Importasi Jan-Agt 2022 Naik 29,8%, GINSI: Konsumsi Domestik Terus Tumbuh

  • Share
Ketua Bidang Logistik dan Perhubungan BPP GINSI, Erwin Taufan

LOGISTIKNEWS.ID – Kementerian Perdagangan (Kemendag) mengumumkan bahwa secara kumulatif, impor pada periode Januari s/d Agustus 2022 mencapai USD 159,68 miliar, naik 29,84 persen dari periode yang sama tahun 2021. Pertumbuhan impor didorong oleh naiknya impor nonmigas sebesar 22,71 persen, dan melonjaknya impor migas sebesar 79,81 persen.

Menanggapi hal itu, Wakil Ketua Umum BPP Gabungan Importir Nasional Indonesia bidang Transportasi, Logistik dan Kepelabuhanan, Erwin Taufan, tak menampik adanya geliat kenaikan impor selama delapan bulan pertama tahun ini.

“Memang secara fakta dilapangannya terjadi kenaikan importasi untuk non migas maupun migas. Termasuk untuk barang-barang konsumsi juga naik karena permintaan konsumsi domestik kita juga terus tumbuh,” ujar Taufan, pada Sabtu (17/9/2022).

Dia mengutarakan, bergeliatnya kegiatan importasi itu juga lantaran kondisi perekonomian nasional yang relatif stabil pasca terus menurunnya kasus Covid-19 di Indonesia ketimbang situasi pada tahun-tahun sebelumnya.

“Mudah-mudahan kondisi perbaikan seperti ini bisa terus berlanjut agar perekonomian nasional bisa semakin tumbuh ditahun-tahun mendatang. Kalau meminjam istilah teman-teman importir anggota GINSI saat ini kita mulai running lagi,” ungkap Taufan.

Kemendag merilis, kinerja impor Indonesia pada Agustus 2022 juga mengalami kenaikan. Pada bulan Agustus ini, impor Indonesia tercatat sebesar USD 22,15 miliar, naik 3,77 persen dari bulan sebelumnya (MoM) dan naik 32,81 persen dari bulan Agustus tahun sebelumnya (YoY).

“Kenaikan total impor dipicu oleh naiknya impor nonmigas sebesar 9,23 persen (MoM), sementara impor migas turun 16,92 persen (MoM),” jelas Mendag Zulkifli Hasan, melalui keterangan tertulisnya di kutip Sabtu (19/9/2022).

Dibandingkan Juli 2022, impor seluruh golongan penggunaan barang pada Agustus 2022 mengalami peningkatan.

Impor tertinggi dialami barang konsumsi yang nilainya naik 12,27 persen (MoM), diikuti barang modal 18,14 persen (MoM) dan bahan baku/penolong 0,35 persen (MoM).

“Peningkatan impor barang modal dan bahan baku/penolong di Agustus ini seiring dengan sentimen positif di sektor industri manufaktur. Industri Indonesia bertahan positif di tengah pemulihan berkelanjutan ekonomi yang tercermin dalam penguatan S&P Global Purchasing Manager’s Indeks (PMI) Manufaktur Indonesia pada Agustus 2022 sebesar 51,70. Sementara peningkatan impor barang konsumsi didorong meningkatnya keyakinan konsumen Indonesia (IKK) menjadi 124,7 dari bulan sebelumnya sebesar 123,2,” ungkap Mendag Zulkifli Hasan.

Adapun beberapa produk utama impor nonmigas yang mengalami peningkatan tertinggi pada Agustus 2022 (MoM), antara lain mesin/peralatan mekanis dan bagiannya (HS 84) yang naik 13,63 persen, mesin dan perlengkapan elektrik serta bagiannya (HS 85) naik 9,98 persen, bahan bakar mineral (HS 27) naik 56,41 persen, Serealia (HS 10) naik 47,16 persen, serta barang dari besi dan baja (HS 73) naik 39,28 persen.

Pada Agustus 2022, impor nonmigas Indonesia dengan pertumbuhan tertinggi terjadi pada impor yang berasal dari Tiongkok yang naik 10,67 persen (MoM), Jerman naik 57,92 persen, Malaysia naik 26,23 persen, Australia naik 14,53 persen, serta Kazakhstan naik 14.239,60 persen.[am]

  • Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *