SEMARANG,Logistiknews – Direktorat Jenderal Perhubungan Laut (Ditjen Hubla) Kemenhub akan memperluas dan mempermudah pelayanan Buku Pelaut atau Seamans Book di seluruh wilayah Indonesia.
Saat ini setidaknya telah terdapat 84 Pelabuhan di Indonesia yang terkoneksi dan bisa secara online menerbitkan Buku Pelaut.
Hal tersebut dikatakan Direktur Perkapalan dan Kepelautan Ditjen Hubla Kemenhub, Ahmad Wahid saat menjadi nara sumber pada acara Diskusi Bersama Media ‘Buku Pelaut Goes To Campus’, dengan media yang tergabung dalam Forum Wartawan Perhubungan (Forwahub), pada Jumat (28/1/2022) di Semarang Jawa Tengah.
Ahmad Wahid menegaskan, instansi akan menyiapkan secara bertahap agar seluruh pelabuhan di Indonesia bisa terkoneksi dengan layanan daring buku pelaut.
“Buku Pelaut adalah salah satu dokumen sebagai persyaratan bekerja di atas kapal disamping kompetensi awak kapal juga sangat di butuhkan melalui sertifikat kompetensi,” ucapnya.
Nara sumber lainnya pada kesempatan itu, Kepala Kantor Syahbandar dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Tanjung Emas M. Tohir, Ketua Politeknik Ilmu Pelayaran (PIP) Semarang, Capt. Dian Wahdiana.
Tujuan program ‘Buku Pelaut Goes To Kampus’, yakni memberikan pelayanan buku pelaut secara cepat, mudah dan akuntabel.kepada para Taruna/Cadet pada Lembaga Pendidikan Pelaut, mengurangi kepadatan antrean pelayanan, memberikan edukasi akan fungsi dan kegunaan buku pelaut, serta menghilangkan praktik percaloan.
“Makanya kita melakukan jemput bola mendatangi ke kampus-kampus sehingga pengajuan proses buku pelaut tidak menumpuk di kantor-kantor pelayanan kami,” ujar KSOP Tanjung Emas M. Tohir.
Dia juga mengungkapkan pada 2019, instansinya sudah menerbitkan 288 Buku Pelaut, pada 2020 sebanyak 883 Buku Pelaut dan pada 2021 mencapai 921 Buku Pelaut.
Ketua PIP Semarang, Capt. Dian Wahdiana mengatakan, PIP tidak hanya ingin memberikan kontribusi edukasi hanya kepada pelaut saja tetapi juga kepada para SDM operator di pelabuhan.
Dia mengatakan, melalui program Buku Pelaut Goes To Campus, maka Calon pelaut tidak perlu datang ke kantor KSOP tetapi bisa langsung mendatangi PIP Semarang.
“Program ini sangat memudahkan untuk penerbitan Buku Pelaut. Kalau imigrasi punya paspor, kalau Pelaut mesti punya buku Pelaut,” ucapnya.(am)