FedEx & YKAN, Bantu Perluas Jaringan Bisnis Petani Rumput Laut NTT

  • Share
Pemberdayaan Petani Rumput Laut NTT agar berdaya saing ekspor.

LOGISTIKNEWS.ID – FedEx Express (FedEx), anak perusahaan FedEx Corp. (NYSE: FDX) dan salah satu perusahaan transportasi ekspres terbesar di dunia, bekerja sama dengan sebuah organisasi nirlaba untuk memberikan pelatihan kepada petani rumput laut mengenai keberlanjutan dan perdagangan global.

Untuk membantu memperluas peluang bisnis bagi para petani rumput laut di Kabupaten Sabu Raijua, Nusa Tenggara Timur, relawan FedEx memberikan pelatihan mengenai dasar-dasar pemasaran digital perdagangan elektronik lintas batas serta proses ekspor yang tepat untuk produk rumput laut.

Ini adalah kolaborasi kedua kalinya antara FedEx dan Yayasan Konservasi Alam Nusantara (YKAN), organisasi nirlaba berbasis ilmiah yang memiliki misi melindungi wilayah daratan dan perairan sebagai sistem penyangga kehidupan melalui tata kelola sumber daya alam yang efektif.

Disamping itu mengedepankan pendekatan nonkonfrontatif, serta membangun jaringan kemitraan dengan seluruh pihak kepentingan untuk Indonesia yang lestari.

Kerja sama yang terjalin dalam Program FedEx Cares ini berlangsung selama satu tahun untuk memberikan manfaat bagi lebih dari 1.500 komunitas petani rumput laut.

“Pemanfaatan sumber daya laut yang berkelanjutan sangat penting bagi masyarakat Sabu Raijua. Untuk meningkatkan profil ekonomi daerah ini, perlu adanya keseimbangan untuk mengembalikan keselarasan pada ekosistem laut sembari maju dengan inovasi digital yang akan mendorong upaya mereka dalam perdagangan global,” ujar Garrick Thompson, Managing Director FedEx Express Indonesia, melalui keterangan resmi kepada Logistiknews.id, pada Selasa (27/6/2023).

Dia mengatakan, dengan luasnya jaringan global dan intra-regional  yang menghubungkan sebagian besar produk domestik bruto dunia, FedEx sangat senang dapat membagikan keahliannya, yang telah dipupuk selama beberapa dekade, kepada masyarakat Sabu Raijua dengan membantu petani rumput laut lokal mengakses pasar di luar Indonesia.

Kabupaten Sabu Raijua, yang terdiri dari tiga pulau di Laut Sawu, bergantung pada budidaya rumput laut untuk menjaga penghidupan masyarakat.

Salah satu tantangan utama yang dihadapi oleh masyarakat adalah budidaya rumput laut yang berkelanjutan agar tetap dapat melestarikan sumber daya laut mereka.

Program ini bertujuan untuk meningkatkan penghidupan mereka dengan mendorong pendekatan yang ekologis dan berkelanjutan untuk budidaya rumput laut.

Direktur Pengembangan dan Pemasaran YKAN, Ratih Loekito mengemukakan, penerapan praktik budidaya rumput laut berkelanjutan menjadi solusi untuk menyeimbangkan kebutuhan ekologi dan ekonomi masyarakat.

Dalam penerapannya, petani rumput laut tidak lagi menggunakan plastik, menebang mangrove, padang lamun, ataupun merusak terumbu karang di wilayah pesisir untuk dijadikan lahan budidaya.

“Tidak hanya mampu meningkatkan kualitas hasil budidaya, cara ini juga sekaligus menjaga ekosistem kawasan pesisir secara lestari yang memberi manfaat lebih luas bagi masyarakat setempat dan kelestarian biota laut, “ujar Ratih.[syf]

  • Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *