LOGISTIKNEWS.ID- Pemerintah terus mengoptimalkan berbagai kerja sama strategis dengan para pemangku kepentingan sebagai upaya mencapai target pertumbuhan ekonomi 8%.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengemukakan, Indonesia secara fundamental berupaya menciptakan investasi baru serta meningkatkan iklim investasi untuk mendukung stabilitas makroekonomi yang kuat.
Menurutnya, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun lalu mencapai 5,03% (ctc), yang mencerminkan keyakinan tinggi dari Pemerintahan yang baru di bawah Presiden Prabowo Subianto terhadap potensi pertumbuhan ekonomi berdasarkan fondasi yang kokoh.
Sejalan dengan hal tersebut, dalam 100 hari kerja Pemerintahan Prabowo-Gibran, sejumlah paket ekonomi strategis telah diluncurkan sebagai upaya untuk mempercepat transformasi ekonomi nasional.
Hal itu disampaikam Menko Airlangga saat menerima kunjungan Delegasi European Union – ASEAN Business Council (EU-ABC) pada hari Rabu (5/2/2025), di Jakarta, untuk membahas outlook kebijakan ekonomi Indonesia tahun 2025 serta iklim investasi untuk para pelaku usaha dari Uni Eropa di Indonesia.
Pertemuan tersebut juga membahas proses aksesi Indonesia pada OECD, kebijakan ekspor dan impor serta TKDN Indonesia, sektor kesehatan dan farmasi, peningkatan daya saing ekonomi, ekonomi digital, dan ketertelusuran rantai pasok dan industri lokal.
Dalam kesempatan itu, Ketua perwakilan delegasi EU Chairman of The EU-ASEAN Business Council (EU-ABC) Jens Rubbert menyampaikan rasa optimisme terhadap Pemerintahan baru di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto, yang dinilai memiliki target tinggi untuk mendorong pertumbuhan ekonomi.
“Kami melihat komitmen kuat dari Pemerintah Indonesia dalam menciptakan lingkungan investasi yang lebih kondusif, yang tentunya menjadi harapan bersama bagi para investor untuk mendukung transformasi ekonomi,” ujar Ketua Delegasi Jens Rubbert.
Optimisme tersebut tercermin dari besarnya jumlah delegasi yang berkomitmen hadir dalam pertemuan kali ini, yakni sebanyak 130 delegasi turut hadir ke Indonesia, 50 diantaranya hadir di ruangan ini yang mewakili 49 organisasi bisnis terkemuka dari Eropa.
“Jumlah ini merupakan yang terbesar dalam lebih dari satu dekade terakhir, menunjukkan kepercayaan tinggi komunitas bisnis Eropa terhadap potensi Indonesia sebagai mitra ekonomi strategis,” ucap Jens Rubbert.
Delegasi EU-ABC juga mengapresiasi peran strategis Indonesia dalam dunia internasional serta mengapresiasi iklim investasi Indonesia yang semakin baik dalam pembangunan di masa mendatang.
Disisi lain, Delegasi EU-ABC menyampaikan dukungannya pada upaya percepatan penyelesaian Perundingan Indonesia-EU Comprehensive Economic Partnership Agreement (IEU-CEPA) guna meningkatkan kerja sama perdagangan, investasi, dan industri kedua pihak.
Perundingan yang telah berlangsung selama sembilan tahun ini diharapkan dapat segera selesai pada kuartal pertama tahun 2025, sehingga dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi riil Indonesia dan Uni Eropa.[syf]