RI Hadiri Pertemuan RFC ke 40

  • Share

JAKARTA – Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Perhubungan Cq. Direktorat Jenderal Perhubungan Laut menghadiri pertemuan tahunan Revolving Fund Committee (RFC) ke-40, yang digelar oleh Malaysia selaku tuan rumah, secara virtual pada Senin (13/12/2021).

RFC Meeting ke-40 ini merupakan tahun kelima Malaysia menjadi pengelola dana bergulir sejak Indonesia mentransfer dana tersebut kepada Malaysia pada 22 Desember 2016 lalu.

Pada pertemuan ini delegasi Indonesia dipimpin oleh Direktur Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai, Ahmad, mewakili Direktur Jenderal Perhubungan Laut selaku Head of Delegation (HOD Indonesia. Adapun bertindak selaku Chairman adalah Director General Department of Environment Malaysia, Mr. Wan Abdul Latiff Wan Jaffar.

Sedangkan Delegasi dari Singapura, Malaysia, dan Malacca Straits Council (MSC) masing-masing diketuai oleh Assistant Chief Executive Maritime and Port Authority of Singapore (MPA), Capt. Muhammad Segar, Deputy Director General Department of Environment Malaysia, Madam Siti Zaleha Ibrahim, dan Executive Director of Malacca Strait Council of Japan, Mr. Kenji Nagamatsu.

Dalam sambutannya, Ahmad menyampaikan apresiasinya kepada Malaysia yang sudah berhasil mengelola Dana Bergulir selama lima tahun ini dan mendukung proses pengalihan dana bergulir untuk dikelola oleh Singapura pada tahun depan.

“Selama hampir 40 tahun ini, tiga negara pantai telah berhasil mengelola dana bergulir ini secara bergantian dengan baik. Dana bergulir ini sendiri telah membuktikan fungsinya dalam dua hal. Pertama sebagai platform besar bagi tiga Negara Pantai dalam meningkatkan dan memperkuat kerja sama antara Negara Pantai dan negara pengguna. Kedua, untuk sebagai dana cadangan yang dapat digunakan untuk memfasilitasi upaya untuk meminimalkan dampak pencemaran minyak di Selat Malaka dan Singapura,” kata Ahmad.

Oleh karena itu, imbuhnya, ke depannya Indonesia sangat menantikan kegiatan-kegiatan serta Latihan-latihan yang akan diselenggarakan melalui Platform RFC.

“Saya yakin RFC telah menunjukkan kegunaan dan manfaatnya bagi Negara Pantai dalam penggunaan dan pemanfaatan Dana Bergulir tersebut. Kami (Pemerintah Indonesia) berharap melalui Platform ini, para Negara Pantai dapat terus mempertahankan semangatnya dalam mendukung terwujudnya keselamatan pelayaran dan perlindungan lingkungan maritim dari tumpahan minyak, khususnya di Selat Malaka dan Selat Singapura,” tegasnya.

Ahmad juga menyampaikan apresiasi kepada Komunitas Maritim Jepang, kepada Malacca Strait Council (MSC) yang telah memberikan kontribusi dalam mewujudkan perlindungan di Selat Malaka dan Selat Singapura secara efektif.

Dengan terus berkembangnya perdagangan dunia dan meningkatnya lalu lintas pelayaran, tugas untuk menjaga keselamatan dan keamanan pelayaran serta perlindungan lingkungan maritim di Kedua Selat ini tentunya menjadi tanggung jawab kita bersama.

“Oleh karena itulah, diperlukan kerjasama yang lebih luas antara Negara Pantai dan Negara Pengguna Selat yang lain untuk memastikan jalur yang vital ini tetap aman dan terbuka,” ucapnya.(*)

  • Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *