Kontribusi FedEX Terhadap Perekonomian Global Capai $80 Miliar

  • Share

LOGISTIKNEWS.ID – Salah satu perusahaan transportasi ekspres terbesar di dunia, FedEx Corp. (NYSE:FDX) merilis laporan dampak ekonomi tahunan, menganalisis jaringan dan peran perusahaan di seluruh dunia dalam mendorong inovasi selama tahun fiskal 2023.

Laporan itu disusun melalui konsultasi dengan Dun & Bradstreet (NYSE: DNB), penyedia data dan analisis pengambilan keputusan bisnis terkemuka, studi menunjukkan dampak positif FedEx terhadap individu dan komunitas di seluruh dunia, atau dikenal sebagai ‘FedEx Effect.’

President and CEO, FedEx Corporation, Raj Subramaniam mengemukakan, FedEx telah membantu rantai pasokan global dan revolusi e-commerce selama lima dekade dengan mengubah cara bisnis bertukar barang, jasa, dan ide sambil terus melampaui kebutuhan pelanggan yang terus berkembang.

“Laporan ini sekaligus menggarisbawahi kontribusi signifikan kami terhadap perekonomian dan dedikasi kami untuk memberikan perubahan positif pada masyarakat tempat kami beroperasi,” ujarnya melalui keterangan resmi yang diterima Logistiknews.id, pada Rabu (8/11/2023).

Laporan itu mengungkapkan bahwa FedEx berkontribusi lebih dari $80 miliar dalam memberikan dampak langsung terhadap perekonomian global pada tahun fiskal 2023, meskipun tekanan ekonomi melanda.

Raj Subramaniam mengatakan, berdasarkan laporan ini juga mencerminkan skala jaringan yang telah dikembangkan FedEx dan upaya berkelanjutan perusahaan dalam meningkatkan layanan inovatif untuk membantu bisnis dari segala ukuran terhubung dengan pelanggan dan memperkuat operasional.

Dampak AMEA

FedEx Express melayani lebih dari 100 pasar diseluruh kawasan Asia Pasifik, Timur Tengah, dan Afrika (AMEA). Studi tersebut menemukan bahwa dengan jaringannya yang luas, FedEx Express menyumbang 0,3% dari output ekonomi bersih di sektor-sektor Transportasi, Penyimpanan, dan Komunikasi di kawasan ini selama 2023.

Di seluruh sektor perekonomian AMEA, FedEx Express menyumbang 0,02% dari total output ekonomi bersih, yang tumbuh sekitar 6% pada tahun fiskal 2023 menjadi $44 triliun.

Dampak yang ditimbulkan perusahaan juga mencakup kontribusi tidak langsung sebesar $2,7 miliar terhadap perekonomian regional pada tahun fiskal 2023.

Diantara industri lainnya, FedEx Express secara tidak langsung menyumbang $1 miliar ke sektor kritikal yaitu Manufaktur yang bernilai $9 triliun. Adapun kontribusi tidak langsung perusahaan pada sektor Transportasi, Penyimpanan, dan Komunikasi diperkirakan sebesar $772 juta.

President Asia Pacific, Middle East, and Africa region, FedEx Express Kawal Preet, menambahkan, kawasan AMEA memiliki posisi yang semakin menonjol dalam perekonomian global. Kami berkomitmen untuk mendukung pertumbuhan dengan melihat investasi pada fasilitas dan jaringan perusahaan.

“Baik secara langsung maupun tidak langsung, upaya kami mendukung semakin banyaknya lapangan kerja di perekonomian yang lebih luas, dan kami ingin hal ini terus berlanjut,” kata Kawal Preet.

Dia menjelaskan, saat ini fokus pada para pelanggan dan menciptakan akses yang lebih besar terhadap kemungkinan-kemungkinan yang dihasilkan oleh perdagangan global.

“Kami percaya bahwa menciptakan masa depan yang lebih terhubung dan berkelanjutan akan memperkuat FedEx Effect bagi anggota tim, pelanggan, pemasok, dan komunitas di seluruh kawasan,” ujarnya.

Pasar Penting

Managing Director of FedEx Indonesia, Garrick Thompson, mengungkapkan, Indonesia adalah pasar penting bagi FedEx di kawasan AMEA, dan karenanya perusahaan  berkomitmen untuk mendukung bisnis lokal dalam memanfaatkan peluang impor dan ekspor.

“Investasi kami di negara ini, seperti pembukaan fasilitas baru kami di Batam awal tahun ini, membantu menciptakan lapangan kerja dan meningkatkan kegiatan perekonomian, sekaligus memenuhi permintaan yang terus meningkat terhadap layanan kami,” kata Garrick.

Perusahaan, imbuhnya, akan terus berinvestasi pada infrastruktur dan operasional FedEx di Indonesia untuk menyediakan akses lebih besar untuk para pelanggan akan solusi logistik yang lebih efisien dan cerdas serta layanan yang lebih baik. [redaksi@logistiknews.id]

Berikut Jejak Ekonomi FedEx di Kawasan AMEA:

• FedEx mengeluarkan $3,7 miliar dengan pemasok di kawasan AMEA pada CY 2022.

• Belanja pemasok FedEx memberikan kontribusi yang signifikan terhadap pasar usaha kecil dan menengah (SAM). Jumlah lapangan kerja usaha kecil yang didukung oleh belanja rantai pasokan FedEx meningkat paling besar di AMEA dan Eropa, dengan kedua wilayah tersebut mencatat peningkatan sebesar 19%. Di AMEA, 50% belanja rantai pasokan FedEx dibayarkan ke SAM.

• FedEx Express mengumumkan rencana untuk berinvestasi guna menambah kapasitas dengan mendirikan pusat Operasi Tiongkok Selatan yang baru di Guangzhou.

• FedEx membuka beberapa fasilitas baru di beberapa wilayah, termasuk stasiun penjemputan, pengantaran, dan pengambilan/pengantaran mandiri di Taiwan; gudang baru di Batam, Indonesia; hub domestik baru di Adelaide, Australia yang juga mendukung pengiriman angkutan udara internasional.

• Gerbang udara FedEx yang baru dibuka di Bandara Internasional Incheon, Korea Selatan memiliki kapasitas penyortiran paket dua kali lipat dibandingkan fasilitas sebelumnya dan ruang pendingin tambahan untuk mendukung pengiriman rantai dingin.

• FedEx Express melakukan digitalisasi operasinya untuk mengembangkan jaringan logistik cerdasnya. Hal ini termasuk investasi pada robot pemilah yang didukung kecerdasan buatan di pusat sub-regional Pasifik Selatan-nya, yaitu di Singapura pada bulan Desember 2022.

• FedEx mengumumkan rencana untuk membuka Advanced Capability Community (ACC) pertamanya di Hyderabad, India, untuk mendukung pengembangan inovasi teknologi dan digital yang memungkinkan FedEx memberikan nilai lebih besar dalam ekosistem rantai pasokan global.

  • Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *