LOGISTIKNEWS.ID – PT Dunia Express Transindo (DUNEX), fokus mengedepankan aspek keselamatan (safety) untuk mewujudkan efisiensi pada layanan logistik angkutan barang, peti kemas maupun angkutan mobil atau car carier hingga angkutan alat berat (lowbed).
Manager Legal PT DUNEX, Fajariyono mengungkapkan, mendorong aspek safety menjadi bagian penting dalam rencana pengembangan bisnis perusahan kedepannya.
“Kita tetap berkonsentrasi pada safety. Sebab, ketika hal itu dilakukan dengan baik, kami meyakini sisi layanan logistik dan operasional trucking bisa lebih efisien,” ujarnya kepada Logistiknews.id, pada Sabtu, disela-sela pelaksanaan program Sertifikasi Kompetensi Kerja (PSKK) Tahun 2024 Pengemudi Angkutan Barang Pengangkut Peti Kemas yang dilaksanakan LSP-LIP, untuk paket ke 14 kepada 20 Pengemudi atau Sopir truk PT DUNEX.
Kegiatan yang berlangsung di garasi dan kantor DUNEX di kawasan Sunter Jakarta Utara pada Sabtu (22/6/2024) itu juga dihadiri oleh Manajemen PT DUNEX, Direktur LSP Logistik Insan Prima (LSP-LIP) Henry Ruswoto, Tim Penguji yakni M.Lutfi (yang juga mewakili Asdeki), dan Mohammad Annas (Dosen Universitas Multimedia Nusantara/UMN Tangerang).
Lembaga Sertifikasi Profesi Logistik Insan Prima (LSP-LIP) yang telah diakui Badan Nasional Sertifikasi (BNSP) merupakan LSP yang juga didukung oleh Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI), Asosiasi Pengusaha Truk Indonesia (Aptrindo), dan Asosiasi Depo Kontainer Indonesia (Asdeki).
Pelaksanaan uji kompetensi Sopir truk PT DUNEX tersebut dilakukan melalui tahapan uji tulis, wawancara hingga uji praktik terkait kesehatan, keamanan dan keselamatan serta penguasaan tehnis maupun non tehnis operasional trucking.
Armada Jenis Wingbox
Kendati begitu, Fajar mengatakan, pada tahun ini perusahaan juga berencana melakukan investasi armada truk jenis wingbox ke luar pulau Jawa, yakni di Sumatera dan Makassar guna mensupport lini bisnis perusahaan.
“Kami rasa saat ini, armada jenis wingbox lebih tumbuh market share muatan-nya. Apalagi dalam beberapa waktu belakangan ini, kegiatan angkutan ekspor impor yang menggunakan truk peti kemas cenderung terkoreksi. Makanya kami perbanyak armada jenis wingbox,” ucapnya.
Selain itu, imbuhnya, perusahaan juga melakukan penetrasi pasar untuk pelayanan Less Than Truck Load (LTL) yakni pengiriman ke luar pulau Jawa dengan armada wingbox yang kemudian diangkut lanjut dengan armada yang lebih kecil untuk sampai ke customer.
“Bahkan kedepannya, untuk armada jenis car carier (angkutan kendaraan) ke seluruh nusantara juga akan dikembangkan lagi. Termasuk pola pengangkutan mobil didalam peti kemas,” ujar Fajar sambil menambahkan saat ini DUNEX telah eksisting melayani angkutan mobil dari pabrikan Toyota dan Honda.
Pembinaan Sopir
Fajariyono mengungkapkan, kini DUNEX mengoperasikan sekitar 1.000 unit armada truk dengan berbagai jenis dan ukuran untuk pengangkutan barang umum (wingbox), barang khusus (peti kemas) dan pengangkutan car carier, serta lowbed.
“Namun kalau dari jumlahnya, masih didominasi armada wing box,” tuturnya.
DUNEX juga mengoperasikan lahan seluas 22,5 hektare di Kawasan Sunter Jakarta Utara, sebagai lokasi kantor pusat, garasi trucking maupun depo peti kemas.
Adapun rata-rata usia armada truk yang dimiliki relatif masih muda yakni berusia dibawah 10 tahun. Sedangkan jumlah Sopir-nya mencapai 600-an orang dengan menganut pola kerja kemitraan.
Selain secara rutin melakukan uji kompetensi Sopir truk, kata Fajar, perusahaan juga melakukan pembinaan untuk memantapkan mentalitas para pengemudi truknya.
“Sopir truk itu mengaku stres jika terus-terusan mengalami kemacetan di jalan raya, dan hal ini ini bisa berpengaruh pada mentalitas Sopir di lapangan. Karenanya, kami rutin memberikan antisipasi dengan cara training dan pendampingan berupa pembinaan ke mereka,” ucap Fajariyono.[redaksi@logistiknews.id]