Peti Kemas Jalur Merah Antre, GINSI Pertanyakan Komitmen 24/7 di Priok

  • Share
Tumpukan Kontainer di salah satu fasilitas depo kontainer

JAKARTA – Importir di Pelabuhan Tanjung Priok mendesak Kantor Otoritas Pelabuhan Tanjung Priok untuk bisa memastikan ketersediaan tenaga kerja bongkar muat (TKBM) atau buruh pelabuhan dalam mendukung layanan pemeriksaan peti kemas impor kategori jalur merah.

Hal tersebut diungkapkan Ketua Umum BPP Gabungan Importir Nasional Seluruh Indonesia (GINSI) Capt Subandi, terkait panjangnya layanan pemeriksaan petikemas jalur merah di pelabuhan tersibuk di Indonesia itu, dalam beberapa pekan terakhir ini.

“Soalnya hal ini tidak terlepas dari kesiapan dan ketahanan buruh yang mengerjakan di lapangan. Karenanya Kantor Otoritas Pelabuhan selalu pembina para buruh dan koordinator kerja di pelabuhan harus memastikan layanan 24 jam dalam sehari dan 7 hari dalam seminggu (24/7),” ujar Capt Subandi, melalui keterangannya yang diterima redaksi logistiknews.id, pada Senin (7/6/2021).

Dia mengatakan, kondisi antrean saat ini pada layanan pemeriksaan jalur merah yang disebabkan tidak optimalnya kinerja buruh pelabuhan sangat merugikan pengguna jasa pelabuhan karena layanan menjadi lama dan biaya pun menjadi bengkak.

“Kami mempertanyakan komitmen apakah layanan di pelabuhan Priok benar-benar 24/7. Jangan sampai komitmen itu cuma slogan,” ujar Subandi.

Dia juga menyoroti hal yang sama terhadap petugas pemeriksa dari Bea dan Cukai Tanjung Priok dalam layanan pemeriksaan peti kemaa impor jalur merah, yang semestinya juga melayani 24/7.

“Jangan sampai permasalahan seperti ini terulang terus. Apalagi pemeriksaan petikemas jalur merah tidak harus di hadiri pemilik atau yang mewakilinya, sehingga tidak ada alasan untuk tidak menjalankan 24/7,” tegas Capt Subandi.

Dia mengingatkan, seharusnya layanan 24/7 tidak perlu menunggu ada masalah ataupun layanan krodit lantaran hal itu sudah merupakan perintah pemerintah dan kesepakatan semua pihak.

Sementara itu, informasi yang diperoleh redaksi dilapangan menyebutkan, sebanyak tambahan puluhan gank buruh pelabuhan Priok telah diterjunkan untuk membantu petugas pemeriksa Bea dan Cukai dalam pemeriksaan peti kemas impor jalur merah di pelabuhan Priok dalam beberapa hari terakhir.

Kendati begitu, upaya tersebut belum mampu mengurai antrean panjang pelayanan peti kemas yang mesti di lakukan pemeriksaan di pelabuhan tersibuk di Indonesia itu.

  • Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *