LOGISTIKNEWS.ID – Musyawarah Daerah (Musda) ke-I, Asosiasi Pengusaha Truk Indonesia (Aptrindo) Jawa Barat secara aklamasi memilih Nugroho Insani dari PT Indonesia Express, sebagai Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Aptrindo Jawa Barat periode 2022-2027.
Musda ke-I DPD Aptrindo Jawa Barat yang digelar pada Selasa (8/11/2022) itu juga dirangkai dengan acara Talk Show bertema ‘Angkutan Barang Jawa Barat, Pulih Lebih Cepat dan Bangkit Lebih Kuat, Mendukung Indonesia Maju & Jabar Juara’.
Hadir pada kesempatan itu, Perusahaan Trucking anggota Aptrindo Jawa Barat, pihak Kadishub Jabar, Dirlantas Polda Jabar, BPTJ Jabar, Dishub Kabupaten Bekasi, Dishub Kota Bekasi, Polres Metro Bekasi, Organda Jawa Barat, dan sejumlah asosiasi terkait, serta perwakilan Aptrindo yang berasal dari Banten, Jawa Timur, Surabaya, Semarang dan Sumatera Utara, serta berbagai undangan lainnya.
Usai terpilih sebagai Ketua DPD Aptrindo Jabar, Nugroho menyampaikan berbagai harapannya supaya bisa bersama-sama dengan seluruh anggota Aptrindo Jabar dalam membangun dan menumbuhkembangkan usaha trucking khususnya di Jawa Barat.
“Kita mesti berkolaborasi dengan semua pihak, termasuk stakeholders dan regulator agar lebih selaras. Apalagi pada 2023 kita mesti juga siap bersama-sama menghadapi ancama resesi global. Jadi khususnya usaha trucking harapannya jangan sampai bersaing dengan cara-cara tidak sehat,” ujar Nugroho kepada Logistiknews.id.
Selain itu, imbuhnya, DPD Aptrindo Jawa Barat juga akan menyikapi aturan larangan truk over dimensi dan over load (ODOL).
“Soal larangan truk obesitas itu kita sikapi dengan cermat dengan menjalin kerjasama antar stakeholders dan asosiasi terkait,” ucap Nugroho.
Dibuka Kadishub Jabar
Kadishub Provinsi Jawa Barat (Jabar), A. Koswara, yang mewakili Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil membuka secara langsung ajang Musda dan Talk Show yang dilaksanakan di Cikarang Bekasi, Jawa Barat itu.
Dalam sambutannya, Kadishub Jabar yang membacakan sambutan Gubernur Jawa Barat menyampaikan semua pihak harus bergerak bersama-sama dalam membangun perekonomian nasional saat ini, terutama pasca Pandemi Covid-19.
“Angkutan barang merupakan salah satu sektor usaha yang strategis karena ada pada semua kegiatan ekonomi. Pengaruh biaya angkutan terhadap barang sekitar 12% dan ini masih dianggap tinggi. Karenanya perlu dilakukan perbaikan-perbaikan,” ujarnya.
Dia juga mengingatkan pentingnya tata kelola usaha logistik, transportasi dan angkutan barang di Jawa Barat untuk mendukung pertumbuhan perekonomian nasional.
“Termasuk soal pengaturan tarif. Sebab tarif yang tidak diatur justru menyebabkan perang tarif. Inilah yang terjadi pada angkutan barang karena mekanisme tarif itu diserahkan ke pasar,” ujarnya.[am]
