Cost Logistik Meroket Akibat Macet Horor di Priok, Ini Tuntutan Pengusaha Truk

  • Share
Truk Barang dan Logistik mengalami kemacetan di akses Tanjung Priok pada Kamis (17/4/2025).

LOGISTIKNEW.ID – Macet Horor kawasan Pelabuhan Tanjung Priok dan sekitarnya selama dua hari pada Rabu Malam s/d Kamis Malam (16-17 April.2025) dipicu lonjakan bongkar muat petikemas di New Priok Container Terminal One (NPCT-1).

Bahkan berdasarkan data Pelindo Regional 2 Tanjung Priok menunjukan peningkatan hampir 100% jumlah truk yang masuk kedalam terminal itu. Jika rata-rata jumlah armada truk yang masuk kurang dari 2.500 truk setiap harinya, namun pada Kamis kemarin mencapai lebih dari 4.000 truk yang menuju NPCT 1.

Kondisi ini menyebabkan NPCT-1 tak lagi mampu menampung kegiatan pemasukan dan pengeluaran barang atau receiving dan delivery (R/D) sehingga banyak truk mengantre untuk masuk hingga keluar area pelabuhan dan mengalami kemacetan berjam-jam di jalan raya sekitar pelabuhan Tanjung Priok. Begitupun truk yang hendak keluar terminal itu tidak bisa lancar lantaran kondisi kemacetan diluar pelabuhan sudah parah.

Situasi macet horor ini bukan cuma dikeluhkan para pelaku bisnis logistik maupun para pekerja yang setiap hari mengais rezeki di kawasan pelabuhan Tanjung Priok namun juga mendapat sorotan masyarakat yang berada di sekitar pelabuhan tersibuk di Indonesia itu.

Menurut Ketua Umum DPP Asosiasi Pengusaha Truk Indonesia (Aptrindo) Gemilang Tarigan, pelayanan di NPCT-1 perlu di evaluasi menyeluruh termasuk soal keberadaan area common gate-nya yang posisinya terlalu dekat dengan akses jalan raya umum.

“Sebaiknya area common gate NPCT-1 itu ditiadakan saja. Kenapa harus ada dua gate untuk masuk ke dalam terminal NPCT-1 ? Ini sangat tidak efektif,” ujar Gemilang pada kamis malam (17/4/2025).

Fasilitas Area Common Gate NPCT-1.

Kemudian, imbuh Gemilang, jika kapasitas layanan bongkar muat di NPCT-1 sudah berlebih atau over capacity, kenapa tidak dilakukan diskresi pengalihan bongkar muat ke terminal lainnya yang ada di pelabuhan Tanjung Priok.

“Ketimbang dipaksakan (over capacity) harus di bongkar muat di NPCT-1, kenapa gak dialihkan saja ke terminal lainnya ?.” tanya Gemilang.

Dia mengatakan, Aptrindo juga sedang mengkalkulasi berapa besar potensi kerugian akibat macet horor di kawasan Tanjung Priok selama dua hari berturut-turut itu.

Saat ini, di pelabuhan Tanjung Priok terdapat lima fasilitas terminal peti kemas yakni; Jakarta International Container Terminal (JICT), TPK Koja, NPCT-1, Terminal Mustika Alam Lestari (MAL) dan Terminal 3 Priok yang dikelola operasikan IPC TPK.

Receiving & Delivery Melonjak

PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) melalui Executive General Manager Pelindo Regional 2 Tanjung Priok, Adi Sugiri mengungkapkan, kondisi kemacetan tersebut terjadi karena adanya peningkatan arus barang dan petikemas yang akan melakukan kegiatan receiving dan delivery (R/D) di Pelabuhan Tanjung Priok.

Hal ini juga bersamaan dengan selesainya masa arus mudik lebaran dan paska pembatasan lalu lintas barang.

Kendati begitu, dia memaspastikan tidak terdapat hambatan yang terjadi akibat dari error sistem baik di Gate Pelabuhan maupun di Terminal Petikemas Pelabuhan Priok, dan dipastikan bahwa Kegiatan Bongkar Muat kapal berjalan lancar.

Permohonan Maaf

Atas kondisi tersebut, Pelindo Regional 2 Tanjung Priok, menyatakan permohonan maaf kepada seluruh masyarakat, mitra dan stakeholder yang terimbas akibat kemacetan yang terjadi, padatnya aktivitas bongkar muat ini dikarenakan ritme proses receiving delivery di terminal yang dilakukan secara bersamaan paska pembatasan serta mengejar sebelum libur bersama yang jatuh pada hari Jumat (18/4) hingga Minggu (20/4).

Adi Sugiri menegaskan pihaknya akan terus berupaya menjaga kelancaran operasional dan memastikan layanan kepada pelanggan tetap berjalan secara optimal meskipun terjadi peningkatan volume logistik.

“Kami juga tidak akan berhenti untuk berkoordinasi dengan pihak kepolisian untuk membantu kelancaran pada titik-titik kemacetan di Pelabuhan Tanjung Priok,” ucap Adi Sugiri.

General Manager Pelindo Regional 2 Tanjung Priok, Adi Sugiri bersama Kepala KSOP Tanjung Priok, M Takwim Masuku, memantau langsung kondisi lapangan di NPCT-1 hingga Kamis Malam.

Untuk itu, Eksekutif General Manager Regional 2 Tanjung Priok bersama- sama dengan dengan Kepala Kantor KSOP Utama Pelabuhan Tanjung Priok, Kapolres Jakarta Utara, Kapolres Pelabuhan serta Terminal – terminal di lingkungan Pelabuhan melakukan penanganan untuk mengurai kemacetan ini, diantaranya memaksimalkan area-area buffer dan lapangan yang bisa dijadikan kantong parkir dan melakukan pengalihan lalu lintas truk kedalam gate pos 9.

Pelindo juga memberikan minuman dan makanan agar mencegah supir-supir truck mengalami kelelahan, kehausan dan kelaparan.[am]

  • Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *