Dua Tahun Merger Pelindo, IPCM Ungkap Rencana Pemurnian Bisnis Pandu & Tunda Kapal 

  • Share
Kegiatan Emiten Forum, oleh IPCM berkolaborasi dengan PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia (MASI) menyapa sejumlah investor yang berdomisili di Kota Malang, Jawa Timur.

LOGISTIKNEWS.ID – Direktur Utama yang merangkap Direktur Komersial dan Pengembangan Bisnis PT Jasa Armada Indonesia Tbk (IDX: IPCM) Shanti Puruhita mengungkapkan rencana pengembangan bisnis untuk menambah laba perusahan.

Dia mengatakan, Pelindo I, II, III, IV telah melakukan merger menjadi satu entitas induk, yaitu PT Pelindo sejak Oktober 2021 lalu.

“Saat ini IPCM hanya melayani di wilayah Regional 2 saja dan saat ini juga sedang ada rencana pengembangan bisnis unorganik melalui pemurnian bisnis dimana akan sangat memungkinkan dilakukannya merger and acquisition dengan perusahaan sejenis,” ujar Dirut IPCM saat kegiatan Emiten Forum, oleh IPCM berkolaborasi dengan PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia (MASI) menyapa sejumlah investor yang berdomisili di Kota Malang, Jawa Timur, awal pekan ini.

Baca Juga : Kinerja IPCM kian Kinclong, Laba Naik 29,7%

Baca Juga : Dua Tahun Merger Pelindo: Fokus Mengemas Layanan Petikemas World Class

Kedepannya, ujar Shanti, jika IPCM mengelola wilayah I, III, dan IV, maka itu berarti juga kemungkinan bertambahnya pendapatan serta laba yang akan didapat oleh IPCM.

Sejauh ini, kata dia, pada tahun 2023 Perseroan telah menuntaskan pekerjaan pembangunan  satu unit kapal tunda dan tiga unit kapal pandu dengan total investasi Rp 95,4 miliar.

Adapun tahun 2023 ini, IPCM menganggarkan belanja modal atau capital expenditure (capex) sekitar Rp124,5 miliar. Kemudian dipaparkan juga terkait kinerja keuangan IPCM yang terus tumbuh bahkan dikala masa pandemi.

Temu investor rutin dilaksanakan oleh PT Jasa Armada Indonesia Tbk. Kegiatan yang mengusung tema ‘Mengarungi Samudera Investasi – Chapter Malang‘ ini mengenalkan dan membuka ruang diskusi mengenai bisnis pemanduan dan penundaan kapal di Pelabuhan serta membedah kinerja Perseroan berikut prospek kedepannya.

Pada kesempatan itu, Shanti menjelaskan terkait bisnis armada Kapal Tunda, Motor Pandu dan Kapal Kepil serta jasa pemanduan dan penundaan kepada lebih dari 40 peserta dari berbagai kalangan investor potensial maupun nasabah eksisting MASI.

Disisi lain, Shanti juga menjelaskan terkait potensi bisnis jasa pelayanan kapal yang mana pada saat pandemi lalu tidak terdampak secara signifikan karena keunikan model bisnis yang dimiliki oleh IPCM itu sendiri.

Investor Antusias

Pada ajang itu, para investor semakin tertarik dengan penjelasan dari Reini Delfianti selaku Direktur Keuangan dan SDM IPCM yang menerangkan jumlah deviden yang dibagikan kepada pemegang saham yang selalu meningkat setiap tahunnya.

Menurutnya, kinerja IPCM pada Triwulan II 2023 tumbuh dari periode yang sama tahun sebelumnya atau on the track atas target yang telah ditetapkan pemegang saham sehingga kami proyeksikan untuk pendapatan IPCM di akhir tahun 2023 melampaui dari target perusahaan.

Baca Juga : Performance IPCM kian Kinclong, Digitalisasi Dikebut Agar Waiting Time Kapal Susut

Sebagaimana diketahui bahwa pada Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada 21 Juni lalu telah menetapkan penggunaan laba Perseroan tahun buku 2022 yang seluruhnya berjumlah Rp150,6 miliar, setara Rp113 miliar dipergunakan sebagai dividen final atau Dividend Payout Ratio (DPR) sebesar 75,02%.

Respon para investor-pun sangat positif karena ini merupakan kesempatan pertama mengenal IPCM sebagai perusahaan terbuka sekaligus BUMN yang bergerak di industri kepelabuhanan dan memiliki prospek yang baik kedepannya.

Selain itu forum ini juga menjadi kesempatan para investor untuk berinteraksi dan melakukan tanya jawab secara langsung dengan Direksi IPCM terkait pencapaian pengelolaan perusahaan, risiko, kenaikan jumlah deviden yang akan dibagikan selanjutnya hingga rencana ekspansi ke depannya.

Hal ini juga merupakan upaya IPCM dalam mendukung  pemerintah dalam memberikan edukasi investasi agar kedepannya tidak ada investor yang dirugikan atau investasi ‘bodong’.[redaksi@logistiknews.id]

  • Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *