LOGISTIKNEWS.ID- Pelaku usaha truk logistik berharap adanya kolaborasi business to business antara BUMN dan Swasta untuk mendorong kinerja layanan logistik di Terminal Kijing yang berlokasi di Mempawah Kalimantan Barat (Kalbar).
Hal itu disampaikan Ketua Asosiasi Pengusaha Truk Indonesia (Aptrindo) Kalbar, Imam Darmawan Vidya, kepada Logistiknews.id pada Sabtu Sore (14/6/2025), merespon rencana PT Pelabuhan Indonesia (Persero)/Pelindo yang akan memulai pelayanan bongkar muat peti kemas di Terminal Kijing, Kalbar pada akhir bulan ini.
Adapun layanan peti kemas di Pelabuhan Kijing tersebut merupakan kolaborasi dan sinergi antarentitas bisnis pada grup usaha Pelindo, yakni Pelindo Terminal Petikemas (SPTP), Sub Holding PT Pelindo di bidang peti kemas dan Pelindo Multi Terminal (SPMT), Sub Holding PT Pelindo di bidang multipurpose. Sebelumnya Terminal Kijing telah melayani kargo non-peti kemas seperti curah kering, curah cair, dan general cargo.
“Kami mendukung adanya layananan angkutan petikemas di Terminal Kijing itu. Harapannya, tidak dilakukan semuanya oleh Pelindo, tetapi ada kolaborasi dengan pelaku usaha swasta di Kalbar untuk layanan truk-nya itu meskipun sifatnya b to b,” ujar Imam.
Dia mengatakan, selama ini hinterland atau daerah pendukung industri di Kalbar tersebar di Singkawang dan sekitarnya, sedangkan fasilitas depo petikemas empty masih berada di wilayah kota Pontianak.
Disisi lain akses jalan dari dan ke Terminal Kijing juga masih sempit dan memerlukan sentuhan pengembangan oleh Pemerintah Daerah setempat.
Imam juga mengungkapkan ongkos angkut trucking untuk petikemas dari Teminal Kijing diperkirakan akan lebih mahal ketimbang jika melalui TPK Pontianak. “Tetapi terhadap hal ini juga bersifat b to b dengan pemilik barangnya,” ucap Imam.
Sosialisasi
Sebelumnya, Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Pelabuhan Kelas I Pontianak, Capt. Dian Wahdiana, menyambut baik rencana pengoperasian pelayanan peti kemas di Terminal Kijing.
Menurutnya, hal tersebut akan sangat berdampak positif terhadap kelancaran logistik, tidak hanya di Kota Pontianak, tapi juga bagi Provinsi Kalimantan Barat. Terminal Kijing menjadi solusi yang diberikan Pelindo atas adanya keterbatasan kedalaman alur pelayaran di Sungai Kapuas yang menghambat masuknya kapal-kapal berukuran besar ke Pelabuhan Dwikora Pontianak.
“Kami sangat mendukung dan menyambut baik dimulainya pelayanan peti kemas Pelindo di Terminal Kijing. Tentunya hal tersebut akan semakin memudahkan pengguna jasa logistik, karena dengan semakin besarnya ukuran kapal yang dilayani pelabuhan, maka kapasitas muatan kargonya pun semakin banyak, sehingga pada akhirnya diharapkan dapat menekan biaya logistik menjadi lebih efisien,” ujar Capt. Dian, dalam sosialisasi yang diselenggarakan oleh Pelindo kepada seluruh perusahaan pelayaran, asosiasi pengguna jasa kepelabuhanan di Pontianak pada Jumat (13/6/2025).
Ketua DPC INSA Pontianak, Tju Fo Phin, mengatakan, pengoperasian Terminal Kijing menjadi salah satu langkah maju, sebagai mitigasi atas Pelabuhan Dwikora yang berada di Sungai Kapuas.
Menurutnya, pelabuhan sungai memiliki kecenderungan terjadinya sedimentasi yang berakibat pada kedalaman alur dan kolam pelabuhan.
Sementara itu General Manager Pelindo Pelabuhan Pontianak Kalbar Yanto, mengatakan, pada tahap awal, untuk pengoperasian layanan bongkat muat peti kemas di Terminal Kijing, Pelindo menyiapkan peralatan berupa 2 unit Harbour Mobile Crane (HMC). Selain itu, disiapkan juga alat untuk penumpukan peti kemas di lapangan, jenis reach stacker (RS) dan juga truk untuk pengangkutan di terminal.
“Secara bertahap pada tahun 2026 nanti, Pelindo juga akan mendatangkan quay container crane (derek peti kemas di dermaga) dan juga rubber tyred gantry (RTG atau derek peti kemas di lapangan penumpukan,”ungkap Yanto.[am]