LOGISTIKNEWS.ID- Jejak ekonomi FedEx di kawasan di Asia Pasifik, Timur Tengah, bagian Benua India, dan Afrika terus bertumbuh.
Perusahaan tersebut baru-baru ini mendirikan kehadiran komersial langsung di Kamboja serta di Arab Saudi, Mesir dan Yordania. Bahkan, FedEx telah mengumumkan rencana untuk memperluas fasilitas gerbang di Guangzhou, Cina dengan mendirikan Pusat Operasi Cina Selatan yang baru.
Di India, FedEx mendirikan gerbang izin internasional baru senilai US$2 juta di bandara Bangalore dan mengkonsolidasikan serta memperluas hub bernilai jutaan dolar di bandara Internasional Delhi.
Kemudian, di Jepang, FedEx menghabiskan $511 juta dengan bisnis di Jepang pada FY 2022. Volume pengiriman FedEx Express dari Jepang ke beberapa kawasan internasional utama meningkat secara substansial antara tahun kalender 2021 dan 2022: 54,8% menuju Amerika Serikat, 47,5% menuju Eropa, 37,4% menuju Amerika, dan 18,5% menuju MEISA.
FedEx juga telah memulai pembangunan hub baru di Distrik Logistik Dubai Selatan untuk meningkatkan efisiensi operasional regional dan global, Hub regional baru, yang terletak di dekat Bandara Dubai World Central, yang akan menggabungkan teknologi canggih dan dikembangkan melalui operasi berkelanjutan serta penggunaan energi.
Kawal Preet, Presiden Regional, Asia Pasifik, Timur Tengah, dan Afrika (AMEA), FedEx Express, melalui siaran pers-nya yang diterima Logistiknews.id pada Kamis (3/11/2022) mengungkapkan, FedEx berkomitmen untuk keragaman, kesetaraan, dan inklusi di tempat kerja.
Bahkan, imbuhnya pada Oktober 2021, Kawal Preet menandatangani pernyataan dukungan CEO untuk Prinsip Pemberdayaan Perempuan yang didirikan oleh Entitas Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Kesetaraan Gender dan Pemberdayaan Perempuan dan United Nations Global Compact.
Kontribusi
Berdasarkan laporan yang dihasilkan melalui konsultasi dengan Dun & Bradstreet (NYSE: DNB), sebuah perusahaan global terkemuka yang menyediakan data pengambilan keputusan bisnis dan analitik, menyebutkan pada 2022, FedEx juga mendonasikan lebih dari $86 juta secara global ke badan amal dan organisasi nirlaba lokal di komunitas tempat anggota timnya tinggal dan bekerja.
Di wilayah AMEA ini mencakup program lingkungan, pendidikan anak, kewirausahaan, dan inisiatif kesehatan untuk membantu meningkatkan kehidupan.
Perusahaan juga berfungsi sebagai saluran penting untuk pengiriman bantuan makanan kepada penduduk di Shanghai, Cina selama lockdown di kota akibat COVID-19 dan mengirimkan vaksin serta pasokan medis penting ke India, Korea, dan Vietnam.
“FedEx berkomitmen untuk menghubungkan dunia secara bertanggung jawab, melalui tujuannya yang telah dinyatakan untuk operasi netral karbon pada tahun 2040 dan mengejar investasi dalam energi terbarukan untuk menggerakkan operasinya,” ucap Kawal Preet.[syf]