JAKARTA,Logistiknews – Pebisnis meyakini kinerja sektor logistik nasional masih berjalan normal dan belum terdampak signifikan meskipun kasus harian Covid-19 di Indonesia kembali mengalami peningkatan akibat varian Omicron.
Kendati begitu, para pelaku usaha sektor logistik dan transportasi di Bandara, Pelabuhan, Pergudangan, Trucking dan lainnya dihimbau untuk tetap mematuhi protokol kesehatan (Prokes) secara ketat supaya Pandemi Covid-19 gelombang ketiga di tanah air saat ini bisa segera terkendali dengan baik.
“Perlu saya tegaskan, kalau melihat kinerja sektor logistik nasional sampai dengan hari ini faktanya belum berimbas. Bahkan bisa dibilang belum ada indikasi penurunan kegiatan. Semua berjalan normal, masih on the right track,” ungkap Ketua Umum DPP Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) Yukki Nugrahawan Hanafi, pada Rabu (2/2/2022).
Dia mengatakan, situasi dan kondisi Pandemi gelombang ketiga saat ini akibat Omicron diharapkan tidak separah saat dunia dihadapkan pada awal Pandemi ditahun 2020 lalu.
Untuk itu, imbuh Yukki, ALFI pun terus melakukan kordinasi intensif dengan berbagai pihak dan instansi terkait termasuk dengan Kementerian Kesehatan dengan harapan recovery bisa segera dilakukan pasca puncak gelombang ketiga Pandemi yang diprediksi pada akhir Februari hingga Maret mendatang, sehingga kondisi dapat segera kembali normal.
Semua pihak termasuk Pelaku usaha, imbuhnya, berharap jangan sampai imbas Pandemi gelombang ketiga ini terjadi lagi situasinya seperti di tahun 2020 lalu. Apalagi memasuki awal tahun 2022 semua kegiatan industri telah berjalan normal.
Menurutnya kalaupun terjadi slowdown pengiriman logistik sifatnya hanya sementara waktu untuk rute ke China lantaran adanya libur dalam kaitan peringatan Imlek di negara tersebut.
“Namun dilapangan faktanya aktivitas logistik di pelabuhan maupun bandar udara juga sibuk. Lihat saja geliat kegiatan pengiriman kendaraan melalui fasilitas IKT Priok maupun Pelabuhan Patimban. Apalagi akses distribusi Pelabuhan Tanjung Priok seringkali dilanda kemacetan akibat melonjaknya arus kontainer dari dan ke pelabuhan itu. Ini berbagai indikator bahwa perekonomian membaik, bahkan pada tahun lalu (2021) target investasi RI yang dicanangkan Presiden Joko Widodo bisa tercapai. Karenanya kita semua mesti optimistis dapat mengendalikan situasi Pandemi ini lewat prokes ketat,” paparnya.
Berdasarkan data Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) realisasi investasi pada keseluruhan tahun 2021 mencapai Rp 901,02 triliun. Realisasi ini melebihi dari target yang diberikan oleh Presiden Jokowi sebesar Rp 900 triliun.
“Dari data Kementerian Investasi/BKPM yang dirilis tahun 2021 itu, sektor transportasi, pergudangan dan telekomunikasi mencapai Rp107,4 triliun,” ucapnya.
Yukki juga optimistis dengan sektor industri saat ini berada pada jalur pemulihan yang ditunjukkan sejumlah indikator makro, antara lain purchasing managers index (PMI) manufaktur Indonesia yang kian membaik.(am)