LOGISTIKNEWS.ID – Aktivitas truk pengangkut barang dan peti kemas dari dan ke terminal peti kemas di kawasan pabean pelabuhan Tanjung Priok, mulai lancar dan terurai.
Pantauan Logistiknews.id, di depan gate 9 Pelabuhan Tanjung Priok pada Kamis siang (26/9/2024) sekitar pukul 13.50 Wib, lalu lintas trucking pengangkut logistik di lajur depan JICT nampak ramai lancar.
Sejumlah Petugas Kepolisian juga nampak mengatur arus pergerakan barang di lajur tersebut. Arus trucking terlihat hanya tersendat di arah depan Bogasari dan yang hendak menuju NPCT-1.
Sebelumnya, kondisi trafic di kawasan pelabuhqn tersibuk di Indonesia itu alami kepadatan sejak Rabu Malam (25/9/2024) hingga Kamis pagi hari ini (26/9/2024).
Berdasarkan informasi yang diperoleh redaksi Logistiknews.id, kondisi tersebut terjadi lantaran supply listrik untuk operasional di terminal peti kemas yang sempat alami gangguan atau padam sehingga berimbas pada terganggunya sistem layanan berbasis IT di gate in maupun gate out terminal.
“Sesuai Standard Operational Procedure (SOP)-nya kini dilakukan sistem layanan di gate ini maupun gate out secara manual di semua terminal peti kemas,” ujar sumber di salah satu terminal peti kemas pelabuhan Tanjung Priok, saat dikonfirmasi Kamis pagi, (26/9/2024).
Saat ini, di Pelabuhan Tanjung Priok terdapat lima fasilitas terminal peti kemas, yakni Jakarta International Container Terminal (JICT), TPK Koja, New Priok Container Terminal One (NPCT-1), Terminal 3 Priok-IPC TPK dan Mustika Alam Lestarsi (MAL).
Pegiat Logistik di Pelabuhan Tanjung Priok, Widijanto mengatakan, imbas kemacetan tersebut mengakibatkan banyak barang impor tertahan dan tidak bisa keluar tepat waktu, sedangkan ekspor juga terhambat.
“Berapa demurage yang di tanggung pemilik barang ?. Belum lagi kalau TILA-nya mati dan mesti di perpanjang?. Tolong dong layanan pelabuhan Priok di percepat,” ujarnya.
Menurutnya, jika ada gangguan sistem yang disebabkan di terminal peti kemas, hendaknya pengguna jasa tidak dikenakan biaya-biaya tambahan di terminal peti kemas alias free, termasuk biaya kelebihan waktu storage-nya.
Sementara itu, Ketua Umum DPP Asosiasi Pengusaha Truk Indonesia (Aptrindo), Gemilang Tarigan kepada Logistiknews.id (26/9/2024) mengaku heran, lantaran gangguan sistem di pelabuhan menjadi permasalah yg klasik yang terus menerus terulang.
“Seharusnya terminal peti kemas di pelabuhan sudah bisa mengatasi nya kalau mau naik kelas. Apalagi kondisi seperti ini terus berulang,” ucap Gemilang.
Kepala Kantor Syahbandar dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Tanjung Priok, Takwim Masuku mengatakan, instansi sudah melakukan kroscek update kondisi tersebut dan meminta semua terminal peti kemas di pelabuhan Priok melakukan percepatan layanan.
“Kalau sistem berbasis IT-nya alami gangguan, ya SOP nya segera lakukan secara manual supaya kepadatan bisa cepat terurai,” ujarnya melalui sambungan telpon kepada Logistiknews.id, Kamis pagi (26/9/2024).[redaksi@logistiknews.id]