LOGISTIKNEWS.ID- PT Indonesia Kendaraan Terminal Tbk (IDX: IPCC) telah melayani total kargo , yang terdiri dari CBU, truck/bus, alat berat dan motor sebesar 476.477 Unit hingga Mei 2025, tumbuh 47.037 unit atau meningkat 10,9% secara year on year.
Selama lima bulan pertama 2025 itu, IPCC juga telah melayani kunjungan kapal ke dermaga-dermaga yang dikelola IPCC termasuk terminal satelit trisakti, Banjarmasin yang mulai beroperasi sejak Oktober 2024 secara total 1.299 kunjungan, meningkat 157 kunjungan lebih banyak secara (YoY) atau 13,7%.
Pencapaian dari sisi operasional yang lebih baik dari kinerja tahun lalu dimana salah satu faktornya dipengaruhi oleh meningkatnya jumlah impor kendaraan utamanya pada CBU berbasis BEV (Battery Electric Vehicle), HEV (Hybrid Electric Vehicle) dan PHEV (Plug-in Hybrid Electric Vehicle) dengan total 24.192 unit.
Adapun khusus dibulan Mei 2025 saja tercatat sebanyak 6.757 unit CBU elektrik, atau tumbuh 38,5% dari bulan April 2025.
Kinerja positif berhasil dicatatkan Perseroan terhadap penanganan cargo CBU hingga bulan Mei 2025 total sebesar 348.525 unit meningkat 29.950 unit atau 9,4% secara YoY.
Sekretaris Perusahaan IPCC, Endah Dwi Liesly mengemukakan, peningkatan tersebut didominasi oleh impor kendaraan listrik seiring dengan trend penggunaan kendaraan penumpang berbasis listrik beserta ekosistem pendukungnya serta capaian ekspor mobil yang mencapai 55.351 unit menilik data Gaikindo.
Untuk performansi layanan cargo Alat Berat menjadi yang paling tinggi mengalami peningkatan tercatat sebesar 28,2% YoY atau 2.811 unit lebih banyak dibandingkan tahun lalu dimana hingga Mei 2025 IPCC berhasil menangani 9.990 unit.
“Penanganan cargo jenis truk/bus secara konsolidasi sampai dengan bulan Mei 2025 sejumlah 80.548 unit tumbuh 21,4% atau meningkat 14.208 unit secara YoY,” ujarnya pada Rabu (2/7/2025).
Menurutnya, pertumbuhan pada jenis kargo ini didorong oleh meningkatnya kebutuhan kendaraan niaga modern yang lebih efisien dan ramah lingkungan yang ditandai dengan keseriusan berbagai pihak untuk mendukung target penurunan emisi karbon nasional.
Beberapa operator transportasi kota besar, seperti TransJakarta, Trans Metro Bandung, dan Trans Semarang, telah memulai pengadaan bus listrik untuk menggantikan armada berbasis bahan bakar fosil.
Selain itu, sejumlah perusahaan logistik dan BUMN transportasi juga mulai menguji coba truk listrik guna menekan emisi sektor logistik serta truk-truk berkapasitas besar khususnya pada sektor pertambangan.
“IPCC terus memberikan performa yang solid dari sisi capaian operasional dimana terus bertumbuh secara berkelanjutan dengan berbagai inovasi dan strategi bisnis yang tepat,” ujarnya.[am]