Redaksi Sepekan: Kinerja Moncer JICT, hingga Inflasi 2023 Terjaga

  • Share

SEPANJANG pekan ini (1 s/d 6 Januari 2024), redaksi Logistiknews.id mengangkat sejumlah topik pada sektor logistik yang disodorkan ke pembaca.

Diawal pekan, redaksi menyampaikan data pencapaian PT Jakarta International Container Terminal (JICT) yang berhasil menangani arus petikemas ekspor impor (throughput) sebanyak 2.124.002 twenty foot equivalent units (TEUs) sepanjang tahun 2023, atau naik 5,8% dibanding dengan pencapaian tahun sebelumnya.

Selain itu, prediksi Supply Chain Indonesia (SCI) yang menyatakan bahwa sektor logistik berpotensi menjadi pendorong dalam pertumbuhan ekonomi 2024, dengan salah satu indikatornya adalah peningkatan kontribusi sektor transportasi dan pergudangan terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) dalam beberapa tahun terakhir ini.

Redaksi juga mengangkat pemberitaan terkait pencapaian inflasi Indonesia tahun 2023 yang terjaga stabil dan terkendali pada rentang target sasaran 3%±1. Berikut Rangkumannya :

Kinerja JICT 2023 Moncer

PT Jakarta International Container Terminal (JICT) berhasil menangani arus petikemas ekspor impor (throughput) sebanyak 2.124.002 twenty foot equivalent units (TEUs) sepanjang tahun 2023, atau naik 5,8% dibanding realisasi 2022 yang tercatat 2.007.776 TEUs.

Adapun total kunjungan kapal yang dilayani melalui terminal peti kemas tersibuk di kawasan pelabuhan Tanjung Priok sepanjang 2023 mencapai 1.348 ship call.

Pencapaian throughput di JICT pada 2023 itu merupakan yang tertinggi dalam periode lima tahun terakhir sejak 2019.

Beradasarkan data yang diperoleh Logistiknews.id, throughput JICT pada tahun 2019 sebanyak 2.085.691 TEUs, kemudian pada 2020 mencapai 1.085.319 TEUs, dan pada 2021 tercatat 2.037.518 TEUs, kemudian pada 2022 sebanyak 2.007.776, lalu pada 2023 naik menjadi 2.124,002 TEUs.

Pelaku usaha logistik mengatakan, adanya pertumbuhan throughput di JICT pada 2023 itu menunjukan trend kepercayaan dan kepuasan customer (perusahaan pelayaran dan cargo owners) yang terus meningkatkan dalam memanfaatkan fasilitas JICT.

“Kendati begitu, manajamen JICT jangan berpuas diri, mesti terus meningkatkan performancenya dengan berbagai inovasi dan layanan yang lebih maksimal dan terukur bagi customer,” ujar Ketua Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) DKI Jakarta, Adil Karim, kepada Logistiknews.id.

Adil mengakui, saat ini pelayanan di JICT semakin membaik dan upaya manajemen terminal peti kemas tersebut dalam memacu performance-nya perlu di apresiasi.

Salah satunya, upaya yang baru-baru ini dilakukan yakni upgrade sistem N-Gen di JICT dalam rangka meningkatkan nilai tambah dan percepatan layanan dokumen maupun bongkar muat di terminal JICT.

“Kita apresiasi ada peningkatan kepercayaan kargo owners dan pelayaran di JICT ditengah situaai perekonomian dan geopolitik global yang tidak menentu sepanjang 2023. Selain itu, upgrade sistem N-Gen juga jadi nilai tambah bagi customer dalam akselerasi handling dokumen atau bongkar muat di terminal,” ucap Adil.

Ketua ALFI DKI Jakarta itupun, mengingatkan agar JICT dapat mempertahankan eksistensinya dan sekaligus mampu meningkatkannya pada tahun-tahun mendatang dalam memberikan layanan pada pengguna jasa pelabuhan.

“Terus lakukan inovasi-inovasi untuk meningkatkan kinerja perusahaan maupun layanan kepada pengguna jasa,” ucap Adil.

Baru-baru, ini JICT juga telah menerima sertifikasi ISO 22301:2019 BCMS dari TUV Rheinland yang akan berlaku selama 3 tahun.

PT Jakarta Internationa Container Terminal (PT JICT) merupakan Terminal Petikemas pertama di Indonesia  yang mendapatkan sertifikasi ISO 22301.

Direktur Utama PT JICT Ade Hartono, mengatakan dengan diterimanya sertifikasi ini, JICT tidak hanya menerapkan standar Internasional dalam memastikan keberlangsungan bisnis dengan memitigasi resiko apabila terjadi situasi darurat yang mengganggu kegiatan operasional.

“Tetapi juga menjaga kepentingan customer dan menumbuhkan kepercayaan yang lebih tinggi dari pengguna jasa Terminal kami” ujar Ade.

Business continuity management (BCM) adalah pendekatan manajemen holistik. Perusahaan mengenali mana yang merupakan proses dan nilai penting yang menentukan organisasi dan bagaimana mereka dapat melindunginya dari pengaruh berbahaya atau memastikan keandalan sebesar mungkin.

Dengan bertindak dan berkomunikasi pada waktu yang tepat, dengan merencanakan dan berlatih secara sistematis, dan dengan mampu merespons secara efektif bahkan dalam keadaan darurat, perusahaan dengan demikian memperoleh kepercayaan dari pelanggan dan mitra terpenting mereka.

Sektor Logistik Sumbang Pertumbuhan Ekonomi 2024

Perekonomian Indonesia diproyeksikan akan terus tumbuh pada tahun 2024 melanjutkan pertumbuhan tahun 2023. Namun, tingkat pertumbuhan pada dua tahun itu diperkirakan akan lebih rendah daripada tahun 2022 sebesar 5,31 persen.

Pemerintah memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2023 tumbuh 5,1 persen dan tahun 2024 sebesar 5,2 persen, sedangkan Bank Indonesia memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia 2024 pada kisaran 4,7-5,5 persen.

Proyeksi serupa juga dikeluarkan oleh beberapa lembaga dunia. Bank Dunia memproyeksikan ekonomi Indonesia tahun 2024 tumbuh sebesar 4,9 persen, IMF sebesar 5,0 persen, dan Asian Development Bank (ADB) sebesar 5,0 persen.

CEO Supply Chain Indonesia (SCI) Setijadi menyatakan sektor logistik berpotensi menjadi pendorong dalam pertumbuhan ekonomi yang melambat tersebut.

“Salah satu indikatornya adalah peningkatan kontribusi sektor transportasi dan pergudangan terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) dalam beberapa tahun terakhir,”ujarnya.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) triwulan III-2023, SCI memproyeksikan kontribusi sektor transportasi dan pergudangan tahun 2023 sebesar Rp 1.245 triliun atau tumbuh 14,99 persen dan pada tahun 2024 sebesar Rp 1.436 triliun atau tumbuh 14,16 persen.

Selain berkontribusi signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi, sektor logistik berpotensi meningkatkan pertumbuhan sektor-sektor lainnya dengan peningkatan efektivitas dan efisiensi melalui pengembangan teknologi, proses, dan kompetensi SDM, serta melalui kolaborasi dan sinergi, baik antara para penyedia jasa logistik maupun antara penyedia jasa logistik dan pemilik barang.

Dia mengatakan, SCI mendorong peningkatan layanan bisnis perusahaan-perusahaan penyedia jasa logistik dari foundation services menjadi value-added services (third-party logistics provider), lead logistics, bahkan synchronized supply chains.

“Selain itu, penyedia jasa logistik nasional perlu menjadi world class company dengan jaringan global.,” ujar Setijadi.

SCI memperkirakan beberapa industri utama sektor logistik tahun 2024, yaitu industri pengolahan, pertanian, perdagangan, pertambangan, dan konstruksi.

“Pada industri pengolahan nonmigas, potensi logistik terbesar pada industri makanan dan minuman, diikuti industri otomotif, industri kimia dan farmasi, industri barang logam, serta industri tekstil,” jelasnya.

Setijadi mengatakan, untuk berkontribusi lebih besar terhadap pertumbuhan perekonomian nasional 2024, penyedia jasa logistik bisa berperan meningkatkan efisiensi penanganan logistik komoditas industri utama itu maupun komoditas-komoditas lain yang potensial namun terkendala sistem logistiknya dan membutuhkan pengembangan rantai pasok secara end-to-end.

Disisi lain, imbuhnya, peran pemerintah pusat dan daerah sangat diperlukan dalam pembangunan infrastruktur dan fasilitas logistik, terutama dalam upaya pengembangan sistem transportasi multimoda.

“Selain itu, dibutuhkan dukungan regulasi dan birokrasi, serta insentif fiskal dan nonfiskal,” ucap Setijadi

Inflasi 2023 Terjaga

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, mengungkapkan pencapaian inflasi Indonesia tahun 2023 terjaga stabil dan terkendali pada rentang target sasaran 3%±1.

“Capaian inflasi tahun 2023 tersebut tercatat sebesar 2,61% (yoy) atau menurun dibandingkan realisasi tahun 2022, yakni 5,51% (yoy). Di luar periode terdampak pandemi (2020-2021), realisasi inflasi tersebut merupakan yang terendah sejak tahun 2000,” ujarnya.

Menko Airlangga mengatakan, pencapaian ini tidak terlepas dari koordinasi dan sinergi yang kuat berbagai pihak melalui TPIP-TPID dalam mengendalikan gejolak harga di tengah ketidakpastian yang masih tinggi salah satunya gangguan cuaca dari El Nino.

“Capaian tersebut juga lebih baik dibandingkan realisasi inflasi sejumlah negara yang masih berada di atas sasaran targetnya,” ucapnya.

Berdasarkan Bloomberg, beberapa negara yang masih mengalami inflasi di atas sasaran target diantaranya Euro Area (2,4% yoy), Jepang (2,8% yoy), Amerika Serikat (3,1% yoy), Korea Selatan (3,2% yoy), Jerman (3,2% yoy), Inggris (3,9% yoy), Rusia (7,5% yoy), Turki (62,0% yoy), dan Argentina (160,9% yoy).

Airlangga memaparkan, perkembangan inflasi Desember 2023 dipengaruhi oleh pergerakan seluruh komponen inflasi. Komponen harga diatur Pemerintah (administered prices/AP) mengalami inflasi sebesar 0,39% (mtm), atau 1,72% (yoy). Secara bulanan (mtm) dan tahunan (yoy), tarif angkutan udara, rokok kretek filter, dan rokok kretek putih menjadi komoditas penyumbang inflasi IHK Desember 2023.

Sementara komponen inti mengalami inflasi sebesar 0,14% (mtm), atau 1,80% (yoy). Secara tahunan inflasi inti masih terjaga meskipun dalam tren melandai. Berdasarkan catatan Trading Economics, realisasi inflasi inti Indonesia merupakan salah satu yang terendah yakni berada di peringkat 10 dari 86 negara.

Adapun komponen harga pangan bergejolak (volatile food/VF) mengalami peningkatan tercatat sebesar 1,42% (mtm) atau 6,73% (yoy). Gangguan cuaca akibat El Nino menyebabkan produksi pangan terutama padi dan aneka cabai menjadi tidak optimal.

“Hal ini mendorong peningkatan harga beras dan cabai yang menjadikan kedua komoditas tersebut sebagai penyumbang utama inflasi sepanjang tahun 2023,” jelas Airlangga.

Sepanjang tahun 2023, imbuhnya, Pemerintah terus berupaya menjaga ketersediaan pasokan pangan dan menjaga keterjangkauan harga.

Kebijakan tersebut dilakukan diantaranya melalui penguatan cadangan pangan Pemerintah khususnya beras, penyaluran beras medium melalui program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP), maupun penyaluran bantuan pangan beras.

Dia mengatakan, bahwa per 31 Desember 2023, CBP tetap terjaga sebesar 1,3 juta ton, sesuai dengan target Pemerintah di level 1,2 juta ton. Sementara penyaluran SPHP hingga 30 Desember 2023 mencapai 1,2 juta ton atau 110,3% dari target.

Selanjutnya, per 30 Desember 2023, penyaluran bantuan pangan beras dalam rangka menjaga daya beli masyarakat miskin dan rentan untuk periode September-Desember sendiri telah tersalurkan sebesar 852,33 ribu ton atau 99,82% dari target.[redaksi@logistiknews.id]

  • Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *