LOGISTIKNEWS.ID- Kapal pengangkut petikemas milik Pelayaran Tempuran Emas (Temas Line Tbk), IFOMA MAS Jakarta sedang dilakukan proses bongkar muat dengan menggunakan dua unit container crane (CC) yakni CC-03 dan CC-04 di terminal 2 TPK New Makassar, saat rombongan awak media melakukan kunjungan ke terminal petikemas itu, pada Senin Sore (5/5/2025).
Kapal petikemas beregister IMO 91164251 tersebut sandar di Terminal 2 TPK New Makassar pada pukul 10.30 WIT dengan volume bongkar muat petikemas sebanyak 381 twenty foot equivalent units (TEUs) dan estimasinya bakal selesai dilayani pada hari yang sama pukul 22.00 WIT sebelum bertolak ke tujuan selanjutnya yakni Surabaya.
Kapal tersebut mengarungi rute dari Bitung, kemudian singgah di Makassar dan akan bertolak ke Surabaya dari TPK New Makassar.
Ditargetkan pada tahun 2027 mendatang, seluruh kegiatan bongkar muat petikemas di pelabuhan Makassar akan beralih ke fasilitas Terminal-2 TPK New Makassar atau yang sebelumnya dikenal dengan Makassar New Port (MNP).
Untuk itu, sebanyak 4 unit RTG dan 2 unit CC dengan kualifikasi teknologi terkini akan didatangkan ke TPK New Makassar pada tahun 2025 ini.
Hingga sekarang, terdapat 2 terminal di TPK New Makassar, yakni Terminal-1 (sebelumnya dikenal TPM) dan TPK-2 (yang sebelumnya MNP). Adapun Terminal 1 memiliki kapasitas 700 ribu twenty foot equivalent units (TEUs) pertahun, sedangkan Terminal 2 memiliki kapasitas 2,5 juta TEUs/tahun.
Terminal-1 mengoperasikan dermaga sepanjang 850 meter, lebar 30 meter dan draft -10,8 mLWs, dan container yard 12,6 Ha. Diterminal ini juga telah mengoperasikan peralatan antara lain; 17 rubber tyred gantry crane (RTG), 5 Container Crane (CC), dan Reach Stacker 5 unit.
Sedangkan Terminal 2 memiliki dermaga sepanjang 1.062 meter, lebar 36 meter dan kedalaman -16 mLWs dengan container yard 52 Ha. Diterminal ini juga telah dilengkapi peralatan antara lain; 6 umit CC dan 16 RTG elektrik, dan 25 unit Truk.
Terminal Head TPK New Makassar Teguh Firdaus mengemukakan, optimistis bisa menghandle petikemas sebanyak 769.000 TEUs pada tahun 2025, sesuai dengan rencana kerja dan anggaran perusahaan (RKAP) yang telah ditetapkan. TPK New Makassar saat ini merupakan salah satu lingkup usaha terminal petikemas dibawah naungan Subholding Pelindo Terminal Tetikemas (SPTP).
“Kami optimistis bisa mencapai target produktivitas bongkar muat petikemas pada 2025 itu yakni naik sekitar 3,5% dari capaian tahun 2024,” ujar Teguh diruang kerjanya saat berdialog dengan awak media dalam kegiatan Media Port Visit ke TPK new Makassar, pada Senin (5/5/2025).
Adapun pada 2024, TPK New Makassar telah menghandle 743.321 TEUs petikemas dengan rincian ekspor impor (internasional) 31.777 TEUs dan domestik 711.544 TEUs. Capaian pada 2024 itu naik ketimbang capaian 2023 lalu yang tercatat 717.884 TEUs, dengan rincian peti kemas internasional 25.726 TEUs dan domestik 692.121 TEUs.
“Saat ini komposisi kegiatan petikemas di Terminal 1 masih 55% dan di Terminal 2 TPK New Makassar mencapai 45%. Kiita targetkan juga bisa seimbang atau 50% : 50% dalam waktu dekat sehingga targetnya pada 2027 bisa full beralih (layanan petikemas) ke terminal 2 atau TPK New Makassar,” ucap Teguh.
Hub Port Kawasan Timur
TPK New Makassar, juga didorong menjadi hub port domestik Indonesia Timur dan Internasional. Untuk itu, imbuh Teguh, sudah ada penjajakan prihal keinginan dari para pelaku logistik untuk menyiapkan fasilitas konsolidasi kargo ekspor impor di TPK New Makassar.
“Bahkan sejak Februari 2025, di TPK New Makassar ini juga sudah diterapkan terminal booking system atau TBS untuk truk yang melayani receiving dan delivery dari dan ke terminal,” tuturnya.
Berdasarkan data TPK New Makassar, komoditi ekspor melalui terminal ini antara lain; Nikel, Marmer, Rumput Laut, Frozen Fish, Plywood, Cocoa Beans, Marble. Sedangkan komoditi impornya seperti peralatan elektronik (aksesoris HandPone), Frozen Food, dan kebutuhan tambang. Untuk komoditi domestiknya antara lain; sembako (beras) dan semen.
Setidaknya, imbuh Teguh, kini sudah ada pelayaran global yakni SITC yang secara rutin setiap seminggu sekali (weekly) dengan satu kapal berkapasitas 2.000 TEUs yang menggunakan fasilitas TPK New Makassar. Selain itu melayani peti kemas domestik dengan customer utama pelayaran antara lain; SPIL, Temas Line, Tanto Intim Line dan Meratus.
Pada kesempatan itu, awak media juga melihat langsung fasilitas planning & controlling di TPK Ne Makassar yang dilanjutkan tinjauan ke lapangan atau container yard TPK New Makassar.
Harapan Pelayaran
Secara terpisah, Ketua Dewan Pengurus Cabang (DPC) Asosiasi Pengusaha Kapal Indonesia (Indonesia National Shipowners Association/INSA) Makassar, Capt Zulkifli Zahril, mengatakan perusahaan pelayaran di Makassar mengharapkan adanya rekondisi atau penyesuaian alat bongkar muat peti kemas dari dan ke kapal, baik di Terminal 1 maupun di TPK New Makassar.
Hal itu lantaran sekarang ini ukuran kapal cenderung semakin lebar yakni rerata 13 Row sehingga jangkauan crane perlu menyesuaikannya. Adapun Row merupakan salah satu komponen penting dalam stowage plan, yaitu rencana pemuatan yang mengatur posisi dan susunan muatan di kapal. Row juga sering digunakan bersama dengan konsep bay susunan membujur (bay) dan susunan vertikal atau tier untuk menentukan posisi muatan di kapal.
“Kami berharap ada penambahan peralatan bongkar muat yang lebih mumpuni di TPK New Makassar untuk menggantikan alat yang lama. Apalagi disisi lain, kapal-kapal petikemas saat ini telah melakukan inovasi dengan menambah Row kapalnya, yakni lebih dari 13 Row,” ujar Capt Zulkifli saat dihubungi Logistiknews.id, di Makassar pada Senin (5/5/2025).
Capt Zulkifli yang juga Pimpinan PT Pelayaran Tempuran Emas (Temas) cabang Makassar itu mengungkapkan, pertumbuhan peti kemas melalui TPK New Makassar pada tahun 2024 lalu cukup signifikan.
“Harapannya (pertumbuhan) market pelayaran petikemas di Makassar pada tahun ini bisa mencapai 10%%. Apalagi jika alat bongkar muat di terminal dapat disesuaikan dengan perkembangan Row kapal yang kini semakin lebar untuk meminimalisirkepadatan receiving dan delivery di lapangan,” ucapnya.
Zulkifli mengatakan, optimistis pertumbuhan petikemas di TPK New Makassar yang dipicu adanya booming pengapalan untuk sejumlah komoditi pertanian dari Makassar dan sekitarnya yang saat ini memasuki masa panen seperti Jagung dan Kedelai.
Adapun market share Temas Line di TPK New Makassar sekitar 15% , serta mengoperasikan 15 kapal dengan rute Makassar-Kupang, Makassar-Surabaya, dan Makassar -Jakarta.[am]