LOGISTIKNEWS.ID – Luwjistik, platform
perangkat lunak pendukung layanan logistik terkemuka berbasis di Singapura, merilis laporan yang mencakup sektor logistik di kawasan Asia Tenggara.
Dalam laporannya bertajuk ‘Status Logistik di Asia Tenggara‘ itu mencakup pandangan mengenai industri logistik di kawasan tersebut yang fokus pada tantangan dan peluang pertumbuhan di empat pasar terbesar yakni; Indonesia, Malaysia, Thailand, Singapura, dan Vietnam.
Syed AliRidha Madihid, salah satu pendiri dan CEO Luwjistik, mengemukakan, laporan itu juga berisi wawasan tentang mitra jaringan logistik di Asia Tenggara dan lima mitra jaringan last-mile terbaik di kawasan itu berdasarkan matrik kinerja dan tingkat keberhasilan yang dicapai.
“Laporan ini untuk memperjelas industri logistik di Asia Tenggara, memungkinkan penyedia layanan logistik untuk mengambil keputusan strategis yang lebih tepat,” ujarnya melalui keterangan resmi yang diterima Logistiknews.id, pada Selasa (26/9/2023).
Menurutnya, Asia Tenggara sangat kompleks dalam sektor logistik. Penyedia layanan logistik dan pendukung e-commerce harus menghadapi lanskap yang terfragmentasi dengan inefisiensi dan kurangnya standarisasi yang meningkatkan tantangan pengendalian biaya dan operasional.
Luwjistik dalam laporannya itu, memaparkan bagaimana sejumlah negara di ASEAN yang masih menghadapi kerumitan tersendiri terhadap efisiensi dan standarisasi di sektor logistik. Hal ini pada gilirannya mempengaruhi kualitas dan daya saing layanan logistik.
Kemudian, menyangkut kenaikan biaya transportasi yag melonjak lebih dari 900% dalam beberapa tahun terakhir, lantaran didorong oleh pulihnya permintaan konsumen, kenaikan harga bahan bakar, dan kemacetan pelabuhan. Selain itu laporan ini juga mengulas biaya logistik yang mencapai 20% dari harga barang jadi pada beberapa negara anggota ASEAN, atau hampir dua kali lipat rata-rata global.
Luwjistik berharap laporan industri ini dapat membantu penyedia layanan logistik dalam mengambil keputusan strategis.
“Kami berharap laporan ini memberikan transparansi dan peta jalan yang jelas bagi industri logistik untuk memanfaatkan peluang di bidang ini.” ucap Syed.
Selain itu, imbuhnya, laporan ini menawarkan analisis mendalam mengenai dinamika perdagangan kawasan saat ini, potensi pasar, dan prospek pertumbuhan di masa depan.
Laporan tersebut juga mencakup aspek-aspek penting, seperti gambaran lanskap perdagangan lintas batas Asia Tenggara, termasuk volume perdagangan, negara-negara penting yang terlibat, dan industri-industri penting yang mendorong pertumbuhan.
Laporan yang dirilis itu tersedia secara gratis serta dapat diunduh di situs web Luwjistik (www.luwjistik.com). Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi Intan Novhela di intan@luwjistik.com.
Luwjistik merupakan platform perangkat lunak berbasis layanan yang membantu perusahaan logistik meningkatkan operasi pengiriman lintas batas dan domestik. Selain itu, menghubungkan klien kehampir 100 mitra jaringan di 20 negara.[redaksi@logistiknews.id]