JAKARTA – Pelaku usaha logistik berharap pembentukan Badan Logistik dan Rantai Pasok oleh Kadin Indonesia bisa sejalan dengan keinginan pemerintah dan masyarakat pelaku usaha di bidang logistik dalam mendorong pertumbuhan perekonomian nasional serta mewujudkan efisiensi biaya logistik.
“Badan tersebut juga diharapkan mampu mengakomodir dan mengawal menjadikan perizinan maupun aturan di sektor usaha logistik di Indonesia semakin simple dan efisien untuk bisa mendorong gairah dunia usaha,” ujar Ketua Umum DPP Asosiasi Pengusaha Truk Indonesia (Aptrindo) Gemilang Tarigan, kepada logistiknews.id, pada Kamis (25/11/2021).
Menurutnya, saat ini masih banyak aturan yang tidak jelas atau tumpang tindih disektor logistik sehingga menyulitkan dunia usaha, terutama aturan-aturan yang mendorong digitilasi sektor logistik.
Pasalnya, kata Gemilang cukup banyak kementerian dan lembaga serta stakeholders terkait yang belum siap dalam mewujudkan program digitalisasi di sektor tersebut.
Gemilang berharap kedepannya wadah seperti itu semestinya dibentuk oleh Pemerintah sehingga Badan tersebut mempunyai otoritas dan komando yang lebih jelas.
Sebelumnya, Ketua Umum BPP Gabungan Importir Nasional Seluruh Indonesia (GINSI) Capt Subandi menyatakan, bahwa persoalan ketidak efisieanan logistik yang tidak terkendali dan cenderung mengada-ngada karena tidak ada pelayanannya hingga saat ini justru terjadi di luar pelabuhan.
Oleh sebab itu, GINSI mengingatkan perlunya mencari solusi persoalan ketidak efisienan layanan logistik di luar pelabuhan yang semakin menghimpit pemilik barang khususnya importir tersebut.
“Kalau didalam pelabuhan struktur dan komponen tarifnya sudah transparan. Sementara yang di luar pelabuhan tidak bisa terkontrol dan itu masalah yang mesti di beresin dahulu kalau mau meewujudkan biaya logistik nasional yang efisien,” ucap Capt Subandi.
Seperti diketahui, Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia membentuk Badan Logistik dan Rantai Pasok guna mengadaptasi dan membangun ekosistem rantai pasok yang efektif.
Badan tersebut juga diharapkan bisa memperkuat fungsi distribusi, revitalisasi jalur komoditas penting dan esensial, serta efisiensi dalam menguatkan rantai pasok berbasis negara kepulauan.
“Badan Logistik dan Rantai Pasok harus mampu menjadi drivendari sistem pasar baik itu market-demand dan market-creation,” ujar Kepala Badan Logistik dan Rantai Pasok Kadin Akbar Djohan saat grand launching, Rabu (24/11/2021).
Badan tersebut juga diharapkan lebih responsif dan efektif dalam menyelesaikan berbagai tantangan distribusi. Di tengah situasi pandemi, tantangan memang dialami dalam sektor logistik.
Kehadiran Badan Logistik dan Rantai Pasok diharapkan dapat menghilangkan hambatan dan ganguan yang tidak perlu. Selain itu diharapkan pula dengan badan ini dapat mendukung pusat logistik tetap beroperasi.
Badan ini juga akan mendorong transformasi digital baik dalam perdagangan mau pun konektivitas. Akbar berharap, adanya badan tersebut dapat memantapkan kerja sama dan pemanfaatan Badan Logistik dan Rantai Pasok sebagai mesin pertumbuhan ekonomi.(*)