Kontainer & Breakbulk via Pontianak kian Bergairah, Pelayaran Mulai garap Rute Baru

  • Share
Kepala cabang pelayaran PT SMA Donny Esmail.(kiri) bersama Muhammad Loutfie Hidayat, Manager Area IPC TPK Pontianak.

LOGISTIKNEWS.ID – Perusahaan Pelayaran Segara Mitra Abadi (SMA) mengungkapkan bakal membuka rute pelayaran baru dari Pontianak-Thailand, dan Pontianak-Jepang, sebelum akhir tahun ini.

Kepala cabang pelayaran PT SMA Donny Esmail, mengungkapkan untuk rute Pontianak-Thailand, menggunakan tongkang kapasitas 8.000 ton.

“Rute Pontianak-Thailand (Laem Cabang) yakni untuk non kontainer atau breakbulk. Sedangkan rute Pontianak ke Jepang menggunakan vessel. Ini juga barang curah (bulk Cargo), sebanyak 10.000 ton per trip. Per bulan tiga kali,” ucapnya, di Pontianak pada Kamis (8/6/2023).

Menurut Donny, perubahan pola angkut dari petikemas ke non petikemas itu atas permintaan pemilik barang atau cargo owner.

Dia menambahkan, PT SMA juga sudah eksis dalam melayani angkutan kontainer rute Pontianak – Singapura.

“Bahkan sekali angkut bisa mencapai 400 twenty foot equivalent units (TEUs). Dan ini sudah jalan rutin, weekly. Jadi per bulan bisa sekitar 1.200 TEUs,” katanya.

Menurutnya, komoditi baru yang bakal dilayani pada rute baru itu yakni alumina hasil pemurnian dari bauksit/tambang, sedangkan yang sudah eksisting berjalan komoditi kelapa sawit dan turunannya.

Sementara itu, Hamdan Godang, pelaku usaha pelayaran dan bongkar muat mengapresiasi adanya rencana rute baru dari pelabuhan Pontianak-Jepang, dan Pontianak- Thailand oleh pelayaran Segara Mitra Abadi.

“Prospek angkutan kontainer dan non kontainer melalui pelabuhan Pontianak masih cerah sampai sekarang ini,” ujar Hamdan.

Dia mengatakan kini, cargo owner mempertimbangkan ketersedian infrastruktur demi efisiensi layanan logistik pelabuhan dan angkutan laut.

RCL Masuk Kijing

Sementara itu, Pelayaran RCL dipastikan masuk ke pelabuhan Kijing, Mempawah Kalimantan Barat pada Agustus 2023 mendatang.

“Dari manajemen RCL sudah dua kali berkunjung untuk melihat pelabuhan Kijing,” ujar Muhammad Loutfie, Manager Area TPK Pontianak, di Pontianak Kalimantan Barat, Kamis (8/6/2023).

Dia juga menyampaikan, RCL sudah berkegiatan di pelabuhan Dwikora, Pontianak. Kegiatan perdana kargonya lewat joint slot dengan PT Segara Mitra Abadi.

Selain itu, untuk layanan kontainer juga sudah dua kali menggunakan tongkang atau kapal BG Indosukses ke pelabuhan Pontianak tujuan Singapura.

Loutfie menambahkan bahwa volume capaian kontainer lewat IPC TPK Pontianak tercatat 100.423 TEus (dari Januari sampai Mei 2023). “Target tahun ini sebesar 268.327 TEUs. Dan kami optimis bisa tercapai,” katanya.

Menurut Loutfie, arus kontainer yang ditangani IPC TPK Pontianak untuk ocean going hanya 9%, dan sisanya adalah aktivitas untuk domestik. “Tahun lalu volume petikemas di IPC TPK Pontianak terealisasi 263.225 TEUs,” jelasnya.

Loutfie mengatakan, selama ini pasar pelayaran yang masuk ke IPC TPK antara lain, Tanto, SPIL, PPNP, Segara Mitra Abadi, Meratus, serta ICON.

Ocean going yang masuk adalah PT Segara Mitra Abadi, dan PT Sindo Damai. “Tujuan Singapura dari Pontianak, dua-duanya seminggu sekali masuk Pontianak,” ungkapnya.

IPC TPK terus melakukan peningkatan layanan, misalnya untuk development system TOS, lalu rencana melakukan penggantian (upgrade) Nclosure (auto gate System).

“Itu lagi di planning, tinggal menunggu kedatangan alatnya,” katanya.

Dia pun menyampaikan jika IPC TPK ada rencana melakukan perbaikan lapangan penumpukan.

Untuk diketahui, lapangan yang dioperasikan seluas 4,8 hektar. Dermaga panjang 295 meter. Kapasitas lapangan penumpukan terpasang pertahun sebanyak 300.000 TEUs.

Sementara untuk Peralatan pendukung kegiatan bongkar muat terdiri dari dua CC, dua QCC, dua JGC, 6 RMGC, dua RS, 13 Truck, dan satu Side Loader.

General Manager Pelindo Regional 2 Pontianak Hambar Wiyadi, membenarkan kalau RCL bakal rutin masuk ke Kijing pada bulan Agustus 2023 nanti.[am]

  • Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *