Ekspor Jan-Agt 2022 Naik 35,4%, Ini Usul GPEI untuk Jaga Pertumbuhan di 2023

  • Share
Ketua GPEI DKI Jakarta, Irwandy MA Rajabasa

LOGISTIKNEWS.ID – Kementerian Perdagangan mengungkapkan, ekspor Agustus 2022 kembali mencatatkan rekor tertinggi sepanjang sejarah dengan nilai mencapai USD 27,91 miliar.

Nilai ini memecahkan rekor sebelumnya yang dicapai pada April 2022 lalu (USD 27,32 miliar). Kinerja ekspor pada Agustus ini ditopang ekspor nonmigas Indonesia senilai USD 26,19 miliar dan ekspor migas sebesar USD 1,72 miliar.

Pelaku usaha ekspor yang tergabung dalam Gabungan Perusahaan Eksportir Indonesia (GPEI) mengamini lonjakan ekspor tersebut.

Bahkan, Ketua GPEI DKI Jakarta, Irwandy MA Rajabasa menyebut bahwa kondisi di lapangan sesuai dengan yang disampaikan oleh Kemendag.

“Dalam beberapa kali diskusi saya dengan para pelaku usaha mengatakan bahwa permintaan pasar ekspor  sampai dengan kwartal ke-2 tahun ini cukup tinggi sehingga pernyataan kementerian Perdagangan sesuai dengan kondisi lapangan tetapi realisasi ekspor Agustus sampai dengan saat ini merupakan order bulan-bulan atau tahun sebelumnya akibat kendala situasi Pandemi Covid-19,” ujar Irwandy, kepada Logistiknews.id pada Sabtu (17/9/2022).

Namun, Irwandy memprediksikan untuk order baru untuk realisasi pada tahun 2023 akan mengalami penurunan karena terjadi inflasi secara global sehingga customer menahan untuk pembelanjaan.

“Kondisi pada tahun 2023 itu yang mesti kita lihat lagi lantaran situasi global dan inflasi di dalam negeri juga perlu perhatian. Oleh karenanya Pemerintah dan stakholders termasuk GPEI perlu duduk bersama guna mencari solusi bagaimana memacu eksportasi di tahun-tahun mendatang,” ucap Irwandy.

Sementara itu, Kemendag telah merilis jika dibandingkan dengan bulan Juli 2022, kinerja ekspor Agustus 2022 meningkat sebesar 9,17 persen (MoM). Pada bulan ini, ekspor nonmigas meningkat sebesar 8,24 persen (MoM) sedangkan ekspormigas naik sebesar 25,59 persen (MoM). Sementara jika dibandingkan dengan bulan Agustus 2021, total ekspor pada Agustus 2022 meningkat 30,15 persen (YoY).

Pertumbuhan ekspor yang tinggi ini didorong oleh kenaikan signifikan pada ekspor migas sebesar 64,46 persen dan ekspor nonmigas yang naik sebesar 28,39 persen. Ditinjau dari strukturnya, ekspor sektor industri mendominasi pada Agustus 2022 dengan kontribusi mencapai 70,91 persen dari total ekspor Indonesia dan mengalami kenaikan 13,49 persen (MoM).

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan

“Tingginya kontribusi serta peningkatan ekspor sektor industri merupakan wujud dari kualitas ekspor Indonesia yang memiliki nilai tambah dan berdaya saing. Untuk itu, Kementerian Perdagangan akan terus menjaga momentum pertumbuhan ekspor sektor industri tersebut dalam mendorong kinerja ekspor nasional tahun 2022,” ungkap Mendag Zulkifli Hasan, melalui keterangan pers-nya dikutip Sabtu (17/9/2022).

Pada Agustus 2022, beberapa produk utama ekspor nonmigas yang mengalami peningkatan tertinggi dibanding Juli 2022 (MoM) yakni lemak dan minyak nabati (HS 15) naik 25,40 persen, besi dan baja (HS72) naik 14,38 persen, mesin dan perlengkapan elektrik serta bagiannya (HS 85) naik 21,16 persen, serta kendaraan dan bagiannya (HS 87) naik 11,54 persen.

“Di tengah penurunan harga komoditas besi dan baja (HS 72) dan lemak dan minyak nabati (HS 15), permintaan atas ekspor kedua komoditas tersebut mengalami peningkatan dan menjadi pendorong ekspor nonmigas Indonesia di bulan Agustus 2022,” ungkap Menteri Perdagangan.

Mendag Zulkifli Hasan mengungkapkan, Tiongkok, Amerika Serikat, dan India masih menjadi pasar utama ekspor nonmigas Indonesia selama Agustus 2022.

Nilai ekspor nonmigas pasar utama tersebut mencapai USD 11,22 miliar dengan kontribusi sebesar 58,65 persen terhadap ekspor nonmigas nasional. Adapun beberapa pasar utama tujuan ekspor nonmigas Indonesia yang mengalami pertumbuhan tertinggi pada bulan Agustus 2022 (MoM), yaitu Tiongkok naik 22,61 persen, India naik 9,10 persen, dan Malaysia naik 8,06 persen.

Sementara itu, total ekspor selama periode Januari-Agustus 2022 mencapai USD 194,60 miliar atau meningkat 35,42 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya (YoY). Peningkatan ekspor tersebut didorong oleh penguatan ekspor sektor nonmigas yang naik 35,24 persen (YoY) menjadi USD 183,73 miliar dan ekspor sektor migas yang naik 38,58 persen (YoY) menjadi 10,87 miliar.[am]

  • Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *