LOGISTIKNEWS.ID – Federation of International Freight Forwarders Association (FIATA) sukses menggelar Regional Asia-Pacific (RAP) Field Meeting di Da Nang, Vietnam, pada 14 Juli 2023.
Acara yang ditunggu-tunggu dan pertama setelah pandemi Covid-19 ini dihadiri sekitar 250 profesional logistik dari kawasan Asia-Pasifik dan sekitarnya. Pertemuan ini menyajikan serangkaian diskusi dan peluang bisnis bagi peserta dari mancanegara dan perusahaan ekspedisi lokal.
Menjelang pertemuan tingkat tinggi ini, Perdana Menteri (PM) Vietnam Phạm Minh Chính menerima kunjungan Presiden FIATA Ivan Petrov, yang didampingi oleh Direktur Jenderal FIATA Stéphane Graber dan Presiden Asosiasi Logistik Vietnam (VLA) Lê Duy Hiêp dan wakilnya Đào Trọng Khoa.
Pertemuan tersebut membahas usulan kebijakan logistik nasional yang diminta oleh sektor forwarding, dan kerja sama pihak berwenang dalam persiapan FIATA World Congress 2025 di Hanoi, yang akan dihadiri lebih dari 1.000 peserta dari seluruh dunia. Persiapan salah satu pertemuan logistik terbesar di dunia ini diluncurkan selama kunjungan ke Hanoi.
Pertemuan dengan PM memfasilitasi diskusi konstruktif untuk mendorong kolaborasi antara FIATA, VLA, dan pemerintah Vietnam untuk mendorong pertumbuhan sektor logistik di negara itu.
PM menilai FIATA memegang peran kunci untuk “selalu menjadi jembatan penting yang berkontribusi dalam promosi kerja sama antara komunitas bisnis logistik Vietnam dan seluruh dunia”. Dia mengapresiasi FIATA karena memilih Hanoi sebagai tuan rumah FIATA World Congress 2025.
Wakil Menteri Perindustrian dan Perdagangan Vietnam Nguyen Sinh Nhat Tan juga terlibat dalam pembicaraan produktif dengan perwakilan FIATA dan peserta pertemuan FIATA-RAP di Da Nang.
Dia mendukung upaya bersama untuk meningkatkan fasilitasi perdagangan, mempromosikan harmonisasi peraturan, dan meningkatkan konektivitas regional.
Sementara itu, United Nations Economic and Social Commission for Asia and the Pacific (UNESCAP), yang sejak lama berkolaborator dengan FIATA, menggelar ‘Konferensi Regional untuk Penyedia Layanan Logistik’ di sela-sela FIATA-RAP Field Meeting di Da Nang pada 13 Juli.
Pertemuan badan PBB itu dihadiri oleh 70 pakar dan praktisi industri yang berbagi wawasan tentang isu-isu utama termasuk pembangunan berkelanjutan, keseimbangan gender, digitalisasi, manajemen bencana, dan ketahanan rantai pasokan.
Kesimpulan dari konferensi ini akan menginformasikan strategi dan inisiatif masa depan yang ditujukan untuk mendorong perubahan positif dalam lanskap logistik.
FIATA-RAP Field Meeting tahun ini dan interaksi terkait menyediakan platform untuk memamerkan pekerjaan yang sedang berlangsung dan hasil signifikan dari implementasi solusi digital FIATA BL, program global kargo udara, memfasilitasi pengakuan Sertifikasi DG ICAO-FIATA, advokasi untuk perlindungan data, keberlanjutan, informasi kargo mutakhir, dan isu persaingan di transportasi laut.
FIATA menekankan perlunya keterlibatan aktif kawasan Asia-Pasifik dalam berbagai inisiatif yang diperjuangkannya selama krisis rantai pasok seputar pandemi, guna melanjutkan upaya dan memanfaatkan hasil dari upaya kolektif tersebut.
Dalam pertemuan tersebut, Yukki Nugrahawan Hanafi dari ALFI (Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia) dipilih kembali sebagai Chairman FIATA-RAP. Dia akan mencalonkan diri untuk pemilihan ulang secara resmi dalam Rapat Umum pada Oktober di FIATA World Congress (FWC) 2023.
Li Zhimin dari CIFA, Tiongkok, juga dipilih kembali oleh Region untuk menjabat sebagai Wakil Ketua, dan menunggu pemilihan ulang resmi pada Oktober.
Kepemimpinan dan keahlian mereka yang berkesinambungan diharapkan menyatukan kawasan dan membantu Asosiasi memanfaatkan hasil karya FIATA. Selain itu, Bali muncul sebagai lokasi pilihan untuk FIATA-RAP Field Meeting pada 2024 nanti▪︎ [redaksi@logistiknews.id]