Hingga 15 Jan, Sudah Terbit 8.940 STID Priok & Truk Perorangan bisa Urus STID, Begini Syaratnya !

  • Share
Pelayanan STID Centre di Terminal Penumpang Nusantara Pelabuhan Tanjung Priok

JAKARTA,Logistiknews – Hingga Sabtu 15 Januari 2022, jumlah trucking di pelabuhan Tanjung Priok yang telah mengantongi Single Truck Identity Document (STID) mencapai 8.940 Truk.

Berdasarkan Laporan Penerapan STID di Pelabuhan Tanjung Priok yang diterima Logistiknews.id, adapun jumlah perusahaan yang telah disetujui PMKU (Permohonan Melakukan Kegiatan Usaha) di Pelabuhan Tanjung Priok hingga 15 Januari 2022, sebanyak 668 Perusahaan.

Sedangkan Perusahaan yang mengajukan STID hingga 15 Januari 2022 tercatat 462 Perusahaan dan jumlah perusahaan yang telah disetujui STID-nya 446 Perusahaan.

Adapun jumlah kartu STID yang dicetak dan telah didistribusikan hingga Sabtu 15 Januari 2022 telah mencapai 8.322 kartu.

STID merupakan salah satu program strategis di pelabuhan Tanjung Priok dalam rangka mengintegrasikan semua layanan di pelabuhan tersibuk di Indonesia itu dengan National Logistic Ecosystem (NLE).

Koperasi Aptrindo

Sementara itu, Ketua Pengurus Koperasi Aptrindo Maju Bersama, Gagan Gartika Eryana mengatakan, saat ini Koperasi Asosiasi Pengusaha Truk Indonesia (Koperasi Aptrindo) juga telah berperan dalam membantu kepengurusan para pemilik trucking perorangan atau yang belum berbadan hukum.

“Sudah ada puluhan truk milik perorangan yang bernaung di Koperasi Aptrindo supaya bisa berbadan hukum dalam pengoperasiannya untuk selanjutnya bisa teregistrasi dalam sistem STID Tanjung Priok,” ujarnya kepada Logistiknews.id, pada Minggu (16/1/2022).

Dia menceritakan, perusahaan trucking yang ada sekarang ini-pun berawal dari pemilik truk perorangan. Sejalan dengan perkembangan order, akhirnya perusahaan perorangan menjadi perusahaan-perusahaan berskala besar.

“Namun masih banyak perorangan mengendalikan kegiatan truk. Mereka memilki dua sampai empat truk. Perusahaan truk perorangan inilah yang perlu memilki wadah yang bisa memperjuangkan usaha mereka agar tetap eksis. Dan salah satu solusinya yakni melalui Koperasi,” papar Gagan.

Aptrindo, imbuhnya, sebagai wadah perusahaan trucking memperhatikan usaha truk perseorangan ini agar tetap eksis dan tidak mati terseret perusahan sejenis berbasis online.

Dia mengungkapkan itulah alasan mendirikan wadah Koperasi Aptrindo Maju Bersama, dan sekarang ini perusahaan truk perorangan sudah bisa mengurus STID dan masuk ke pelabuhan dengan bantuan Koperasi Aptrindo.

“Sebelumnya pengusaha Truk perorangan banyak telpon ke Aptrindo dan kebingungan mengurus STID. Sekarang mereka sudah tidak perlu khawatir lagi silahkan berhubungan dengan Koperasi Aptrindo,” ucap Gagan.

Dia mengatakan, program STID di pelabuhan Tanjung Priok harus terus didukung oleh semua pihak demi mewujudkan layanan trucking di yang lebih baik dan berkualitas, serta tidak ada lagi truk kategori ‘odong-odong‘ yang berkeliaran di pelabuhan Tanjung Priok.(am)

  • Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *