LOGISTIKNEWS.ID – Perekonomian Indonesia masih memperlihatkan tren positif dalam menjaga tingkat inflasi dan mempertahankan kinerja perdagangan.
Kendati begitu, Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan mengingatkan bahwa kerja sama pada tataran global maupun nasional adalah kunci penting dalam menghadapi ancaman resesi global.
“Indonesia akan semakin maju kalau kita berkolaborasi dan bekerja sama, itu kunci penting untuk pertumbuhan ekonomi Indonesia,” ujar Mendag Zulkifli Hasan, melalui siaran pers-nya dikutip Selasa (8/11/2022).
Menurutnya, tantangan berat perekonomian di setiap negara dapat dihadapi dengan kerja sama antara seluruh pihak. Selain itu, kerja sama juga diperlukan dalam mewujudkan visi Indonesia sebagai negara maju pada 2045.
“Kita patut bersyukur karena di tengah tantangan global, ekonomi Indonesia tumbuh 5,72 persen YoY pada kuartal III-2022. Neraca Perdagangan Indonesia juga surplus selama 29 bulan berturut-turut. Bahkan, pada Januari-September 2022, surplus mencapai USD 39,87 miliar. Hal tersebut tentunya tidak lepas dari hasil sinergi seluruh para pemangku kepentingan dalam menjaga perekonomian nasional,” ucap Mendag Zulhas.
Terkait kondisi perdagangan internasional Indonesia, Mendag memaparkan bahwa sudah waktunya Indonesia fokus bermitra dagang dengan negara nontradisional dan mulai semakin memanfaatkan toll way yang disiapkan Kementerian Perdagangan melalui perjanjian perdagangan internasional.
“Kemendag memprioritaskan penetrasi pasar ekspor nontradisional melalui promosi, misi dagang, dan pembentukan kerja sama perdagangan melalui skema Preferential Trade Agreement (PTA), Free Trade Agreement (FTA), maupun Comprehensive Economic Partnership Agreement (CEPA),” imbuhnya.
Sedangkan, didalam negeri, lanjut Mendag, harga barang kebutuhan pokok saat ini terpantau stabil. Mendag juga menegaskan bahwa Kementerian Perdagangan selalu memberi perhatian kepada para petani sawit dengan menjaga harga tandan buah segar atau TBS.[syf]