LOGISTIKNEWS.ID – Gabungan Importir Nasional Seluruh Indonesia (GINSI) menolak pemberlakuan terminal booking system (TBS) di terminal lainnya di Pelabuhan Tanjung Priok, apabila dalam praktiknya menerapkan sistem kuota jumlah turcking yang bisa masuk pelabuhan/terminal.
Ketua Umum BPP GINSI, Capt Subandi mengemukakan hal tersebut menjelang akan adanya evaluasi terhadap implementasi TBS Pelabuhan Tanjung Priok oleh Kantor Otoritas Pelabuhan setempat.
“GINSI selaku pemilik barang konsisten menolak kalau TBS pake antrian dan sistem kuota. Kok seperti komoditas impor saja pakai kuota-kuota ? Lama-lama pakai lartas pula (larangan dan pembatasan). Soalnya kalau penerapannya pakai kuota, maka TBS hanya menimbulkan biaya tambahan storage di pelabuhan bagi pemilik barang,” ucap Capt Bandi, pada Senin (24/7/2023).
Dia juga menyoroti, kegiatan evaluasi TBS tersebut yang rencananya akan dilakukan di Kota Cirebon Jawa Barat pada 27-29 Juli 2023 sebagaimana undangan yang diterima para Ketua Asosiasi di pelabuhan Tanjung Priok.
“Melakukan rapat evaluasi (TBS) seperti itu kenapa mesti jauh-jauh tempat ?. Padahal kan pelaku usaha dan stakeholdersnya ada disini (Tanjung Priok-Jakarta). Apakah kegiatan yang seperti ini bisa efektif ?,” tanya Capt Bandi.
Saat dikonfirmasi, Kepala Otoritas Pelabuhan Tanjung Priok Subagyo, membenarkan bahwa dijadwalkan rapat evaluasi penerapan TBS Pelabuhan Tanjung Priok yang akan digelar di Kota Cirebon Jawa Barat pada 27-29 Juli 2023.
Adapun yang diundang dalam rapat evaluasi tersebut yakni; Direktur Kepelabuhan Ditjen Hubla Kemenhub, Dirlala Ditjen Hubla Kemenhub, GM Pelindo Regional 2 Tanjung Priok, Manajemen JICT, NPCT-1, IPC TPK, Mustika Alam Lestari, TPK Koja, dan PT Integrasi Logistik Cipta Solusi. Selain itu dari kalangan asosiasi pelaku usaha di pelabuhan Tanjung Priok yakni; ALFI DKI Jakarta, GINSI DKI Jakarta, GPEI DKI Jakarta, Aptrindo DKI Jakarta, Angsuspel Organda DKI Jakarta, dan Logindo DKI Jakarta.
Sebagaimana diketahui, TBS di Pelabuhan Tanjung Priok telah diimplementasikan di Jakarta International Container Terminal (JICT) beberapa waktu lalu. TBS menjadi inisiatif penting dalam penyempurnaan pelayanan di pelabuhan tersibuk di Indonesia itu.
Saat ini di pelabuhan Tanjung Priok terdapat lima fasilitas terminal peti kemas, yakni JICT, TPK Koja, NPCT-1, Terminal 3 (IPC TPK) dan Terminal MAL/NPH▪︎ [redaksi@logistiknews.id]