LNSW: Selain Mudahkan Bisnis, INSW Cegah Repetisi, Duplikasi & Pemalsuan

  • Share

LOGISTIKNEWS.ID – Single submission, single processing, single synchronizing and decision making yang menjadi filosofi National Single Window di Indonesia merupakan fasilitas usaha yang diinginkan oleh dunia usaha khususnya di komunitas pelabuhan.

Fasilitas ini secara nyata memberikan dampak pada efisiensi layanan kepelabuhan di seluruh pelabuhan utama Indonesia dalam rangka memberikan kemudahan bagi pelaku usaha.

Hal itu disampaikan Kasubdit Efisiensi pada Proses Bisnis, Erwin Hariadi sebagai anggota Delegasi Indonesia yang mewakili Lembaga National Single Window (LNSW) pada Sidang 47th Facilitation Committee Meeting (FAL 47) yang telah berlangsung dari tanggal 13 s/d 17 Maret 2023 di Markas Besar IMO di London, Inggris.

“Implementasi nasional single window (NSW) merupakan opsi terbaik yang telah terbukti mengantisipasi repetisi, duplikasi dan pemalsuan. Hal yang sama tentunya sangat tepat untuk diterapkan di dunia maritim, melalui Maritime Single Window atau MSW,” ujarnya.

Selanjutnya, Perbaikan pelayanan kepelabuhanan melalui Inaportnet di Indonesia juga merupakan salah satu cara mempromosikan Indonesia terutama dalam rangka mendukung Pemerintah merealisasikan visi menjadikan Indonesia sebagai poros maritim dunia dan dapat menjadi pertimbangan negara lain untuk memilih kembali Indonesia sebagai Anggota Dewan IMO Kategori C periode 2024-2025.

Adapun, Delegasi Indonesia yang hadir pada Sidang IMO FAL 47 terdiri dari perwakilan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di London, Kementerian Perhubungan cq. Direktorat Jenderal Perhubungan Laut dan Lembaga Nasional Single Window (LNSW) Kementerian Keuangan.

Pada kesempatan tersebut, Indonesia juga tuai apresiasi dari negara anggota IMO atas pencapaiannya dalam keberhasilannya melakukan perbaikan pelayanan kepelabuhanan dalam hal ini bongkar muat kapal di pelabuhan melalui Inaportnet.

Kepala Sub Direktorat Angkutan Laut Luar Negeri, Direktorat Lalu Lintas dan Angkutan Laut, Rifanie Komara selaku perwakilan Direktorat Jenderal Perhubungan Laut menjelaskan bahwa sebelumnya Indonesia telah mengajukan dokumen untuk dibahas pada agenda 6, yaitu Application of Single Window Concept, pada dokumen FAL 47/INF.4 dengan judul Implementation of single window platform to standardize services and reduce administrative burdens at Indonesia’s ports.

Inaportnet itu sendiri merupakan bagian dari Indonesia National Single Window (INSW) yang merupakan upaya Pemerintah Indonesia yang memperlancar kapal masuk pelabuhan, kegiatan bongkar muat dan kapal meninggalkan pelabuhan yang juga sangat berpengaruh terhadap lamanya kontainer berada di pelabuhan.

Indonesia telah membuat capaian yang cukup signifikan dengan sistem yang dibangun melalui Inaportnet maupun sistem yang dibangun oleh kementerian dan institusi terkait dalam rangka mempermudah penyampaian informasi baik oleh pemerintah, operator pelabuhan maupun perusahaan pelayaran nasional dan asing serta komunitas maritim terkait lainnya.

Hal ini sangat penting, mengingat sejak tahun 2016 sudah 109 pelabuhan di Indonesia yang telah menerapkan Inaportnet dan menyusul 151 pelabuhan lagi di tahun 2023 sehingga target 260 pelabuhan yang implementasikan Inaportnet dapat tercapai tahun ini.

20 Besar

Dia menambahkan bahwa Indonesia kini masuk dalam 20 besar negara di dunia yang memiliki performa pelabuhan laut terbaik berdasarkan data dari United Nations Conference on Trade and Development (UNCTAD). Data tersebut, berdasarkan dari rata-rata pergerakan kapal kontainer dari 1.000 GT ke atas dalam waktu semester I-2022.

Indonesia berada di peringkat 9 di bawah negara Kanada, Australia, Rusia, Amerika Serikat, Jerman, Yunani, Prancis dan Italia. Rata-rata kedatangan kapal kontainer berdasarkan data dari UNCTAD, Indonesia berada di atas rata-rata pelabuhan yang ada di dunia.

Rata-rata pergerakan di pelabuhan di dunia mencapai 20,1 sedangkan Indonesia mencapai 24,9. Capaian rata-rata dari turnaround time untuk kapal kontainer naik 13,7 persen dibandingkan 2020 dan 2021.

Kepala Bagian Organisasi dan Humas Ditjen Hubla Kemenhub Wisnu Wardana mengatakan bahwa keberhasilan itu tak lepas dari implementasi Inaportnet  juga kerja sama dari seluruh instansi baik Kementerian dan Lembaga yang memiliki komitmen besar untuk melakukan perubahan dan perbaikan layanan kepelabuhanan di Indonesia.[am]

  • Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *