Ocean Eye – INSA Jaya, Jajaki Kerjasama Solusi Digital & Efisiensi Emisi Kapal 

  • Share
Kunjungan perwakilan Ocean Eye Technology ke Kantor Sekretariat INSA Jaya

LOGISTIKNEWS.ID- Perusahaan teknologi maritim terkemuka asal Inggris, Ocean Eye Technology, menjajaki kerjasama dengan pelaku pelayaran di Indonesia dalam solusi digital untuk efisiensi dan pengurangan emisi kapal.

Hal itu sebagai upaya mendukung transformasi industri pelayaran Indonesia menuju arah yang lebih digital, efisien, dan berkelanjutan,

Penjajakan kerjasama tersebut ditandai melalui kunjungan perwakilan Ocean Eye Technology ke Kantor Sekretariat INSA Jaya di Tanjung Priok pada Selasa (20/5/2025).

Kunjungan tersebut juga menjadi forum strategis antara Ocean Eye dan jajaran pimpinan DPC Indonesia National Shipowners Association Jakarta Raya (INSA JAYA), yang dihadiri langsung oleh Ketua DPC INSA JAYA Andi S. Patonangi, Sekretaris Moh. Erwin Y. Zubir, Wakil Ketua Arwan Selmianto, dan Bendahara Sunarno.

Adapun dari pihak Ocean Eye, dihadiri Owen Barry, didampingi Mariana M. Suryasumirat, Direktur Utama MAP Resources yang merupakan perwakilan resmi Ocean Eye Technology di Indonesia.

Ocean Eye Technology dikenal secara global sebagai pelopor dalam penerapan teknologi digital berbasis kecerdasan buatan (AI) untuk sektor pelayaran. Misi perusahaan ini adalah mempercepat transformasi industri pelayaran dengan menyediakan solusi berbasis data real-time yang tidak hanya meningkatkan efisiensi operasional, tetapi juga secara signifikan menurunkan emisi karbon.

Dalam paparanya, Owen Barry menjelaskan berbagai keunggulan dari teknologi andalan mereka, AI-Powered Fleet Support Centre, yang mampu memberikan penghematan bahan bakar tahunan sebesar 7%–10%, menurunkan biaya perawatan kapal, dan mencegah kegagalan mesin melalui analisis prediktif.

Teknologi ini juga membantu pemilik kapal dalam mengelola seluruh data armada dalam satu sistem terintegrasi yang dapat diakses kapan saja melalui aplikasi mobile.

“Dengan target ambisius mengurangi emisi hingga 30% pada tahun 2030, kami ingin menjadi mitra strategis bagi industri pelayaran Indonesia dalam mewujudkan masa depan yang lebih hijau, efisien, dan aman,” ujar Owen.

Adapun fitur unggulan Ocean Eye meliputi; Analisis & interpretasi data real-time untuk pengambilan keputusan cepat, Manajemen terintegrasi seluruh data armada, Kesesuaian penuh dengan regulasi IMO & Uni Eropa, dan Pemantauan kondisi kapal melalui drone & inspeksi fisik berkala.

Selain itu, Integrasi data sensor kapal dan cloud pihak ketiga, Prediksi kegagalan mesin & optimisasi bahan bakar berbasis AI/ML, serta Akses penuh terhadap sistem armada melalui aplikasi mobile.

Kolaborasi

Ketua DPC INSA JAYA, Andi S. Patonangi, menyampaikan apresiasinya atas kunjungan ini dan berharap kolaborasi ini sebagai langkah besar dalam mendukung digitalisasi sistem pelayaran nasional.

“Teknologi Ocean Eye sangat relevan dengan arah pembangunan pelabuhan dan armada yang lebih ramah lingkungan dan efisien. Ini sejalan dengan agenda pemerintah dan visi INSA JAYA untuk pelayaran masa depan,” ucapnya.

Pertemuan ini, imbuh Andi, menjadi titik awal dari penjajakan kerja sama strategis antara DPC INSA JAYA dan Ocean Eye Technology yang diharapkan tidak hanya menguntungkan anggota INSA JAYA, tetapi juga memperluas dampak positifnya ke seluruh jaringan pelayaran nasional.

“Selain itu menjadikan Indonesia sebagai kekuatan maritim yang modern dan berwawasan lingkungan di kawasan regional maupun global diharapkan pihak Ocean Eye Technology  segera melakukan ujicoba operasional dengan pihak perusahaan pelayaran anggota DPC Insa Jaya,” ujarnya.

Pada kesempatan itu, Bendahara DPC Insa Jaya, Sunarno menyampaikan bahwa pada tanggal 26-28 Mei 2025 akan diselenggarakan perhelatan Akbar Indonesia Maritime Weeks diharapkan Ocean Eye Technology hadir dan dapat berpartisipasi pada acara tersebut karena akan berkumpul Regulator, Operator dan Perusahaan Pelayaran Besar di Indonesia.

Sekretaris Umum DPC INSA Jaya, Mohamad Erwin Y.Zubir, mengatakan pelayaran nasional optimistis bahwa masa depan industri pelayaran bukan hanya tentang kecepatan dan kapasitas, tetapi tentang bagaimana teknologi mampu menjaga efisiensi dan keberlanjutan.

“Kolaborasi ini adalah bukti bahwa perubahan itu sedang dimulai, dari Tanjung Priok untuk dunia,”ucap Erwin.[am]

  • Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *