Kinerja MTI Logistik Regional 2 Moncer, Throughput Tumbuh 146%

  • Share
Fuad Firdaus, General Mananer PT MTI Logistik Regional 2.(photo: Akhmad Mabrori/Logistiknews)

LOGISTIKNEWS.ID – PT Multi Terminal Indonesia (MTI) Logistik Regional 2, berhasil mencapai penanganan kargo selama semester I tahun 2024 sebanyak 741.600 bok, atau meningkat 146% dibanding pencapaian pada periode yang sama tahun 2023 yang tercatat 302.055 bok.

Adapun MTI Logistik Regional 2 meliputi wilayah Semarang, Surabaya, Pontianak, Pantoloan, Makassar, Ambon, dan Banjarmasin.

“Adapun kontribusi terbesar pencapaian throughput MTI Logistik Regional 2 itu berasal dari wilayah Surabaya, Pontianak dan Banjarmasin,” ujar Fuad Firdaus, General Manager PT MTI Logistik Regional 2, kepada Logistiknews saat ditemui di Semarang, pada Selasa (3/9/2024).

MTI merupakan salah satu anak usaha Subholding Pelindo Solusi Logistik (SPSL) yang melaksanakan layanan logistik terintegrasi secara nasional hingga ke luar negeri seperti Amerika dan Eropa.

Fuad mengatakan, peningkatan pencapaian produktivitas MTI Logistik Regional 2 itu lantaran adanya pemurnian bisnis, dimana saat ini MTI telah mengoperasikan beberapa lahan atau aset di lini 2 pelabuhan pada wilayah operasionalnya.

“Untuk tahun 2024 ini, kami menargetkan produktivitas penanganan kargo sebanyak 803.093 bok. Dan kami optimistis bisa mencapai target tersebut,” ucap Fuad.

Impor Komoditi Aspal asal Iran yang dihandle MTI Logistik Regional 2, di Semarang Jawa Tengah (Photo: Akhmad Mabrori)

Saat ini, MTI Logistik Regional 2 telah mengoperasikan fasilitas lahan seluas 169.769 M2.

Dia menambahkan, sejumlah project penting juga telah ditangani dan booming oleh MTI Logistik Regional 2, antara lain;  Project Garuda Sields (Logistik Penanganan Alat Perang) di Banyuwangi seperti Armada Tank Tempur, Senjata, Peluru dll.

Project itu untuk mendukung kegiatan latihan Tentara gabungan AS, Singapura, Indonesia dan beberapa negara lainnya hingga 7 September 2024,” ujar Fuad.

Selain itu, menangani project pengangkutan mesin dan peralatan menyusul akan dibukanya pabrik baru oleh Saraswanti Group di Sampit.

“Kami juga menangani impor komoditi Aspal dengan total 19 kontainer per shipment dari Iran melalui Semarang,” ujarnya.

Fuad mengatakan optimistis bahwa MTI Logistik Regional 2 akan mampu berkiprah lebih baik menyusul peluang dan potensi pasar logistik yang ada di Indonesia saat ini.

“Tentunya melalui kolaborasi bisnis dengan berbagai pihak secara business to business,” papar Fuad.[redaksi@logistiknews.id]

  • Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *