LOGISTIKNEWS.ID- Pembangunan fasilitas terminal petikemas di pelabuhan Patimban, Subang Jawa Barat (Jabar) hingga saat ini telah mencapai progres 76,4%, termasuk pengerjaan penyiapan pengerukan alurnya yang nantinya akan menjadi -14 meter low water spring (mLWS).
“Saat ini untuk penyiapan terminal petikemas di Patimban tersebut, juga sedang proses pengadaan peralatan,” ujar Kepala KSOP Kelas II Patimban Arief Agustian, saat dihubungi Logistiknews.id pada Sabtu (21/6/2025).
Proyek pengembangan Pelabuhan Patimban yang sekarang ini berjalan merupakan fase I-2 yang meliputi Car Terminal (paket 5) yang ditargetkan rampung pada Oktober 2025 dan Container Terminal (paket 6) yang ditargetkan rampung November 2025.
Menanggapi hal itu, Ketua DPW Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) Jawa Barat, Irfan Hakim mengatakan, pelaku usaha di Jawa Barat mendukung akselerasi penyelesaian pelabuhan Patimban sehingga fasilitas terminal petikemas-nya bisa segera dioperasikan optimal guna mendongkrak efisiensi layanan logistik di Jawa Barat, sekaligus mengurangi beban kepadatan petikemas di Pelabuhan Tanjung Priok.
“Apalagi hingga kini wilayah pendukung industri atau hinterland pelabuhan Priok sebagian besar berada di wilayah Jawa Barat. Jadi menurut Saya, Patimban ini menjadi jawaban kelancaran arus barang dan konektivitas logistik antara Pelabuhan dan hinterland-nya,” ujar Irfan.
Oleh karena itu, ALFI Jawa Barat berharap agar Pemrov Jawa Barat bisa meningkatkan kolaborasi dengan para pelaku usaha diwilayah itu, termasuk kalangan industri maupun para Usaha Mikro, Kecil & Menengah (UMKM) guna mengidentifikasi potensi komoditi yang ada di Jawa Barat untuk orientasi ekspor.
“ALFI Jawa Barat siap bersinergi dengan semua stakeholders untuk mendongkrak kinerja pelabuhan Patimban,” ucap Irfan.
Secara garis besar, progres pembangunan Car Terminal dan Container Terminal di Pelabuhan Patimban, hingga saat ini sudah berjalan dengan baik.
Dengan terbangunnya dermaga kendaraan paket 5, maka kapasitas terminal kendaraan nantinya akan meningkat dari 218.000 completely build up (CBU) menjadi 600.000 CBU.
Adapun kapasitas terminal peti kemas akan meningkat dari 250.000 twenty foot equivalent units (TEUs) menjadi 1,9 juta TEUs.[am]