JAKARTA – PT Krakatau Bandar Samudera (KBS)- anak usaha PT Krakatau Steel Tbk melakukan kerjasama dengan Badan Pengusahaan Kawasan Sabang (BPKS) dalam rangka mewujudkan konektivitas pelabuhan curah di Indonesia serta mendorong Indonesia menjadi poros maritim dunia
Kerjasama tersebut dituangkan melalui nota kesepahaman atau memorandum of understanding (MoU) antara PT KBS dan BPKS, yang dilakukan di Jakarta pada Kamis (27/5/2021).
Direktur Utama PT Krakatau Bandar Samudera (KBS) Akbar Djohan mengatakan, sektor kemaritiman Indonesia dapat memacu pertumbuhan ekonomi nasional jika potensinya dioptimalkan.
Oleh sebab itu, imbuhnya, kolaborasi strategis dengan berbagai pihak, baik pemerintah maupun asosiasi dan swasta perlu dilakukan guna memaksimalkan seluruh potensi kemaritiman RI.
“Kolaborasi ini merupakan langkah strategis dengan harapan dapat menciptakan konektivitas pelabuhan curah di Indonesia untuk bersama mempersiapkan Indonesia menjadi poros maritim dunia,” ujar Akbar.
Pada kesempatan itu, PT KBS juga menjalin kolaborasi bersama asosiasi pelaku usaha pelayaran, kepelabuhanan dan logistik antara lain; Indonesian National Shipowners Association (INSA), Asosiasi Badan Usaha Pelabuhan Indonesia (ABUPI) dan Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI).
“Melalui kolaborasi dengan berbagai pihak itu diharapkan mampu meraih 2.000-5.000 kapal yang bersandar, dan kami harapkan sektor logistik dan kepelabuhanan dapat memberikan dampak signifikan bagi laju perekonomian Indonesia,” jelas Akbar.
Kepala Badan Pengusahaan Kawasan Sabang (BPKS), Iskandar Zulkarnain mengatakan kolaborasi ini diharapkan dapat membawa dampak yang sangat positif baik bagi regional maupun nasional, khususnya bagi Sabang yang berada di jalur distribusi logistik internasional.
Dengan kolaborasi strategis seperti ini, imbuhnya, kedaulatan kemaritiman Indonesia dapat lebih terjaga sehingga potensinya dapat dimanfaatkan demi kemajuan bangsa dan negara.