JAKARTA – Dalam rangka menyambut Hari Kartini Tahun 2021 ini, WIMA-INA menyelenggarakan rangkaian kegiatan yang memberikan warna berbeda dengan memberikan apresiasi kepada Penyandang Disabilitas dengan mengadakan Pelatihan Bagi Penyandang Disabilitas.
Ketua Umum Woman in Maritime Indonesia (WIMA-INA) Dr. Chandra Motik Jusuf mengatakan, pandemi Covid-19 telah mengakibatkan dampak perlambatan ekonomi yang semakin meluas di masyarakat, tak terkecuali para perempuan penyandang disabilitas yang selama ini menjadi bagian dari tulang punggung perekonomian keluarga.
“Tidak sedikit kaum perempuan yang terpaksa mengambil peran untuk menghidupi keluarga karena tulang punggung perekonomian keluarga mereka harus kehilangan mata pencaharian sebagai dampak pandemi,” jelasnya.
Untuk itulah, memperingati Hari Kartini Tahun 2021 ini, WIMA INA berupaya untuk merangkul para sahabat penyandang disabilitas dengan memberikan rangkaian kegiatan berupa pelatihan-pelatihan yang diharapkan dapat mermanfaat bagi mereka untuk menunjang perekonomian keluarga.
“Tanggal 6 Maret Kemarin kita sudah menyelenggarakan Pelatihan Memasak bagi sahabat-sahabat kita penyandang disabilitas. Kali ini, kita akan melanjutkan dengan pembekalan dengan pelatihan Tata Rias dan Menjahit dengan tujuan untuk membantu meningkatkan kreatifitas dan kemandirian,” terangnya.
Chandra berharap, pelatihan yang diharapkan ini dapat menjadi salah satu solusi atau upaya untuk meningkatkan kualitas dan profesionalitas Sumber Daya Manusia dalam menghadapi persaingan kerja yang semakin ketat, tak terkecuali bagi penyandang disabilitas yang memiliki hak untuk mendapatkan perlakuan dan kesempatan yang sama.
Sementara itu, Liana Trisnawati, yang hadir sebagai perwakilan WIMA INA di acara Pelatihan tersebut, mengungkapkan bahwa Pelatihan tersebut diselenggarakan dengan bekerjasama dengan Pusat Pelatihan Kerja Pengembangan Industri (PPKI) Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Energi Provinsi DKI Jakarta, Yayasan Disabilitas Kreatif Indonesia dan Wardah.
“Pelatihan Tata Rias dan Menjahit ini diikuti oleh 20 orang perempuan penyandang disabilitas. Selain pembekalan dan pelatihan, peserta juga akan mendapatkan alat make up dan alat menjahit sehingga diharapkan dapat langsung dimanfaatkan untuk modal berusaha menyambut bulan Ramadhan,” katanya.
Liana menekankan bahwa dalam melaksanakan pelatihan ini, WIMA INA menggunakan konsep 3 P, yaitu Pelatihan, Pendampingan dan Pemasaran.
“10 dari peserta Pelatihan sendiri sebenarnya sudah memiliki kemampuan menjahit karena yang kami tekankan pada Pelatihan ini tidak hanya kemampuan, namun juga kami arahkan untuk dapat menerima orderan, sehingga diharapkan dapat membantu mereka untuk dapat mandiri dan juga mendorong pemulihan ekonomi masa pandemi Cocid-19,” tukasnya.
Kegiatan Pelatihan ini juga disambut gembira oleh para peserta pelatihan, salah satunya adalah Ibu Miya, yang juga merupakan Ketua Yayasan Disabilitas Kreatif Indonesia. Dia mengucapkan terima kasih kepada keluarga besar WIMA INA, PPKI, dan Wardah atas kesempatan pelatihan, pendampingan serta pemberian alat tata rias wajah dan kesempatan untuk bisa memulai usaha.
“Kami berjanji untuk menjalankan amanah dan harapan WIMA INA untuk tetap semangat dan berkreatif demi kelangsungan hidup keluarga kami,” ucapnya.
Apresiasi Hubla
Sekretaris Direktorat Jenderal Perhungan Laut, Andi Hartono, menyatakan bahwa Kementerian Perhubungan Cq. Direktorat Jenderal Perhubungan Laut sangat mengapresiasi dan mendukung kiprah dan peran serta perempuan dalam industri maritim.
“Kami mengapresiasi dan sangat bangga karena sudah banyak kaum perempuan yang berkecimpung di dunia maritim. Ini merupakan bukti ketangguhan kaum perempuan yang bisa ikut bersaing di dunia maritim yang bisa dibilang cukup keras,” ujar Andi.
Andi mengatakan, pihaknya juga mendukung peran aktif Woman in Maritime (WIMA INA), asosiasi untuk para perempuan di dunia maritim yang terus berupaya untuk menyelenggarakan kegiatan guna memberikan manfaat dan memberdayakan kaum perempuan lainnya.