Digitalisasi Layanan & Sinergi Stakeholders Pelabuhan bisa Percepat NLE

  • Share
Kepala OP Tanjung Priok, Capt Wisnu Handoko pada acara Forum Kehumasan  Pelabuhan Tanjung Priok bertema Kolaborasi Ekosistem dan Peran Ilmiah Mewujudkan Smart Port Pelabuhan Tanjung Priok Dalam Mendukung National Logistic Ecosystem, pada Kamis (14/7/2022)

LOGISTIKNEWS.ID – Ekosistem logistik nasional atau National Logistic Ecosystem (NLE) diyakini bisa diwujudkan melalui percepatan layanan pelabuhan berbasis digital.

Direktur Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan, Arif Toha Tjahjagama mengatakan, sesuai Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2020 tentang Penataan Ekosistem Logistik Nasional, instansinya mempunyai tugas dan fungsi untuk mengintegrasikan sistem perizinan dan layanan ekspor, impor, dan logistik dengan sistem NLE melalui Indonesia National Single Windows (INSW) dan melakukan penataan tata ruang kepelabuhanan serta jalur distribusi barang.

“Ditjen Hubla senantiasa terus melakukan evaluasi terhadap penerapan sistem digital dan system operasional pelabuhan lainnya serta terus melakukan inovasi-inovasi untuk meningkatkan pelayanan khususnya pelayanan jasa kepelabuhanan” ujar Arif Toha saat acara Forum Kehumasan  Pelabuhan Tanjung Priok pada Kamis (14/7/2022).

Forum Kehumasan itu mengusung tema Kolaborasi Ekosistem dan Peran Ilmiah Mewujudkan Smart Port Pelabuhan Tanjung Priok Dalam Mendukung National Logistic Ecosystem.

Saat ini, imbuhnya, sistem digital operasi pelabuhan yang dikenal antara lain adalah INAPORTNET, CEISA, TOS, VMS, Auto Gate System, SIMON TKBM, dan  Single Truck Identification Data (STID) terus dikembangkan.

Setelah Sistem registrasi kendaraan truk pengangkut muatan dari ke Pelabuhan Tanjung Priok (STID) berhasil diterapkan, maka tahap selanjutnya yang perlu dilakukan adalah menerapkan Truck and Terminal Booking System (TTBS).

“TBS untuk mengatur kedatangan truk yang akan membawa muatan receiving dan delivery menjadi lebih teratur dan tidak terpusat dalam satu slot waktu sehingga sering mengakibatkan beban sebuah terminal melebihi normal dan berdampak pada kemacetan di jalan jalan sekitar pelabuhan”, ujar Dirjen Hubla Kemenhub.

Sinergi Stakeholders

Pada kesempatan itu, Kepala Kantor Otoritas Pelabuhan Utama Tanjung Priok, Capt Wisnu Handoko mengatakan pentingnya membangun komunikasi, sinergi  dan kolaborasi di lingkungan Pelabuhan Tanjung Priok dalam mempercepat terwujudnya NLE melalui pelayanan berbasis digital pada operasional kepelabuhanan.

”Perlu dimaksimalkan peranan nya dalam pelaksanaan ekosistem logistik dan digitalisasi bisnis proses melalui teknologi, sehingga pada akhirnya akan mampu mendorong daya saing Indonesia  di dunia internasional”, ucap Capt Wisnu.(syf)

  • Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *