LOGISTIKNEWS.ID – PT Indonesia Air & Marine Supply (Airin Logistics) menjajaki potensi bisnis logistik di kawasan pelabuhan Patimban, Subang Jawa Barat.
Dirut PT Airin, Rudolf Valintino mengemukakan, jajaran direksi dan manajemen perseroan telah melihat langsung sekaligus berkunjung ke pelabuhan Patimban pada Rabu (12/10/2022).
“Kunjungan tersebut dalam rangka menjajaki peluang maupun potensi bisnis yang bisa dikolaborasikan oleh perseroan di Pelabuhan Patimban. Mohon doanya ini baru bersifat penjajakan awal dan semoga kedepannya bisa berprogres,” ujar Rudolf saat melakukan kunjungan ke Pelabuhan Patimban.
Saat di pelabuhan Patimban, jajaran Direksi dan Manajemen PT Airin diterima oleh General Manager Operasinal PT Patimban Pelabuhan Internasional (PPI) Bastian A Nugroho.
Pada kunjungan itu, Direksi dan Manajemen PT Airin melihat secara langsung aktivitas, fasilitas dan lapangan / TPS Car.
“Kami sampaikan apresiasi dan terimakasih kepada manajemen PPI yang telah menerima kunjungan manejemen PT Airin di pelabuhan Patimban. Semoga silaturahmi dan sinergi ini bisa lebih harmonis lagi dimasa mendatang,” ujar Rudolf yang juga menjabat Wakil Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Tempat Peninbunan Sementara Indonesia (Aptesindo).
Sebagaimana diketahui, Pelabuhan Patimban dibangun sejak tahun 2018, dan ditargetkan akan memiliki kapasitas yang sama dengan Pelabuhan Tanjung Priok yakni sebesar 7,5 juta twenty foot equivalent units (TEUs) peti kemas atau kontainer dan 600 ribu kendaraan per tahun pada 2027 nanti.
Pemerintah juga menginginkan Pelabuhan Patimban berkolaborasi dengan Pelabuhan Tanjung Priok untuk mendukung kegiatan logistik di Indonesia.
Proyek Strategis Nasional
Pelabuhan Patimban merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN), yang memiliki peran penting dalam mendukung pertumbuhan perekonomian di wilayah Jawa Barat dan juga secara nasional.
Pelabuhan Patimban akan menjadi cikal bakal kawasan industri dan perkotaan baru di Jawa Barat bernama Rebana (Cirebon, Subang, Patimban dan Kertajati) Metropolitan, yang meliputi enam kabupaten dan satu Kota Cirebon, dengan jantung pertumbuhan kawasan Pelabuhan Patimban dan Bandara Kertajati.
Rudolf mengatakan, PT Airin telah melalui perjalanan panjang dalam membenahi operasional perseroan demi mencapai pelayanan terbaik dan kepuasan pengguna jasanya.
Perseroan juga terus berkiprah dalam mendukung program Pemerintah terkait dengan kelancaran arus barang dan logistik guna mendorong pertumbuhan perekonomian nasional.
PT Airin Logistic merupakan perusahaan jasa logistik yang bergerak di bidang usaha jasa logistik dan pergudangan atau warehousing.
Bahkan saat ini seluruh layanan pada fasilitas di Airin sudah menerapkan digitalisasi danĀ terintegrasi dengan sistem IT yang ada di Bea dan Cukai, termasuk penerapan autogate system di fasilitas TPS (tempat penunpukan sementara) yang di operasikan perseroan.
PT Airin berdiri sejak tahun 1970 dan merupakan salah satu anak perusahaan BUMN PT Dok & Perkapalan Kodja Bahari (persero) yang beroperasi pada lokasi strategis dalam wilayah kerja kantor (KPU) Bea dan Cukai Tanjung Priok Jakarta.
Sebagai perusahaan terunggul dalam kegiatan penyediaan tempat penimbunan sementara (TPS) di wilayah kerja pabean pelabuhan Tanjung Priok Jakarta, PT Airin saat ini telah memiliki peralatan dan fasilitas guna menunjang kegiatan bisnisnya.
Rudolf Valintino mengemukakan, sebagai anak usaha BUMN, perusahaan telah menerapkan good corporate & governance (GCG) dalam manajemennya.
“Kami akan terus fokus mengembangkan diversifikasi bisnis usaha-usaha masa depan secara konsisten untuk mendukung program Pemerintah dalam mengefisiensikan logistik nasional,” ucap Rudolf.[am]