Layanan Direct Call, Hemat Ongkos Logistik Hingga 30%

  • Share
Pelabuhan Panjang, Lampung

LOGISTIKNEWS.ID – Kegiatan Pengapalan barang ekspor langsung dari Makassar ke tempat tujuan atau direct call dinilai mampu menghemat biaya logistik hingga 30 persen.

Selain lebih kompetitif, dengan direct call maka pengiriman barang tidak perlu transit atau pindah pengapalan/feeder ke pelabuhan lainnya seperti Singapura, atau ke Pulau Jawa terlebih dahulu sebelum mencapai negara tujuan ekspor.

Hal itu disampaikan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan dalam webinar Semangat Pinisi Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia, pada Kamis (24/2/2022).

Luhut mengungkapkan, inisiasi pengiriman langsung dari Makassar ke negara tujuan ekspor di sekitaran Asia terjadi lantaran tingginya biaya pengantaran lantaran meski transit di Surabaya. Akhirnya pada empat tahun lalu, pihaknya memutuskan untuk melakukan pengiriman langsung dari pelabuhan-pelabuhan di Makassar.

“Saya putuskan di sini waktu itu, berdasarkan analisa, direct call akan punya dampak ekonomi di sini. Jadi kita putuskan direct call di sini sehingga tidak perlu lagi ke Jawa,” jelas Menko Luhut.

Menko Luhut menjelaskan bahwa adanya pengiriman langsung membuat biaya antar jadi lebih kompetitif.

“Pada tahun 2024, pemerintah menargetkan biaya pengiriman dari Makassar menjadi 17 persen, relatif tidak jauh berbeda dari negara tetangga yang sebesar 13 persen,” ucapnya.

Mendag Optimistis

Sebelumnya, Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi optimistis ongkos logistik Indonesia bisa turun menjadi 16 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB) pada 2024 mendatang.

Mendag meyakini hal tersebut dapat terwujud seiring dengan pembangunan infrastruktur yang masif di era Pemerintahan Presiden Joko Widodo.

Selain pembangunan infrastruktur, ia juga percaya bahwa perkembangan teknologi digital dapat menjadi faktor penekan ongkos distribusi dan logistik di Indonesia.

“Pada 2014, ongkos logistik RI masih di level 26 persen dari PDB. Kemudian turun menjadi 23 persen pada 2019. Targetnya pada 2024, akan menjadi 16 sampai 17 persen,” ucapnya.(syifa)

  • Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *