produk artisan bisa menghasilkan enam hingga sepuluh kali nilai tambah.
“Bahkan, apabila diolah menjadi produk farmasi seperti suppositoria, nilai tambah dapat mencapai 36 kali,” ujarnya melalui siaran persnya, dikutip Kamis (26/9/2024).
Dia mengatakan, untuk mendukung pengembangan industri pengolahan kakao nasional yang mandiri, Kemenperin telah melakukan program pelatihan Sumber Daya Manusia (SDM) berkolaborasi dengan Cocoa Mars Academy di Tarengge, Sulawesi Selatan.
Program pelatihan ini telah menghasilkan lebih dari 200 SDM terlatih dari seluruh Indonesia yang mampu melaksanakan Good Agricultural Practices (GAP) kakao, mulai dari membuat pembibitan/nursery terstandar, perawatan tanaman, sampai penanganan pascapanen.
Pelatihan ini diharapkan dapat meningkatkan produktivitas lahan kakao mencapai 1-1,5 ton/hektare/tahun.
“Kami juga membuka kesempatan untuk talenta-talenta di perkakaoan Indonesia untuk on the job training di perusahaan atau pusat pengembangan kakao,” tuturnya.
Putu menyampaikan, Pemerintah melalui program restrukturisasi menawarkan insentif investasi sebesar 35% untuk penggantian biaya mesin peralatan.
“Program ini dapat dimanfaatkan seluruh insan pengolahan kakao dalam meningkatkan kapasitas dan efisiensi,” ucap Putu.
Dia menegaskan, untuk dapat menembus pasar ekspor, industri kakao dalam negeri perlu memenuhi European Union Deforestation Regulation (EUDR), yang menetapkan persyaratan uji tuntas bagi perusahaan yang menempatkan atau mengekspor komoditas tertentu yang terkait dengan deforestasi di pasar Uni Eropa.[syf]