LOGISTIKNEWS.ID – Pelaku usaha logistik menyatakan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang ditargetkan Pemerintah saat ini yakni agar bisa tumbuh sekitar 7-8% per tahun, perlu dukungan sistem logistik nasional yang efektif, efisien dan produktif. Sementara itu, untuk meningkatkan kinerja logistik nasional diperlukan digitalisasi secara komprehensif.
Hal itu disampaikan Ketua Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) Jakarta, Adil Karim, dalam sambutannya saat Muswil ke VI ALFI Jakarta, yang dilaksanakan di Jakarta pada Rabu (11/12/2024).
Adil mengatakan, Daerah Khusus Jakarta (DKJ) sebagai ibukota negara maupun tidak, Jakarta sampai saat ini masih sebagai pintu gerbang perekonomian Indonesia, karena kegiatan perekonomian nasional kita masih berada di kawasan Jakarta dan sekitarnya (Jabodetabek).
Khusus Jakarta, PDRB kontribusinya mencapai 16,54% terhadap PDB nasional. Bila digabungkan dengan daerah sekitar (Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi) kontribusi PDRB kawasan ini mencapai sekitar 23,8% terhadap PDB nasional.
Maka dari itu, agar tetap eksis dan kompetitif, maka pelaku usaha jasa logistik juga perlu membangun ekosistem sistem logistik yang berbasis digital, sehingga perusahaan logistik di DKI Jakarta dapat mendukung industri untuk berkompetisi di pasar global serta mendorong pertumbuhan ekonomi nasional yang tinggi.
Adil menambahkan, supaya biaya logistik di Jakarta dapat mendorong pertumbuhan ekonomi yang tinggi serta mendukung investasi, industri dan perdagangan, maka kita perlu berkolaborasi unttuk melakukan enam prioritas yakni; Membangun ekosistem logistik di Daerah Khusus Jakarta (DKJ) berbasis digital; Meningkatkan efisiensi dan efektifitas Infrastruktur (Pelabuhan, Jalan, Bandar Udara) agar lalu lintas dokumen, armada dan barang lebih lancar.
Selain itu, memperbaiki sistem teknologi informasi dan komunikasi elektronik yang terintegrasi dengan seluruh pemangku kepentingan; Meningkatkan kompetensi Sumber Daya Manusia (SDM) Terampil dengan standar kompetensi nasional maupun internasional; Meningkatkan kompetensi penyedia Jasa Logistik, dan Mendorong dapat diterapkannya manajemen rantai pasok.
“Maka dari itu, melalui Muswil VI DPW ALFI/ILFA Jakarta ini diharapkan dapat merumuskan usulan, ide atau gagasan untuk mewujudkan ekosistem logistik berbasis digital di Daerah Khusus Jakarta (DKJ) yang efektif, efisien dan produktif, yang nantinya diharapkan dapat dijadikan pertimbangan DKJ menerbitkan kebijakan terkait dengan sektor logistik,” ucap Adil.
Dibuka Kadishub Jakarta
Muswil ke-VI ALFI Jakarta yang diikuti 785 Perusahaan Logistik di Jakarta itu dibuka langsung oleh Kepala Dinas Perhubungan Provinsi DKI Jakarta Safrin Liputo, yang juga mewakili Sekda Provinsi DKI Jakarta.
Safrin mengatakan, bahwa sektor logistik sangat penting dalam menopang pertumbuhan ekonomi nasional. Karenanya pemerintah berkepentingan dalam menjaga kelancarann arus barang dan logistik.
“Untuk mendongkrak kinerja logistik khususnya di Jakarta, maka diperlukan sinergi dan kolaborasi semua stakeholders termasuk ALFI Jakarta,” ucapnya.
Safrin menegaskan, Provinsi Jakarta kedepannya menjadi pusat ekonomi nasional dan sebagai kota global, sehingga menuntut standard kinerja logistiknya yang lebih efisien dan profesional.
Ketua KADIN DKI Jakarta, Diana Dewi mengatakan, pada tahun 2023 potensi kegiatan logistik di Jakarta mencapai Rp 1.436 Triliun naik 13,4% dibanding tahun sebelumnya.
Dia mengatakan, sektor logistik sebagai mata rantai perekonomian suatu bangsa karena menghubungkan kegiatan perdagangan antara produsen dan konsumen.
“Namun tantangannya soal infrastruktur yang belum merata khususnya di wilayah timur. Belum lagi soal keseimbangan muatan, kadang kapal kembalinya muatanya kosong,” ucap Diana Dewi.
Stakeholders Hadir
Mengingat kegiatan perusahaan anggota ALFI/ILFA, ada yang melakukan kegiatan pengiriman barang ekspor dan impor, maupun domestik dan melibatkan banyak instansi pemerintah dan lembaga negara, maka Muswil ALFI Jakarta kali ini juga mengudang instansi pemerintah terkait dan asosiasi terkait lainnya.
Turut Hadir pada kesempatan Muswil ke VI ALFI Jakarta itu, yang mewakili Kepala Otositas Pelabuhan Tanjung Priok, Kepala Kantor KPU DJBC Tanjung Priok Ambang Priyonggo, Kepala Kantor Balai Karantina Pertanian Tanjung Priok , Ketua Umum Kadin Provinsi DKI Jakarta Diana Dewi, Ketua Umum DPP ALFII/ILFA Akbar Djohan, dan Dewan Pembina DPW ALFII/ILFA DKI Jakarta Yukki Nugrahawan Hanafi, Manajemen PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) dan Pengelola Terminal Peti Kemas di Pelabuhan Tanjung Priok.
Selain itu, dihadiri para Ketua Asosiasi terkait di Pelabuhan Tanjung Priok, antara lain; Ketua Umum BPP Gabungan Importir Nasional Seluruh Indonesia (GINSI) Capt Subandi, Ketua Asosiasi Perusahaan Bongkar Muat Indonesia (APBMI) DKI Jakarta Suwondo.
Muswil tersebut juga dihadiri para pengurus ALFI dari wilayah Sumatera Utara, Sumatera Barat, Aceh, Lampung, Kepri, Bangka Belitung, Jawa Tengah, Jawa Timur, Jawa Barat, Bali, Kalbar, Kalsel, Kaltimtara, Kalteng, Sulselbar, dan Sulawesi Utara.[am]