Pelaku Logistik Dukung STID di Pelabuhan Panjang

  • Share
Ketua ALFI Lampung, H Zamzani Yasin

LOGISTIKNEWS.ID – Kalangan pelaku usaha  logistik di pelabuhan Panjang Lampung  mendukung penerapan single truk identity document (STID) guna mewujudkan layanan truk logistik di pelabuhan tersebut yang lebih baik dan efisien.

Ketua Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) Lampung, H Zamzani Yasin mengatakan, ALFI sangat mendukung dan mengapresiasi program STID di pelabuhan Panjang tersebut namun dalam implementasinya agar dilaksanakan secara bertahap agar tidak sampai mengganggu pelayanan arus lalu lintas barang dari dan ke pelabuhan.

“Kami (ALFI) sangat mendukung program STID di pelabuhan Panjang. Namun jangan sampai ada kemacetan, makanya agar bertahap dan melibatkan semua stakeholders. Selain itu agar para operator fasilitas gudang di luar pelabuhan bisa operasional 24/7. Kalau operasional di Pelabuhan saat ini sudah 24/7, seharusnya hal ini juga diikuti oleh para operator gudang diluar pelabuhan agar kelancaran arus barang bisa terjamin dan tidak ada macet, ” ujarnya kepada Logistiknews.id, di Lampung pada Jumat (26/8/2022).

Aktivitas di TPK Panjang Lampung, pada Jumat (26/8/2022) – photo: Logistiknews.id

Zamzani mengungkapkan, asosiasinya sudah beberapa kali dilibatkan dalam pembahasan rencana program STID di pelabuhan Panjang tersebut, oleh pihak KSOP Panjang maupun Manajemen Pelabuhan Panjang.

“Sepanjang untuk untuk perbaikan layanan logistik, ALFI mendukung. Apalagi saat ini secara umum pelayanan di pelabuhan Panjang juga sudah semakin baik dari sebelumnya, sudah semakin efisien,” ucapnya.

KSOP Optimistis

Sementara itu, Kantor Syahbandar dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Panjang, Lampung menyatakan optimistis pembenahan pelayanan di kawasan pelabuhan tersibuk di Lampung itu bisa optimal sesuai program Strategi Nasional Pencegahan Korupsi (Stranas PK).

Trianto, Plt KSOP Panjang Lampung, mengatakan implementasi Single Truck Identity Document (STID) dan Sistem Monitoring Tenaga Kerja Bongkar Muat (Simon TKBM) menjadi salah satu fokus program yang mesti di implementasikan di pelabuhan tersebut.

“Beberapa kali pembahasan dengan stakeholders terkait STID sudah kami lakukan, dan KSOP Panjang akan terus berkordinasi dengan BUP dalam hal ini manajemen Pelabuhan Panjang untuk mewujudkan program tersebut,” ujarnya saat di temui di Kantor KSOP Panjang, pada Jumat (26/8/2022).

Trianto, Plt KSOP Panjang Lampung (paling kanan) bersama jajarannya.-photo:Logistiknews.id

Sebagai informasi, implementasi identitas tunggal trucking pengangkut barang dan logistik atau Single Truck Identity Document (STID) telah dilaksanakan di Pelabuhan Tanjung Priok.

STID menjadi identitas tunggal setiap truk, dengan sistem berbasis elektronik yang terkoneksi dengan sistem IT manajemen pelabuhan yang berisi database meliputi kelayakan teknis truk dan pengemudinya, termasuk data nomor polisi kendaraan/truk serta pemilik/perusahaan angkutannya.

STID juga dinilai berhasil dalam mendukung pelayanan jasa kepelabuhan dan logistik yang transparan, efektif dan efisien.

Bahkan, Stranas PK telah merekomendasikan agar STID dapat juga diterapkan pada sejumlah pelabuhan lainnya di Indonesia antara lain; pelabuha Makassar, Belawan Medan Sumut, Tanjung Perak Surabaya, Tanjung Emas Semarang, Sunda Kelapa, Panjang Lampung, dan Banten.[am]

  • Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *