LOGISTIKNEWS.ID – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus mensosialisasikan program pengembangan Eco-Industrial Park (EIP) untuk mendukung visi global dalam upaya pengurangan emisi yang dihasilkan oleh aktivitas industri.
Program pengembangan EIP berdampak besar terhadap pelestarian lingkungan yang berkelanjutan di sektor industri. Hal ini, sejalan dengan komitmen Indonesia untuk membangun industri manufaktur yang berdaya saing global melalui percepatan implementasi industri 4.0.
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengemukakan, instansinya telah mendukung implementasi EIP di Indonesia dengan berbagai regulasi dan undang-undang untuk mendorong sistem manajemen ramah lingkungan dalam rangka mewujudkan konsep industri hijau.
“Saat ini terdapat tiga pilot project program Global Eco-Industrial Park (GEIPP-Indonesia) antara lain Kawasan Industri MM2100, Kawasan Industri Batamindo dan Karawang International Industrial City (KIIC)”, ungkap Menperin, pada Kamis (10/8/2023).
Baca Juga : Kerek Daya Saing Industri, Begini Jurus Kemenperin
Baca Juga : Kemenperin Dorong Investasi Industri Produk Tembakau Inovatif
Sosialisasikan program pengembangan Eco-Industrial Park (EIP) itu juga dilakukan dalam rangkaian Business Forum on 50 Years of Indonesia – Korea Relations: Developing Closer Friendship and Stronger Partnership through Enhanced Trade & Industry Cooperation.
Menperin mengungkapkan, Korea Selatan merupakan mitra ekonomi yang penting bagi Indonesia. Total perputaran perdagangan kedua negara mencapai 24,5 miliar USD pada tahun 2022, meningkat signifikan sebesar 33,2% dibandingkan tahun sebelumnya.
Selain itu, Korea Selatan menduduki peringkat ke-7 sebagai investor terbesar di Indonesia pada tahun 2022, dengan total investasi sebesar 2,29 miliar USD, naik 40,06% dibandingkan tahun sebelumnya.
Terdapat lima sektor menjadi daya tarik investor Korea Selatan untuk berinvestasi di Indonesia, yaitu listrik, air dan gas, kendaraan, alas kaki dan kulit, tekstil, serta pertambangan.
Menurut Menperin, potensi kerjasama perdagangan dan industri antara Indonesia dan Korea Selatan masih cukup besar.
Basis industri dan kemajuan teknologi Korea yang kuat dapat menarik investor Indonesia yang mencari peluang kerjasama, transfer teknologi dan kesempatan knowledge sharing.
“Di sisi lain, perusahaan Korea dapat menjajaki prospek investasi di berbagai sektor di Indonesia, antara lain pembangunan infrastruktur, energi, manufaktur, ekonomi digital, dan pariwisata,” ucap Menperin▪︎[redaksi@logistiknews.id]